Adab

Larangan Masuk Rumah Orang sebelum Izin

Pemirsa yang semoga dirahmati Allah, di antara Adab Meminta Izin adalah tidak masuk rumah sebelum meminta izin kepada sang pemilik rumah. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Syakh Wahid Abdussalam Bali hafizahhullah di dalam kitabnya Shahihul Adab Al-Islamiyah:

عَدَمُ الدُّخُولِ قَبْلَ الِاسْتِئْذَانِ

“Tidak masuk (rumah orang lain) sebelum meminta izin.”

Hal ini didasarkan pada firman Allah ta’ala:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا تَدْخُلُوا۟ بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّىٰ تَسْتَأْنِسُوا۟ وَتُسَلِّمُوا۟ عَلَىٰٓ أَهْلِهَا ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ lā tadkhulụ buyụtan gaira buyụtikum ḥattā tasta`nisụ wa tusallimụ ‘alā ahlihā, żālikum khairul lakum la’allakum tażakkarụn

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu, agar kamu (selalu) ingat, [QS An-Nuur: 27].

PENJELASAN

Firman Allah, “Hai orang-orang yang beriman” maksudnya:

صَدَقُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَيما أَخْبَرَا بِهِ مِنَ الْغَيْبِ وَالشَّرْعِ

wahai orang-orang yang membenarkan Allah dan RasulNya, yang membenarkan apa-apa yg telah dikabarkan tentang berbagai perkara gaib dan syariat.

Firman Allah, “hatta tasta-nisuu” yg secara harfiah maksudnya sampai engkau diberi sikap ramah” maksudnya:

تَسْتَأْذِنُوا إِذْ الِاسْتِئْذَانُ مِنْ عَمَلِ الْإِنْسَانِ وَالدُّخُولُ بِدُونِهِ مِنْ عَمَلِ الْحَيَوَانِ الْوَحْشِيِّ

sampai engkau meminta izin. Karena meminta izin adalah perbuatan yg lumrah dari kalangan manusia, sedang masuk tanpa izin adalah lumrahnya perbuatan hewan.

Firman Allah, “dan memberi salam kepada penghuninya” maksudnya:

تَقُولُوا السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَنَدْخُلُ ؟ ثَلَاثًا

Engkau mengatakan, “Assalamualaikum, bolehkah saya masuk?” dan ini boleh diulangi tiga kali.

PELAJARAN

Syaikh Khalid Al-Jauhani berkata di dalam al-Laali Al-Bahiyyatu tentang ayat di atas:

١ – مَشْرُوعِيَّةُ الِاسْتِئْذَانِ وَوُجُوبِه عَلَى كُلِّ مَنْ أَرَادَ أَنْ يَدْخِلَ بَيْتًا مَسْكُونًا غَيْرَ بَيْتِهِ

Disyariatkannya meminta izin dan hal itu hukumnya wajib atas setiap orang yang hendak masuk ke rumah orang lain.

BACA JUGA:  Adab kepada Tetangga dari Kitab Sahih Adab Islamiyah

Pelajaran kedua adalah:

۲ – كَمَالُ الْإِسْلَامِ حَيْثُ يَدْعُو إِلَى احْتِرَامِ حُرْمَةِ الْغَيْرِ

Kesempurnaan agama Islam dengan adanya seruan untuk menghormati orang lain.

Dan pelajaran ketiga:

٣ – لَا يُشْرَعُ لِلْمُسْلِمِ أَنْ يُدْخِلَ بَيْتًا غَيْرَ بَيْتِهِ قَبْلَ الِاسْتِئْذَانِ

Seorang muslim tidak disyaratkan untuk masuk ke rumah orang lain sebelum meminta izin.

Dan pelajaran terakhir menurut Syakkh Khalid Al-Jauhani:

الْحَثّ عَلَى نَشْرِ الْأُلْفَةِ بَيْنَ الْمُسْلِمِينَ

Anjuran untuk megampanyekan kerukunan di antara kaum muslimin.

Masih tentang ayat tersebut, Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi menyuguhkan beberapa kesimpulan:

١ – مَشْرُوعِيَّةُ الِاسْتِئْذَانِ وَوُجُوبِهُ عَلَى كُلِّ مَنْ أَرَادَ أَنْ يَدْخِلَ بَيْتًا مَسْكُونًا غَيْرَ بَيْتِهِ

Disyariatkannya meminta izin dan hukumnya wajib bagi setiap orang yang hendak masuk rumah yang bukan rumahnya.

٢ – الرُّخْصَة فِي عَدَمِ الِاسْتِئْذَانِ مِنْ دُخُولِ الْبُيُوتِ وَالْمَحَلَّاتِ غَيْرِ الْمَسْكُونَةِ لِلْعَبْدِ فِيهَا غَرَضٌ

Ada keringanan untuk tidak perlu meminta izin bagi orang yang hendak masuk rumah kosong yang bukan rumahnya, bagi budak yang memang ada keperluan di sana.

مِنْ آدَابِ الِاسْتِئْذَانِ أَنْ يَقِفَ بِجَانِبِ الْبَابِ فَلَا يَعْتَرِضُهُ، وَأَنْ يَرْفَعَ صَوْتَهُ بِقَدْرِ الْحَاجَةِ وَأَنْ يَقْرَعَ الْبَابَ قَرْعًا خَفِيفًا وَأَنْ يَقُولَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَأَدْخُلُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ

Di antara adab meminta izin adalah berdiri di samping pintu, bukan di tengahnya pas. Juga meninggikan suara sesuai keperluan, atau mengetuk pintu pelan-pelan sembari mengucapkan, “Assalamualaikum. Saya boleh masuk tidak.” Dan ucapan ini boleh diulangi tiga kali.

فِي كُلِّ طَاعَةٍ خَيْرٌ وَبَرَكَةٌ وَإِنْ كَانَتْ كَلِمَةً طَيِّبَةً

Dalam setiap ketaatan terdapat kebaikan dan keberkahan, meskipun itu hanya sekadar ucapan yang baik.

===

🔴Apabila bapak/ibu/saudara pembaca semua ingin ikut andil dalam program dakwah melalui situs mukminun.com atau channel YouTube Mukminun TV, Anda bisa menyalurkan infak melalui nomor rekening Bank Muamalat: 5210061824 a.n. Irfan Nugroho.
🔴Semoga menjadi amal jariyah, pemberat timbangan kebaikan di akhirat, juga sebab tambahnya keberkahan pada diri, harta, dan keluarga pembaca semuanya. Aamiin

Irfan Nugroho

Guru TPA di masjid kampung. Mengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Nguter Sukoharjo. Penerjemah profesional dokumen legal atau perusahaan untuk pasangan bahasa Inggris - Indonesia dan penerjemah amatir bahasa Arab - Indonesia. Alumni Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) tahun 2008 dan 2013.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button