AdabHadis

Adabul Mufrad 15: Durhaka kepada Orang Tua

Pembaca rahimakumullah, kita lanjutkan pelajaran dari kitab Adabul Mufrad dan kali ini kita masuk di hadis ke-15 tentang durhaka kepada orang tua. Kita akan membahas tentang definisi dosa besar, definisi syirik, definisi durhaka kepada orang tua serta faedah dari hadits ke-15 Adabul Mufrad. Teruskan membaca!

MATAN HADIS

Imam Bukhari meriwayatkan di dalam Adabul Mufrad dari Abu Bakrah Nafi bin Haris Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

أَلاَ أُنَبِّئُكُمْ بِأَكْبَرِ الْكَبَائِرِ‏؟‏ ثَلاَثًا

Maukah kalian aku beritahu dosa-dosa besar yang paling besar?

Kemudian pada sahabat berkata:

بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ

Tentu mau, Ya Rasulullah.

الإِشْرَاكُ بِاللَّهِ، وَعُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ

Menyekutukan Allah, dan durhaka kepada kedua orang tua.

Kemudian Abu Bakrah berkata:

وَجَلَسَ وَكَانَ مُتَّكِئًا

Kemudian Nabi ﷺ duduk dan bersandar.

أَلاَ وَقَوْلُ الزُّورِ

Serta berhati-hatilah dengan persaksian palsu.

Ketika mengucapkan hal itu, Rasulullah ﷺ menurut Abu Bakrah berkata:

مَا زَالَ يُكَرِّرُهَا حَتَّى قُلْتُ‏:‏ لَيْتَهُ سَكَتَ‏

Beliau terus mengulanginya, hingga saya berkata, “Seandainya beliau diam,” (Adabul Mufrad: 15).

PENJELASAN HADIS

Sabda Nabi (الْكَبَائِرِ‏) atau dosa besar maksudnya adalah:

أنَّ كُلَّ ذَنبٍ أطلَقَ الشَّرعُ عليه أنَّه كبيرٌ أو عظيمٌ، أو أخبَرَ بشِدَّةِ العِقابِ عليه، أو عَلَّق عليه حَدًّا، أو شَدَّد النكيرَ عليه وغَلَّظه

Setiap dosa yang dinyatakan oleh dalil Al-Quran atau sunnah atau ijma, bahwa ia dosa besar dengan ungkapan kabiirah atau ‘adhiim atau diberitakan bahwa pelakunya akan mendapatkan adzab yang dahsyat, atau dikaitkan dengan hukum hudud atau diingkari dengan keras.

Sabda Nabi (الإِشْرَاكُ بِاللَّهِ) atau menyekutukan Allah atau berbuat syirik maksudnya:

هو أن يتَّخِذَ شَريكًا أو ندًّا للهِ في رُبوبيَّتِه، أو ألوهيَّتِه، أو أسمائِه وصِفاتِه

Menjadikan sekutu atau menyamakan sesuatu dengan Allah dalam rububiyah, uluhiyah, atau asma dan sifat Allah.

BACA JUGA:  Syirik – Dalil & Definisi | Khutbah Jumat

Sabda Nabi (عُقُوقُ الْوَالِدَيْنِ) atau durhaka kepada orang tua maksudnya:

وهو الإساءةُ إليهما وعدَمُ الوفاءِ بحَقِّهما

Menyakiti keduanya atau tidak memenuhi hak keduanya.

BACA JUGA:  Khutbah Jumat Durhaka kepada Orang Tua

Sabda Nabi (ألَا وقوْلُ الزُّورِ) atau yang artinya perkataan dusta maksudnya adalah:

الباطلُ، ويَشمَلُ الكَذِبَ في القَولِ والشَّهاداتِ وغيرِها

Perkataan yang batil yang mencakup bohong dalam perkataan atau dusta dalam memberi kesaksian.

PELAJARAN DARI HADIS

Pelajaran yang bisa diambil dari hadits ke-15 kitab adabul Mufrad ini adalah:

ثبوت انقسام الذنوب إلى الكبائر والصغائر

Penegasan adanya pembagian dosa menjadi dosa besar atau Al-Kabair dan dosa kecil atau Ash-Shagair.

الترهيب الشديد من عقوق الوالدين وقول الزور

Ancaman yang keras terhadap perilaku durhaka kepada kedua orang tua dan perkataan dusta.

عقوق الوالدين من كبائر الذنوب

Dosa besar adalah satu dari sekian dosa-dosa besar.

تأكيد تحريم الزور وعظم قبحه

Penekanan tentang haramnya dan tercelanya persaksian palsu.

محبة الصحابة الرسول الله ﷺ وعاية الأدب معه

Cintanya para sahabat terhadap Rasulullah ﷺ dan tingginya adab para sahabat terhadap beliau.

Karangasem, 18 April 2024
Irfan Nugroho (Semoga Allah lekas memberi kesembuhan kepada istrinya. Aamiin)

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button