Uncategorized

Apakah Ulama Sepakat tentang Kesurupan?


Pertanyaan:
Assalamu’alaikum. Apakah ada ijma (konsensus) tentang manusia yang kesurupan jin? Di mana bisa ditemukan konsensus tersebut?
Jawaban oleh Tim Fatwa IslamWeb, diketuai oleh Syekh Abdullah Faqih Asy-Syinqitti
Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam. Saya bersaksi bahwa tiada Ilah yang hak untuk diibadahi kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya.
Kami belum menemukan satu pun ulama yang menyatakan adanya ijma (konsensus) di kalangan para ulama bahwa jin atau setan yang memasuki tubuh manusia adalah benar-benar ada.
Akan tetapi, Syekh Ibnu Taimiyyah Rahimahullah berkata:
“Tidak ada ulama besar yang menyanggah masuknya jin di dalam tubuh manusia yang kesurupan. Siapa saja yang mengingkari hal ini dan mengklaim bahwa syariat (Islam) juga mengingkari fakta ini, maka orang tersebut sungguh telah berdusta terhadap syariat, dan tidak ada hujjah Islam yang meniadakan fakta ini.”
Akan tetapi, perkataan beliau di atas bukanlah suatu pernyataan yang secara eksplisit menjelaskan adanya konsensus di kalangan ulama tentang kesurupan jin.
Di sisi lain, satu riwayat dari Ibnu Hazm menyebutkan bahwa beliau mengingkari hal ini (kesurupan jin), sebagaimana yang beliau katakan di dalam bukunya, “Al-Fisal fii Al-Milal wal Ahwaa wan-Nihal,” di mana beliau menulis:
“Tentang kesurupan (oleh jin), maka Allah berfirman, ‘seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila,’ (QS Al-Baqarah: 275). Jadi, Allah menyebutkan pengaruh jin pada orang yang kesurupan dan hal itu terjadi dengan sentuhan. Jadi, tidak boleh bagi siapa pun itu untuk menambahi apa-apa tentang hal ini…”
Meski demikian, kemungkinan setan memasuki tubuh manusia dan memengaruhinya telah terbukti dengan dalil dari Al-Quran dan Sunah, begitu pula dengan nalar yang sehat, seperti yang telah kami bahas di fatwa 18484. Silakan merujuk pada fatwa tersebut.
Wallahu’alam bish shawwab.
Fatwa: 326485
Tanggal: 25 Ramadan 1437 H (30 Juni 2016)
Sumber: IslamWeb.Net

Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Sukoharjo)

BACA JUGA:  Awalnya Meremehkan Shalat, Lalu Meninggalkannya...

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button