Uncategorized

Anas Al-Shatti, penghafal Quran berumur sembilan tahun isi khutbah jumat di masjid Jordania

Foto: Emirates24/7 | Anas Al-Shatti

Jordania, Mukminun.com – Seorang imam baru yang masih berumur sembilan tahun memukau jamaah Shalat Jumat di suatu masjid di Jordania, demikian kesaksian wartawan Emirates 24/7 pada Ahad, 9 Desember 2013.

“Allah memberi saya anugerah berupa kemampuan untuk menghafal Al-Quran,” tutur Anas Al-Shatti kepada harian berbahasa Arab A-Dostor awal pekan kemarin.
“Ini adalah suatu anugerah dan suatu tanggung jawab yang saya berdoa kepada Allah agar dibantu dalam upaya menjaga ini semua.”
Khatib cilik tersebut diundang ke Jordania menyusul banyaknya permintaan dari warga sekitar kepada ayah Anas Al-Shatti agar anaknya bersedia mengisi khutbah jumat di Masjid tersebut.
Anas, yang menghabiskan banyak waktunya untuk mengkaji Al-Quran, telah menyelesaikan beberapa buku Islam di usianya yang masih muda.
Departemen urusan Islam di Kerajaan Hasimiyah telah memberikan lampu hijau kepada Anal Al-Shatti untuk mengisi khutbah Jumat di Masjid Al-Ibrahimi, di ibukota Amman, tiga hari lalu.
Menaiki mimbar untuk pertama kalinya, Anas Al-Shatti nampak percaya diri dan tenang dalam menyampaikan khutbah.
Khutbah Jumatpekan lalu ia mengambil topik tentang perintah Islam tentang berlaku baikkepada orang tua.
Menurut Islam, mengurus orang tua adalah salah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang pria.
Seseorang harus mampu memberikan kebaikan kepada orang tuanya. Beliau juga menambahkan bahwa kewajibah berbuat baik kepada orang tua juga berlanjut meski kedua orang tua telah meninggal.
Oleh karena itu, seseorang harus bersedia mendoakan dan berbuat kebaikan yang diniatkan kepada orang tuanya yang sudah meninggal.
Meski kedua orang tua menempati posisi yang penting dalam Islam, posisi ibu lebih tinggi daripada ayah dalam hal penghormatan dari anak.
Anas Al-Shatti ternyata tidak hanya mahir dalam khutbah dan membaca Quran. Catatan akademisnya di sekolahan juga brilian.
“Saya sering mendapat rangking pertama di sekolah. Saya juga bermain dengan tetangga saya, namun saya tahu betul bagaimana mengatur waktu,” tutur Anas Al-Shatti.(Onislam/Mukminun)
*Artikel ini diterjemahkan dari English ke Bahasa Indonesia oleh Irfan Translator Pro.

BACA JUGA:  Aliran Sufi, Apakah Termasuk dalam 72 Sekte yang Masuk Neraka?

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button