Uncategorized

Barangsiapa yang berlaku sabar, maka Allah akan menganugrahkan sifat sabar

Oleh: Ust. Eman Badru Tamam

Dari Abu Said al-Khudri radhiallahu ‘anhuma bahwasanya ada beberapa orang dari kaum Anshar meminta sedekah kepada Rasulullah, lalu beliau memberikan sesuatu pada mereka itu, kemudian mereka meminta lagi dan beliau pun memberinya pula sehingga habislah harta yang ada di sisinya, kemudian setelah habis segala sesuatu yang ada di tangannya beliau bersabda: “Apa saja kebaikan (harta) yang ada di sisiku, maka tidak sekali-kali akan kusimpan sehingga tidak kuberikan padamu semua, tetapi karena sudah habis, maka tidak ada yang dapat diberikan. Barangsiapa yang menjaga diri (dari meminta-minta pada orang lain), maka akan diberi rezeki kepuasan oleh Allah dan barangsiapa yang merasa cukup maka akan diberi kekayaan oleh Allah (kaya hati dan jiwa) dan barangsiapa yang berlaku sabar maka akan dikarunia kesabaran oleh Allah. Tiada seorangpun yang dikaruniai suatu pemberian yang lebih baik serta lebih luas (kegunaannya) daripada kesabaran.” (Muttafaq ‘alaih)

Penjelasan Hadist
Sekilas dari pembacaan terhadap hadist tersebut, maka bisa ditarik kesimpulan bahwa Rasulullah adalah manusia yang sangat dermawan sampai-sampai apa yang ada padanya (harta) habis. Ditinjau dari sisi bahasa, ‘akaramun naas’ berarti ‘manusia yang paling dermawan.’

Tiga Wasiat Rasul
Barangsiapa menjaga kehormatannya, maka Allah menjaga kehormatan.
“Afif” dalam hadist tersebut berarti orang yang menjaga kehormatannya. Kehormatan disini meliputi dua pengertian: (1) tidak meminta-minta; (2) tidak melakukan hal-hal buruk.

Barangsiapa merasa cukup, Allah akan mencukupinya
Merasa cukup disini bisa berarti tidak ‘ngiler’ pada milik orang lain. Kata yang lebih tepat adalah ‘qana’ah’ atas apa yang Allah berikan kepada kita.

Hakikat kaya adalah kaya hati, yakni hati yang senantiasa bersyukur atas apa yang Allah beri. Jiwa manusia yang kaya hati seperti ini tetap mulia, meskipun fisik mereka fakir harta.  Pembacaan terhadap sejarah umat-umat terdahulu adalah bukti bahwa para manusia yang kaya hati adalah tetap mulia meski mereka sedikir harta.

Barangsiapa yang berlaku sabar, maka Allah akan menganugrahkan sifat sabar
Melatih diri untuk bersifat sabar adalah dengan berpura-pura sabar di awal-awal, dan inshallah akan menjadi sabar dengan sesungguhnya jika sudah terbiasa berlatih sabar.

BACA JUGA:  Iradah (Kehendak Allah) dan Dua Macam Iradah (Kauniyah & Syar'iyah)

Sabar meliputi dua hal: (1) sabar berarti istiqamah dalam kebaikan; dan (2) sabar dalam artian menahan diri dari keburukan.

Fadhilah (Keutamaan) Sabar
(1) Pemberian yang paling baik adalah pemberian dari Allah berupa sifat sabar.
(2) Jangan mengeluh, kecuali mengeluh pada Allah. Mengeluh hanya kepada Allah atau pada orang-orang yang bisa mengajak kita untuk mendekatkan kita kepada Allah.
(3) Jika ada orang yang dianugerahi rizqi yang banyak maka bisakah ia bersyukur? Maka lebih baik ia dianugerahi kesabaran.
(4) Orang yang sabar akan bisa menghadapi segala kesulitan. Ia siap kaya, ia juga siap miskin.

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button