Uncategorized

Potensi Perang Islam versus Syiah bisa Dihindari Jika Umat Menyadari Ancaman Syiah

Sukoharjo, Mukminun.Com– Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At Taqwa bekerja sama dengan Pemerintah Desa Karangasem, Kec. Bulu, Kab. Sukoharjo, sukses menggelar Bedah Buku “Gerakan Hutsi” dan Tabligh Akbar bertajuk, “Ancaman Syiah terhadap Nusantara.”
Didukung sepenuhnya oleh Takmir Masjid Taqwa Desa Karangasem, Kec. Bulu, Kab. Sukoharjo, acara tersebut dihadiri oleh sekitar 700 peserta yang berasal dari kawasan Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, dan Jogja.
Meski bertempat di pedalaman yang jauh dari akses kendaraan publik, animo masyarakat untuk mengetahui manuver-manuver Syiah di dunia, khususnya di Indonesia begitu besar.
Angga misalnya, karyawan di salah satu BUMN di Surakarta ini bahkan harus bertanya beberapa kali untuk bisa mencapai lokasi tabligh akbar. “Alhamdulillah, setelah tanya warga tiga kali akhirnya nyampe juga. Temanya itu bikin penasaran. Apa iya ribuan pencari suaka itu memang benar-benar Syiah. Saya ingin tahu jawabannya,” demikian ujar Angga kepada tim web El-Taqwa.com.
Rasa penasaran Angga dan mungkin juga ratusan peserta tabligh akbar lainnya baru terjawab di akhir acara ketika sesi tanya jawab bersama kedua pemateri.
Menurut hasil investigasi tim Ust Tengku Azhar Lc, para pencari suaka asal Afghanistan dan Iran yang berada di Medan sudah berani menghina umat Islam Sunni di pasar-pasar setempat.
“Ente Sunni??! Ente Sunni??! Hmm!!! (Sambil menunjukkan jempol ke bawah),” demikian ujar Ust Tengku Azhar, Lc memperagakan salah satu temuannya di lapangan.
Lebih lanjut beliau mengatakan bahwa potensi pecah perang antara Sunni (umat Islam) melawan Syiah begitu besar. Mengutip pernyataan Habib Ahmad bin Zein Al Kaaf – pengurus PWNU dan MUI Jawa Timur, Ust Tengku Azhar mengatakan bahwa di Jawa Timur, baik Sunni maupun Syiah sudah sama-sama mengasah pedang.
“Tinggal nunggu aja itu di Jatim, dua atau lima tahun lagi mungkin,” imbuh relawan Hilal Ahmar Society di Suriah tersebut.
Di akhir acara, pembicara mengaku berterima kasih kepada Pejabat Pemerintah Desa Karangsem yang sangat mendukung acara tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Kepala Desa yang begitu mendukung acara ini. Bukannya takut perang, tidak. Hanya saja, kita bisa menepis potensi perang Sunni versus Syiah jika saja seluruh umat Islam di Indonesia, khusuanya pejabat pemerintahan, mau membuka mata terhadap bahaya Syiah,” ucap Ust Tengku di sesi penutup. (Irfan/El-TaqwaCom)

BACA JUGA:  Fiqih Islam: Ketentuan-ketentuan Seputar Qurban (Udhiyah) | Bagian #1

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button