Uncategorized

Fadhilah (Keutamaan) Surat Al-Ikhlas

Imam Bukhari mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Muhammad Az-Zuhali, telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Saleh, telah menceritakan kepada kami Ibnu Wahb, telah menceritakan kepada kami Amr, dari Ibnu Abu Hilal, bahwa Abur Rijal alias Muhammad ibnu Abdur Rahman pernah menceritakan kepadanya dari ibunya (yaitu Amrah binti Abdur Rahman) yang dahulunya berada di dalam asuhan Siti Aisyah Radhiyallahuanhu istri Nabi ., dari Aisyah Radhiyallahuanhu, bahwa Nabi . mengangkat seorang lelaki sebagai pemimpin suatu pasukan khusus untuk suatu tugas. Dan lelaki itu menjadi imam salat dari para sahabatnya dan ia selalu mengakhiri bacaan salatnya dengan surat Al-Ikhlas. Setelah pasukan khusus itu pulang, mereka menceritakan hal itu kepada Nabi ., maka Nabi . bersabda, “Tanyakanlah kepadanya, mengapa dia melakukan hal itu,” lalu mereka bertanya kepadanya, dan ia menjawab, “Karena di dalamnya disebutkan sifat Tuhan Yang Maha Pemurah, dan aku suka membacakannya dalam salatku.” Setelah hal itu disampaikan kepada Nabi ., maka beliau .bersabda:

«أَخْبِرُوهُ أَنَّ اللَّهَ تَعَالَى يُحِبُّهُ»
Sampaikanlah kepadanya, bahwa Allah menyukainya.
Demikianlah apa yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari di dalam kitab tauhidnya. Dan di antara mereka ada yang menggugurkan penyebutan Muhammad Az-Zuhali dan menjadikannya melalui riwayat Ahmad ibnu Saleh. Imam Muslim telah meriwayatkan hadis ini dan juga Imam Nasai melalui Abdullah ibnu Wahb, dari Amr ibnul Haris, dari Sa’id ibnu Abu Hilal dengan sanad yang sama.
Hadis lain.
Imam Bukhari mengatakan di dalam kitab salat-nya, bahwa Ubaidillah telah meriwayatkan dari Sabit, dari Anas Radhiyallahuanhu yang telah mengatakan bahwa pernah ada seorang lelaki menjadi imam suatu jamaah di Masjid Quba, manakala dia telah membaca Al-Qur’an yang mengawali salatnya, lalu ia mengiringinya dengan bacaan surat Al-lkhlas, setelah itu ia membaca surat yang lainnya. Hal ini ia lakukan pada tiap rakaat. Maka para sahabatnya (teman-temannya) berbicara kepadanya, “Sesungguhnya engkau telah membaca surat ini, tetapi kelihatannya engkau merasa tidak cukup dengannya, lalu engkau baca surat lainnya. Maka adakalanya engkau baca surat ini saja, atau engkau tinggalkan surat ini dan membaca surat lainnya tanpanya.”
Lelaki itu menjawab, “Aku tidak akan meninggalkannya (surat Al-lkhlas), jika engkau mau menjadikan diriku imam kalian, maka aku akan tetap melakukannya. Dan jika kalian tidak suka, maka aku tidak mau menjadi imam kalian.” Sedangkan mereka memandang lelaki ini sebagai orang yang paling diutamakan oleh mereka, dan mereka tidak suka bila diimami oleh selainnya.
Ketika Nabi . datang berkunjung kepada mereka, maka mereka menceritakan kepada beliau berita tersebut, lalu beliau . bertanya, “Hai Fulan, apakah yang mencegahmu hingga tidak mau melakukan apa yang diminta oleh teman-temanmu, dan mengapa engkau selalu menetapi surat ini dalam tiap rakaatmu?” Lelaki itu menjawab, “Aku menyukainya.” MakaNabi . bersabda:
«حُبُّكَ إِيَّاهَا أَدْخَلَكَ الْجَنَّةَ»
Kecintaanmu kepada surat (Al-lkhlas) ini dapat memasukkanmu ke dalam surga.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Bukhari secara ta’liq dengan tegas dan sanad yang sama. Abu Isa At-Turmuzi di dalam kitab Jami’nya telah meriwayatkan hadis ini dari Al-Bukhari, dari Ismail ibnu Abu Uwais, dari Abdul Aziz ibnu Muhammad Ad-Darawardi, dari Ubaidillah ibnu Umar, lalu disebutkan hal yang semisal. Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa riwayat melalui Ubaidillah, dari Sabit berpredikat garib.
Imam Turmuzi mengatakan bahwa Mubarak ibnu Fudalah telah meriwayatkan dari Sabit, dari Anas, bahwa pernah ada seorang lelaki berkata: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku menyukai surat Qul Huwallahu Ahad (surat) Al-Ikhlas.” Maka Rasulullah . bersabda: Kesukaanmu kepadanya dapat memasukkanmu ke dalam surga.
Hadis yang diriwayatkan secara ta’liq oleh Imam Turmuzi ini telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad di dalam kitab musnadnya secara muttasil; untuk itu ia mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Abun Nadr, telah menceritakan kepada kami Mubarak ibnu Fudalah, dari Sabit, dari Anas Radhiyallahuanhu yang mengatakan bahwa pernah ada seorang lelaki datang kepada Rasulullah ., lalu bertanya, “Sesungguhnya aku menyukai surat Qul Huwallahu Ahad (surat Al-Ikhlas).” Maka Rasulullah . bersabda: Kesukaanmu kepadanya dapat memasukkanmu ke dalam surga.
Hadis yang menyatakan bahwa surat Al-Ikhlas sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an. Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ismail, telah menceritakan kepadaku Malik, dari Abdur Rahman ibnu Abdullah ibnu Abdur Rahman ibnu Abu Sa’sa’ah, dari ayahnya, dari Abu Sa’id, bahwa pernah ada seorang lelaki mendengar lelaki lainnya membaca firman-Nya: Katakanlah, “Dialah Allah YangMahaesa.”(Al-Ikhlas: 1), hingga akhir surat.
Surat ini dibacanya berulang-ulang (dalam salat sunatnya). Dan pada pagi harinya lelaki yang mendengar itu datang kepada Nabi ., lalu menceritakan hal tersebut kepada beliau seakan-akan ia menilainya terlalu sedikit apa yang dibaca lelaki tersebut. MakaNabi . bersabda:
«وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إِنَّهَا لِتَعْدِلُ ثُلْثَ الْقُرْآنِ»
Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya surat Al-lkhlas itu benar-benar sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.
Ismail ibnu Ja’far menambahkan dari Malik, dari Abdur Rahman ibnu Abdullah, dari ayahnya, dari Abu Sa’id yang mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku saudaraku Qatadah ibnun Nu’mah, dari Nabi . Imam Bukhari telah meriwayatkannya pula dari Abdullah ibnu Yusuf dan Al-Qa’nabi. Imam Abu Daud meriwayatkannya dari Al-Qa’nabi, dan Imam Nasai dari Qutaibah; seluruhnya dari Malik dengan sanad yang sama. Hadis Qatadah ibnun Nu’man di-musnad-kan oleh Imam Nasai melalui dua jalur, yaitu dari Ismail ibnu Ja’far, dari Malik, dari Qatadah ibnun Nu’man.
Hadis lain. Imam Bukhari mengatakan, telah menceritakan kepada kami Umar ibnu Hafs, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Al-A’masy, telah menceritakan kepada kami Ibrahim dan Ad-Dahhak Al-Masyriqi, dari Abu Sa’id Radhiyallahuanhu yang mengatakan bahwa Rasulullah . bersabda kepada para sahabatnya, “Apakah tidak mampu seseorang dari kamu membaca sepertiga Al-Qur’an dalam semalam?” Hal itu terasa berat oleh mereka, lalu mereka berkata, “Siapakah di antara kami yang mampu melakukannya, wahai Rasulullah?” Maka Rasulullah . bersabda:
«اللَّهُ الْوَاحِدُ الصَّمَدُ ثُلْثُ الْقُرْآنِ»
Allahul Wahidus Samad (surat Al-lkhlas) adalah sepertiga Al-Qur’an.
Imam Bukhari meriwayatkannya secara munfarid melalui Ibrahim ibnu Zaid An-Nakha’i dan Ad-Dahhak ibnu Syurahbil Al-Hamdani Al-Masyriqi, keduanya dari Abu Sa’id. Al-Fariri mengatakan, ia pernah mendengar Abu Ja’far Muhammad ibnu Abu Hatim mengatakan bahwa Abu Abdullah Al-Bukhari telah meriwayatkan Ibrahim secara mursal, dan dari Ad-Dahhak secara musnad.
Hadis lain
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Ishaq. telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah, dari Al-Haris ibnu Yazid. dari Abul Haisam, dari Abu Sa’id Al-Khudri Radhiyallahuanhu yang mengatakan bahwa Qatadah ibnun Nu’man semalaman membaca surat Al-Ikhlas, lalu diceritakan hal itu kepada Nabi . Maka Nabi . bersabda:
«وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ إنها لَتَعْدِلُ نِصْفَ الْقُرْآنِ- أَوْ ثُلْثَهُ
Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya surat Al-Ikhlas benar-benar sebanding dengan separo atau sepertiga Al-Qur’an.
Hadis lain
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasan, telah menceritakan kepada kami Ibnu Lahi’ah, telah menceritakan kepada kami Huyay ibnu Abdullah, dari Abu Abdur Rahman Al-Habli, dari Abdullah ibnu Amr, bahwa Abu Ayyub Al-Ansari dalam suatu majelis mengatakan, “Tidakkah mampu seseorang dari kamu salat dengan membaca sepertiga Al-Qur’an setiap malamnya?” Mereka berkata, “Apakah ada seseorang yang mampu melakukannya?” Abu Ayyub menjawab, bahwa “Qul Huwallahu Ahad (surat Al-Ikhlas) adalah sepertiga Al-Qur’an.” Maka datanglah Nabi . yang saat itu telah mendengar apa yang diucapkan Abu Ayyub, lalu beliau . menegaskan, “Abu Ayyub benar.”
Hadis lain. Abu Isa At-Turmuzi mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Basysyar, telah menceritakan kepada kami Yahya ibnu Sa’id, telah menceritakan kepada kami Yazid ibnu Kaisan, telah menceritakan kepadaku Abu Hazim, dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu yang mengatakan bahwa Rasulullah . pernah bersabda, “Berkumpullah kamu sekalian, karena sesungguhnya aku akan membacakan kepadamu sepertiga Al-Qur’an.” Maka berkumpullah orang-orang yang ada, lalu Nabi . keluar (muncul) dari rumahnya dan membaca Qul Huwallahu Ahad (surat Al-Ikhlas), setelah itu masuk ke rumah.
Maka sebagian dari kami berkata kepada sebagian yang Lain, bahwa Rasulullah . telah bersabda, “Sesungguhnya aku akan membacakan kepada kalian sepertiga Al-Qur’an,” sesungguhnya aku merasa yakin bahwa berita ini datang dari langit. Kemudian Nabi . muncul lagi dan bersabda:
«إِنِّي قُلْتُ سَأَقْرَأُ عَلَيْكُمْ ثُلْثَ الْقُرْآنِ أَلَا وَإِنَّهَا تَعْدِلُ ثُلْثَ الْقُرْآنِ»
Sesungguhnya aku telah mengatakan bahwa aku akan membacakan kepadamu sepertiga Al-Qur’an. Ingatlah, sesungguhnya surat Al-lkhlas itu sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.
Imam Muslim telah meriwayatkan hal yang sama di dalam kitab sahihnya melalui Muhammad ibnu Basysyar dengan sanad yang sama. Dan Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih garib; nama Abu Hazim adalah Salman.
Hadis lain
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Mahdi, dari Zaidah ibnu Qudamah, dari Mansur, dari Hilal ibnu Yusaf, dari Ar-Rabi’ ibnu Khaisam, dari Amr ibnu Maimun, dari Abdur Rahman ibnu Abu Laila, dari seorang wanita kalangan Ansar dari Abu Ayyub, dari Nabi . yang telah bersabda:
 «أَيَعْجَزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَقْرَأَ ثُلْثَ الْقُرْآنِ فِي لَيْلَةٍ؟ فَإِنَّهُ مَنْ قَرَأَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ فِي لَيْلَةٍ فَقَدْ قَرَأَ لَيْلَتَئِذٍ ثُلْثَ الْقُرْآنِ»
Apakah tidak mampu seseorang dari kamu membaca sepertiga Al-Qur’an dalam semalam? Karena sesungguhnya barang siapa yang membaca Qul Huwallahu Ahad Allahus Samad (surat Al-lkhlas) dalam semalam, berarti sama saja dia dengan membaca sepertiga Al-Qur’an di malam itu.
Hadis ini termasuk yang bersanad sembilan bagi Imam Ahmad. Imam Turmuzi dan Imam Nasai telah meriwayatkan dari Muhammad ibnu Basysyar Bandar menambahkan, Imam Turmuzi dan Qutaibah, keduanya dari Abdur Rahman ibnu Mahdi dengan sanad yang sama, sehingga dengan adanya sanad ini hadis menjadi bersanad sepuluh. Menurut riwayat lain, Imam Turmuzi melalui istri Abu Ayyub, dari Abu Ayyub disebutkan hal yang semisal, dan Imam Turmuzi menilainya hasan. Kemudian Imam Turmuzi mengatakan bahwa dalam bab yang sama telah diriwayatkan oleh Abu Darda, Abu Sa’id, Qatadah ibnun Nu’man, Abu Hurairah, Anas, Ibnu Umar, dan Abu Mas’ud. Hadis ini hasan dan kami tidak mengetahui ada seseorang yang meriwayatkan hadis ini dengan predikat yang lebih baik dari riwayat Zaidah, dan Imam Turmuzi dalam riwayatnya mengikutkan Israil dan Al-Fudail ibnu Iyad. Syu’bah dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang saja dari kalangan orang-orang yang berpredikat ‘siqah telah meriwayatkan hadis ini dari Mansur, tetapi mereka mengalami idtirab padanya.
Hadis lain
قَالَ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا هُشَيْم، عَنْ حُصَين، عَنْ هِلَالِ بْنِ يَسَاف، عَنْ عَبْدِ الرحمن ابْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنْ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ -أَوْ: رَجُلٍ مِنَ الْأَنْصَارِ-قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “مَنْ قَرَأَ بِ ” قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ” فَكَأَنَّمَا قَرَأَ بِثُلْثِ الْقُرْآنِ
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasyim, dari Husain, dari Hilal ibnu Yusaf, dari Abdur Rahman ibnu Abu Laila, dari Ubay ibnu Ka’b, bahwa pernah ada seorang lelaki dari kalangan Ansar mengatakan bahwa Rasulullah . pernah bersabda: Barangsiapa yangmembaca Qul Huwallahu Ahad(surat Al-Ikhlas), maka seakan-akan dia membaca sepertiga Al-Qur’an.
Imam Nasai meriwayatkannya di dalam kitab Al-Yaum wal Lailah melalui hadis Hasyim, dari Husain, dari Ibnu Abu Laila dengan sanad yang sama; tetapi di dalam riwayatnya tidak disebutkan Hilal ibnu Yusaf.
Hadis lain
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا وَكيع، عَنْ سُفْيَانَ، عَنْ أَبِي قَيْسٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ مَيْمُونٍ، عَنْ أَبِي مَسْعُودٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم: ” ” قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ” تعدُل ثلث الْقُرْآنِ
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Waqi’, dari Sufyan, dari Abu Qais, dari Amr ibnu Maimun, dari Abu Mas’ud Radhiyallahuanhu yang mengatakan bahwa Rasulullah . pernah bersabda: Qul Huwallahu Ahad sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.
Ibnu Majah telah meriwayatkan hal yang sama dari Ali ibnu Muhammad Attanafisi, dari Waqi’ dengan sanad yang sama. Dan Imam Nasai meriwayatkannya di dalam kitab Al-Yaum wal Lailah melalui jalur lain dari Amr ibnu Maimun sacara marfu’ dan mauquf.
Hadis lain
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا بَهْز، حَدَّثَنَا بُكَير بْنُ أَبِي السَّميط حَدَّثَنَا قَتَادَةَ، عَنْ سَالِمِ بْنِ أَبِي الْجَعْدِ، عَنْ مَعْدَان بْنِ أَبِي طَلْحَةَ، عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “أيعجزُ أحدُكم أَنْ يَقرأ كُلَّ يَوْمٍ ثُلْثَ الْقُرْآنِ؟ “. قَالُوا: نَعَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ، نَحْنُ أضعفُ مِنْ ذَلِكَ وَأَعْجَزُ. قَالَ: “فَإِنَّ اللَّهَ جَزأ الْقُرْآنَ ثَلَاثَةَ أَجْزَاءٍ، فَ ” قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ” ثُلْثُ الْقُرْآنِ“.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Bahz, telah menceritakan kepada kami Bukair ibnu Abus Samit, telah menceritakan kepada kami Qatadah, dari Salim ibnu Abul Ja’d, dari Ma’dan ibnu Abu Talhah, dari Abud Darda Radhiyallahuanhu yang mengatakan bahwa Rasulullah . pernah bersabda: “Apakah tidak mampu seseorang dari kamu membaca sepertiga Al-Qur’an setiap harinya?” Mereka menjawab, “Benar, wahai Rasulullah, kami adalah orang yang lemah dan tidak mampu melakukan hal itu.” Rasulullah . bersabda, “Maka sesungguhnya Allah membagi-bagi Al-Qur’an menjadi tiga bagian; Qul Huwallahu Ahad (surat Al-lkhlas) adalah sepertiga Al-Qur’an.”
Imam Muslim dan Imam Nasai telah meriwayatkannya melalui hadis Qatadah dengan sanad yang sama.
Hadis lain
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا أُمَيَّةُ بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُسْلِمٍ -ابْنِ أَخِي ابْنِ شِهَابٍ -عَنْ عَمِّهِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ حُمَيد بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ -هُوَ ابْنُ عَوْفٍ-عَنْ أُمِّهِ -وَهِيَ: أُمِّ كُلْثُومِ بِنْتِ عُقْبَةَ بْنِ أَبِي مُعَيط -قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” ” قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ” تَعدلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ“.
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Umayyah ibnu Khalid, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdullah ibnu Muslim keponakan Ibnu Syihab, dari pamannya (yaitu Az-Zuhri), dari Humaid ibnu Abdur Rahman ibnu Auf, dari ibunya (yaitu Ummu Kalsum binti Uqbah ibnu Abu Mu’it yang mengatakan bahwa Rasulullah . pernah bersabda: Qul Huwallahu Ahad sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Imam Nasai di dalam kitab Al-Yaum wal Lailah, dari Amr ibnu Ali, dari Umayyah ibnu Khalid dengan sanad yang sama. Kemudian Imam Nasai meriwayatkannya melalui Jalur Malik, dari Az-Zuhri, dari Humaid ibnu Abdur Rahman dan dikatakan sebagai perkataannya.
Imam Nasai telah meriwayatkannya pula di dalam kitab Al-Yaum wal Lailah melalui hadis Muhammad ibnu Ishaq dari Al-Haris ibnul Fudail Al-Ansari, dari Az-Zuhri, dari Humaid ibnu Abdur Rahman, bahwa pernah ada segolongan orang dari sahabat Nabi . menceritakan kepadanya dari nabi ., bahwa Nabi . pernah bersabda:
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ” تَعدلُ ثُلُثَ القرآن لِمَنْ صَلَّى بِهَا
Qul Huwallahu Ahad sebanding dengan sepertiga Al-Qur’an bagi orang yang membacanya dalam salatnya.
Hadis lain yang menyatakan bahwa membacanya dapat mewajibkan pelakunya masuk surga
قَالَ الْإِمَامُ مَالِكُ بْنُ أَنَسٍ، عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، عَنْ عُبيد بْنِ حُنَين قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ: أَقْبَلْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَسَمِعَ رَجُلًا يَقْرَأُ ” قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ” فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “وَجَبَتْ”. قُلْتُ: وَمَا وَجَبت؟ قَالَ: “الْجَنَّةُ“.
Imam Malik ibnu Anas telah meriwayatkan dari Ubaidillah ibnu Abdur Rahman, dari Ubaid ibnu Hunain yang mengatakan bahwa ia pernah mendengar Abu Hurairah mengatakan bahwa ia datang bersama Nabi ., lalu mendengar seorang lelaki membaca Qul Huwallahu Ahad (surat Al-Ikhlas dalam salatnya). Maka Rasulullah . bersabda: “Telah pasti baginya.” Aku bertanya, “Apanya yang telah pasti?” Rasulullah . menjawab, “Surga.”
Imam Turmuzi dan Imam Nasai meriwayatkannya melalui hadis Malik. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih garib, kami tidak mengenalnya melainkan melalui hadis Malik. Dalam hadis yang terdahulu telah disebutkan:
Hadis lain
قَالَ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْإِمَامِ أَحْمَدَ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي بَكْرٍ المُقَدمي، حَدَّثَنَا الضَّحَّاكُ بْنُ مَخْلَدٍ، حدثنا ابن أبي ذئب، عن أسيدُ ابن أَبِي أَسِيدٍ، عَنْ مُعَاذِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ خُبيب، عَنْ أَبِيهِ قَالَ: أَصَابَنَا طَش وَظُلْمَةٌ، فَانْتَظَرْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي بِنَا، فَخَرَجَ فَأَخَذَ بِيَدِي، فَقَالَ: “قُلْ”. فَسَكَتُّ. قَالَ: “قُلْ”. قُلْتُ: مَا أَقُولُ؟ قَالَ: ” ” قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ” وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ حِينَ تُمْسِي وَحِينَ تُصْبِحُ ثَلَاثًا، تَكْفِكَ كُلَّ يَوْمٍ مَرَّتَيْنِ“.
Abdullah ibnu Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abu Bakar Al-Maqdami, telah menceritakan kepada kami Ad-Dahhak ibnu Makhlad, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Zi’b, dari Usaid ibnu Abu Usaid, dari Mu’az ibnu Abdullah ibnu Habib, dari ayahnya yang mengatakan bahwa kami kehausan dan kegelapan di saat kami menunggu Rasulullah . untuk salat bersama kami. Tidak lama kemudian Rasulullah . keluar, lalu memegang tanganku dan berkata, “Katakanlah!” Lalu beliau diam, dan bersabda lagi, “Katakanlah!” Aku bertanya, “Apa yang harus kukatakan?” Rasulullah . bersabda: Bacalah Qul Hnwallahu Ahad dan Mu’awwizatain saat engkau berada di petang hari dan pagi hari sebanyak tiga kali; itu sudah cukup bagimu sebanyak dua kali setiap harinya.
Imam Abu Daud, Imam Turmuzi, dan Imam Nasai telah meriwayatkannya melalui hadis Ibnu Abu Zi-b dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih garib bila ditinjau dari segi jalurnya.
Imam Nasai meriwayatkannya melalui jalur lain dari Mu’az ibnu Abdullah ibnu Habib, dari ayahnya, dari Uqbah ibnu Amir, lalu disebutkan hal yang semisal dengan lafaz:
يَكْفِكَ كُلَّ شَيْءٍ
Itu dapat menghindarkanmu dari segala sesuatu (yang tidak diinginkan).
Imam Turmuzi meriwayatkan dengan sanad yang sama sampai kepada Nabi . yang telah bersabda:
مَنْ أَرَادَ أَنْ يَنَامَ عَلَى فِرَاشِهِ، فَنَامَ عَلَى يَمِينِهِ، ثُمَّ قَرَأَ: ” قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ” مِائَةَ مَرَّةٍ، فَإِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ يَقُولُ لَهُ الرَّبُّ، عَزَّ وَجَلَّ: يَا عَبْدِي، ادخُل عَلَى يَمِينِكَ الْجَنَّةَ
Barang siapa yang hendak tidur di atas peraduannya, lalu ia merebahkan dirinya pada lambung kanannya dan membaca Qul Huwallahu Ahad sebanyak seratus kali, maka kelak di hari kiamat Tuhan Yang Mahaagung lagi Mahamulia akan berfirman kepadanya, “Hai hamba-Ku, masuklah kamu ke surga di sebelah kananmu.”
Kemudian Imam Turmuzi mengatakan, garib bila melalui hadis Sabit.
Hadis lain berkenaan dengan doa yang mengandung asma-asma Allah.
قَالَ النَّسَائِيُّ عِنْدَ تَفْسِيرِهَا: حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ خَالِدٍ، حَدَّثَنَا زَيْدُ بْنُ الْحُبَابِ، حَدَّثَنِي مَالِكُ بْنُ مِغْول، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ بُرَيدة، عَنْ أَبِيهِ: أَنَّهُ دَخَلَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمَسْجِدَ فَإِذَا رَجُلٌ يُصَلِّي، يَدْعُو يَقُولُ: اللَّهُمَّ، إِنِّي أَسْأَلُكَ بِأَنِّي أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، الْأَحَدُ الصَّمَدُ، الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ. قَالَ: “وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَقَدْ سَأَلَهُ بِاسْمِهِ الْأَعْظَمَ، الَّذِي إِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى، وَإِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ
Imam Nasai telah mengatakan di dalam tafsir surat ini bahwa telah menceritakan kepada kami Abdur Rahman ibnu Khalid, telah menceritakan-kepada kami Zaid ibnul Habbab, telah menceritakan kepadaku Malik ibnu Magul, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnu Buraidah, dari ayahnya, bahwa ia masuk ke dalam masjid bersama Rasulullah . Tiba-tiba beliau menjumpai seorang lelaki sedang berdoa dalam salatnya seraya mengucapkan: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada Engkau demi kesaksianku yang menyatakan bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau Yang Maha Esa, bergantung kepada Engkau segala sesuatu, Yang tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tiada seorang pun yang setara dengan-Nya. Maka Rasulullah . bersabda: Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya, sesungguhnya dia telah memohon kepada-Nya dengan menyebut asma-Nya yang terbesar, yang apabila dimintakan dengannya pasti  diberi dan apabila didoakan dengannya pasti diperkenankan.
As-habbus Sunan yang lainnya telah mengetengahkannya melalui berbagai jalur dari Malik ibnu Magul, dari Abdullah ibnu Buraidah, dari ayahnya dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan garib.
Hadis lain mengenai keutamaan surat Al-Ikhlas dan surat Mu’awwizatain.
قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا أَبُو الْمُغِيرَةِ، حَدَّثَنَا مُعَاذُ بْنُ رِفَاعَةَ، حَدَّثَنِي عَلِيِّ بْنِ يَزِيدَ، عَنِ الْقَاسِمِ، عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ: لَقِيتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَابْتَدَأْتُهُ فأخذتُ بِيَدِهِ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، بِمَ نَجَاةُ الْمُؤْمِنِ؟ قَالَ: “يَا عُقْبَةُ، احْرُسْ لِسَانَكَ وَلِيَسَعْكَ بيتُك، وابْكِ عَلَى خَطِيئَتِكَ”. قَالَ: ثُمَّ لَقِيَنِي رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَابْتَدَأَنِي فَأَخَذَ بِيَدِي، فَقَالَ: “يَا عُقْبَةَ بْنَ عَامِرٍ، أَلَّا أَعُلِّمُكَ خَيْرَ ثَلَاثِ سُوَر أُنْزِلَتْ فِي التوراة، والإنجيل، وَالزَّبُورِ، وَالْقُرْآنِ الْعَظِيمِ؟ “. قَالَ: قُلْتُ: بَلَى، جَعَلَنِي اللَّهُ فِدَاكَ. قَالَ: فَأَقْرَأَنِي: ” قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ” وَ ” قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ” وَ ” قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ” ثُمَّ قَالَ: “يَا عُقْبَةُ، لَا تَنْسَهُن وَلَا تُبتْ لَيْلَةً حَتَّى تَقْرَأَهُنَّ”. قَالَ: فَمَا نَسِيتُهُنَّ مُنْذُ قَالَ: “لَا تَنْسَهُنَّ”، وَمَا بِتُّ لَيْلَةً قَطُّ حَتَّى أَقْرَأَهُنَّ. قَالَ عُقْبَةُ، ثُمَّ لَقِيتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَابْتَدَأْتُهُ، فَأَخَذْتُ بِيَدِهِ، فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَخْبَرْنِي بِفَوَاضِلِ الْأَعْمَالِ. فَقَالَ: “يَا عُقْبَةُ، صِلْ مَنْ قَطَعَكَ، وأعْطِ مَنْ حَرَمَك، وَأَعْرِضْ عَمَّنْ ظَلَمَكَ
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abul Mugirah, telah menceritakan kepada kami Mu’az ibnu Rifa’ah, telah menceritakan kepadaku Ali ibnu Yazid, dari Al-Qasim, dari Abu Umamah, dari Uqbah ibnu Amir yang mengatakan bahwa ia bersua dengan Rasulullah ., lain ia memulai salam kepada beliau dan memegang tangannya, kemudian bertanya, “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang dapat menyelamatkan orang mukmin?” Rasulullah . menjawab: “Hai Uqdah, jagalah lisanmu, jadikanlah rumahmu seakan-akan hias buat dirimu, dan menangislah atus kekeliruanmu. Uqbah ibnu Amir melanjutkan, bahwa lalu ia bersua lagi dengan Rasulullah . di lain waktu. Maka belilaulah yang memulai salam kepadanya, lalu beliau memegang tangannya dan bersabda: “Hai Uqbah, maukah aku ajarkan kepadamu sebaik-baik tiga surat yang diturunkan di dalam Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Qur’anul Azim?” Aku menjawab, “Tentu saja mau, semoga Allah menjadikan diriku sebagai tebusanmu.” Maka Rasulullah . membacakan kepadaku Qul Huwallahu Ahad (surat Al-Ikhlas), Qul Auzu Birabbil Falaq, dan Qul Auzu Birabbin Nas (surat Al-Falaq dan surat An-Nas). Kemudian Rasulullah . bersabda: Hai Uqbah, jangan engkau lupakan ketiga surat ini dan janganlah kamu tidur di malam hari sebelum membacanya. Uqbah mengatakan bahwa setelah itu ia tidak pernah melupakan ketiga surat tersebut sejak Nabi . mengatakan, “Janganlah kamu melupakannya.” Dan ia tidak pernah pula tidur di malam hari melainkan membaca ketiga surat itu. Uqbah melanjutkan, bahwa lalu ia bersua lagi dengan Rasulullah ., maka ia memulai membaca salam dan memegang tangannya lalu bertanya, “Wahai Rasulullah, ceritakanlah kepadaku tentang amal-amal yang paling utama.” Rasulullah . menjawab: Hai Uqbah, bersilaturahmilah dengan orang yang memutuskannya darimu, dan berilah orang yang tidak pernah memberimu, dan berpalinglah dari orang yang berbuat zalim kepadamu.
Imam Turmuzi telah meriwayatkan sebagiannya di dalam kitab Zuhud melalui hadis Abdullah ibnu Zahir, dari Ali ibnu Yazid, dan ia mengatakan bahwa hadis ini hasan. Imam Ahmad telah meriwayatkannya melalui jalur lain, bahwa telah menceritakan kepada kami Husain ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abbas, dari Usaid ibnu Abdur Rahman Al-Khas’ami, dari Farwah ibnu Mujahid Al-Lakhami, dari Uqbah ibnu Amir, dari Nabi ., lalu disebutkan hai yang semisal; Imam Ahmad meriwayatkannya secara munfarid.
Hadis lain sehubungan dengan istisqa dengannya
Imam Bukhari mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Qutaibah, telah menceritakan kepada kami Al-Mufaddal, dari Aqil, dari Ibnu Syihab, dari Urwah, dari Aisyah Radhiyallahuanhu yang mengatakan bahwa “Nabi . apabila beristirahat di peraduannya di setiap malam, terlebih dahulu beliau menghimpunkan kedua telapak tangannya, kemudian meniup keduanya setelah membaca surat Al-Ikhlas, surat Al-Falaq, dan surat An-Nas. setelah itu beliau usapkan kedua telapak tangannya ke bagian tubuhnya yang dapat dicapai oleh kedua tangannya, yaitu kepalanya dan bagian depan tubuhnya; beliau melakukan ini sebanyak tiga kali.
Hal yang semisal telah diriwayatkan oleh para pemilik kitab sunnah melalui hadis Uqail dengan sanad yang sama.

BACA JUGA:  Bolehkah wanita haid memasuki masjid?

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button