Uncategorized

Pokok-Pokok Penyimpangan (Kesesatan) LDII

Oleh Ustadz Iskandar (Mantan anggota LDII yang pernah berkiprah selama 11 tahun, alumni LIPIA, pengajar di Ma’had Abu Bakar UMS)
SEJARAH LDII
Pendiri: Nur Hasan Al Ubaidah Lubis (Luar Biasa) Al Musawa (Banyak Istrinya)
Nama Asli: Madigol Bin Abdul Bin Irsyad
TTL: Deaa Bangi, Purwosari, Kediri
Diklaim pernah belajar di Mekkah selama 10 tahun dan memiliki 49 sanad hadist. Tetapi ketika ditanya sekarang siapa pemilik sanad hadist di kalangan LDII, maka mereka akan menjawab, “Sanadnya hilang di desa.”
Dikenal memiliki ilmu kanuragan yang banyak, dan di kalangan LDII banyak tersebar khurafat tentang Nur Hasan.
METAMORFOSIS LDII
1951 – Islam Jamaah atau Darul Hadist
1971 – LEMKARI
1990 – LDII
Nur Hasan mengenal konsep Jamaah, Imamah, Baiat setelah bertemu Wali Al Fatah, Kepala Biro Politik di Zaman Soekarno, pendiri Jamaah Hizbullah.
PENERUS DINASTI LDDI
1. KH Nur Hasan Al Ubaidah (41-60)
2. KH Abdud Dhohir (82)
3. KH Abdul Aziz Sulthon Auliya (96)
Para amir ini selalu bersembunyi, maka ketika ditanya apakah kalian memiliki imam? Mereka menjawab tidak.
POKOK-POKOK PENYIMPANGAN (KESESATAN) LDII
1. TAKFIRI

Takfir ‘Am, yakni menganggap semua muslim yang berada di luar golongannya adalah kafir. Jadi, walau pun Anda sudah masuk Islam, sudah melaksanakan rukun Islam, tetapi belum baiat kepada Amie mereka, maka Anda sudah dianggap kafir.
“Inilah inti dari penyimpangan mereka,” (Ust Iskandar).
Mereka berdalil dengan sebuah atsar dari Umar bin Khattab dalam Sunan Ad-Darimi (1/79) no. 251. Atsar ini berstatya dhaif karena ada perawi bernama Shafwan ibn Rustum.
انه لا إسلام ألا بجماعة ولا جماعة إلا بإمارة ولا إمارة (إلا ببيعة ولا بيعة) إلا بطاعة
Di kalangan pengikut LDII, tidak diajarkan hadist 73 golongan, yakni siapa saja yang mengikuti Quran dan Sunnah.
Jadi, menurut pemahaman mereka:
1. Kami Jamaah yang paling sah karena yang paling dulu ada di Indonesia/dunia. Hal ini karena Nur Hasan mengklaim bahwa diriny sejak 1941 telah mengirim urusan ke banyak tempat
2. Kami jamaah yang paling murni mengamalkan Quran & Hadist karena mengklaim mengikuti sistem MMM (Mangkul, Musnad & Mutashil).
3. Kami mati dijamin masuk surga, sedang kelompok lain masuk surga, “Turuk bosok, Telek Mbenjret, dll.”
Akibat adanya pemahaman sesat tersebut:
1. Mengangkat Imam adalah syarat sahnya Islam seseorang
2. Tidak sah shalat di belakang orang yang di luar kelompoknya
3. Tidak boleh menikah dengan orang lain (sama saja menikah dengan babi atau anjing)
4. Tidak ada waris bila salah satu ahli warisnya bukan dari jamaah
5. Keluar dari LDII adalah murtad
2. IMAM MEMILIKI HAK MEMBUAT UNDANG-UNDANG (TASYRI & IJTIHAD)
Mereka mengenal konsep 5 Bab (Mengaji, Mengamal, Membela, Sambung Jamaah, Taat). Lima Bab tersebut adalah inti dari setiap nasihat dalam pengajian Jamaah LDII. Sampai-sampai, 5 Bab ini lebih penting daripada rukun Islam dan rukun Iman. Lima Bab ini harus selalu ada dalam setiap kajian LDII.
Oleh karena para Imam LDII memiliki hak untuk membuat syariat, maka mereka memiliki “Surat Taubat,” yakni surat pengampunan dosa yang biasa diterbitkan menjelang Bulan Ramadhan dengan membayar sejumlah uang senilai kategori dosa yang mereka lakukan.
Mereka juga membuat Syariat “Nikah Dalam,” yakni NL (Nikah Luar – di KUA) dan ND (Nikah Dalam – di kalangan mereka sendiri). ND dilaksanakan dua pekan sebelum NL di KUA. Mereka juga menerbitkan Surat Pernyataan Melamar (ditulis dalam Arab Pegon).
Mereja juga membuat syariat Infaq Persenan, seperti jika seseorang memiliki uang antara 10.001-100.000, maka ia wajib berinfaq sebesar 2,5 persen.
3. PENYIMPANGAN LDII DALAM ILMU
Menurut LDII, ilmu yang sah harus dengan cara MMM (Mangkul, Musnad, dan Mutashil). Jamaah LDII dilarang membaca kitab-kitab di luar kelompok mereka, juga dilarang mengikuti pengajian yang diadakan ustadz-ustadz di luar LDII.
Budaya seperti ini karena di kalangan mereka terdapat klaim bahwa Nur Hasan pernah belajar ilmu hadist di Mekkah. Akan tetapi, ada pula beberapa sumber yang mengklaim bahwa Nur Hasan bukanlah belajar hadist di Mekkah, tetapi jualan nasi liwet.
4. TAQIYAH DENGAN BUNGKUS BITHONAH
Mereka rela berbohong, bahkan dengan sumpah, untuk menutupi aqidah mereka yang sebenarnya. Mereka sering menggunakan kode-kode seperti, “Mbah Man (Mbah Mansurin, penolong), Jokam, 354 (3 – Quran, Hadist, Jamaah; 5 – 5 Bab; 4 – 4 pilar sosial di masyarakat), ALSB (Aman, Lancar, Selamat, Barokah).
Dalam Surat resmi dari pusat, tertulis ajaran, ” Kalau para Jamaah mengerjakan haji, maka Dam-nya hendaknya diserahkan kepada pengurus Jamaah di Indonesia, bukan di Mekkah. Kalau ditanya apakah sudah membayar Dam, jawablah, ‘Kami puasa saja'”.
KENAPA LDII SULIT DIBUBARKAN?
Karena mereka senantiasa berada di bawah ketiak-ketiak partai penguasa, mulai dari Golkar, Demokrat, PDIP, dll.
ORGANISASI DI BAWAH LDII
1. LDII
2. SENKOM (MITRA POLISI)
3. PERSINAS ASAD (PERSATUAN SILAT NASIONAL)
4. CAI (CINTA ALAM INDONESIA)
Diringkas dari ceramah Ust Iskandar secara langsung di Masjid Istiqamah, Penumping, Surakarta, pada 13 Juni 2015.
Irfan Nugroho

BACA JUGA:  Shalat di Belakang Makmum Masbuk Padahal Imam Sudah Salam
========================
Gabung di channel Telegram kami di:


Dapatkan tausiyah langsung di Smartphone Anda!
=========================

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

7 Comments

  1. Saya ngaji di LDII, tetapi saya secara pribadi tidak pernah menganggap di luar LDII itu kafir. Kenapa saya rutin ngaji, karena yang dibuka adalah langsung Kitab Hadist. Saya jadi tahu cara berwudhu, sholat yang benar. Saya menganggap LDII hanya sebagai wadah, bentuk aslinya ya jamaah. Bahkan akhir2 ini setelah muncul salafy, saya menganggap mereka sebagai saudara jauh, karena satu perguruan dari Mekkah dan Madinah, dan saya tidak pernah membenci mereka. Saya rutin mengaji dan Alhamdulillah saya jadi tahu mana hak dan bathil. Kita diajari budi pekerti dan ilmu2 dalam mengarungi kehidupan. Kenapa saya tidak ikut sholat subuh karena saya belajar tentang sunnahnya qunut dimana sebulan penuh tidak hanya waktu subuh, begitupula bacaan bismillah Al-Fatihah yang disamarkan. Saya sholat jumat di masjid LDII bukan karena tidak mau diimami oleh selain LDII tetapi karena khutbah di LDII memakai bahasa Al-Quran dan Sunnah. Saya menganggap Islam itu bersaudara dan tidak patut saling mencela. Semoga Alloh Azza wa Jalla merahmati kita dan memberikan petunjuk pada jalan yang lurus. Masalah infak 10% itu dasar hukumnya ijtihad, dan bukan paksaan (se ridhonya). Saya tidak masalah, 2,5% dari penghasilan juga tidak masalah. Kalau ada oknum yang menyalahgunakan uang infaq, saya serahkan kepada Alloh, karena niat saya itu untuk membangun masjid dan kegiatan sabilillah, shodaqoh dan infak kepada yang kurang mampu.

  2. Assalamualaikum.wr.wb.Nur Salafi yang Budiman,bahagiakah anda menjelekkan agama orang lain,saya yakin agama anda sangat baik,dan di dalam agama yang baik, tidak di perbolehkan menjelekkan jelekan agama orang lain,puaskah anda menghina agama kami.wassalamualaikum.wr.wb

  3. Assalamualaikum.Wr.wb.untuk mas Irfan Nugroho gak penting membuka aib agama yang sudah anda benci,malah mengikis amalan anda,itupun kalau benar,kalau su'udzon malah lebih parah,anda seakan akan terkesan mencari dukungan manusia,biar ngetop dan di puji bahwa anda telah berbangga keluar dari Ldii. Yang Anda katakan sesat.Wallahu Alam.Wassalamualaikum.Wr.wb

  4. keterangan di atas mempunyai narasumber dan dapat dipertanggung jawabkan oleh penulis ,jika tidak sama dengan narasumber saya pikir sang narasumber itu sudah menuntut kpd penulisnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button