Uncategorized

Shalatlah Karena Allah, Engkau Akan Mendapat “Bonus”

Irfan Nugroho
Sebagai bentuk nyata dari menjalankan perintah Allah, “Hai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka,” (At-Tahrim: 06), maka hendaknya para orang tua juga mengajak keluarganya untuk mendirikan shalat dan bersabar dalam menekuni shalat.
Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa,” (Taaha: 132).
Shalat merupakan ibadah yang paling agung, hingga kemudian pelaksanaannya pun minimal lima kali dalam sehari, belum lagi shalat-shalat sunnah rawatib dan shalat malam atau tahajud.
Maka tidak heran beberapa orang yang di dalamnya terdapat penyakit munafik kemudian menjadi ‘malas-malasan’ dalam menjalankan shalat.
Mereka tidak sabar dengan mengerjakan shalat, mengeluh karena imam membaca surat yang panjang, atau bosan bentar-bentar musti wudhu dan shalat ketika sedang asyik bekerja atau sekedar melihat bola.
Oleh karena itu pula Allah menyertakan perintah, “dan bersabarlah kamu dalam mengerjakan shalat” setelah memerintahkan “kepada keluarga Muslim untuk mendirikan shalat.”
Ada hal menarik yang dapat dicermati dari petikan ayat 132 Surat Taaha tersebut, bahwa ternyata, shalat dapat membuka pintu-pintu rezeki. Tak perlu kita tanya bagaimana bisa, namun cukup kita imani saja perintah Allah tersebut.
Dalam menafsirkan ayat ini, Imam Ibnu Katsir mengutip kebiasaan sahabat Umar Bin Khattab yang senantiasa membangunkan keluarganya untuk shalat malam pada beberapa waktu.
Kemudian Imam Ibnu Katsir juga menyebutkan bahwa, “Jika kamu mendirikan shalat, kebutuhanmu akan dating kepadamu dari arah yang tidak kau sangka-sangka,” lalu beliau mengutip Surat At-Thalaq: 2-3.
“Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya,” (Ath-Thalaaq: 2-3).
Maka dari itu, Shalatlah sebagai bentuk ketaqwaan kita terhadap Allah maka akan kita dapati bonus dari Allah berupa “jalan keluar” dari berbagai permasalah sempit duniawi, dan insyallah, akan ada bonus pula berupa rezeki dari arah yang tak pernah kita perkirakan sebelumnya.
Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh,” (Adz-Dzariyaat: 58).
Namun perlu kita ingat, dirikanlah shalat karena niat ingin mencari ridha Allah, ingin mencari surga-Nya, ingin menghindari neraka-Nya, sehingga ikhtiar mendirikan shalat bukan semata-mata untuk mendapatkan dunia, agar dibukakan pintu rezeki saja.
Dan ternyata, hal ini pun tak luput dari penjelasan Imam Ibnu Katsir dalam menjelaskan tafsir Surat Taaha ayat 132 ini, dimana beliau mengakhiri penjelasan ini dengan mengutip hadis Rasulullah salallahu ‘alaihi wasalam yang diriwayatkan oleh sahabar Zaid Bin Tsabit.
“Barangsiapa menjadikan urusan dunia sebagai perhatian utamanya, maka Allah akan membuatnya kesusahan (dalam mencari dunia tersebut), dan baying-bayang kemiskinan akan diletakkan tepat di depan matanya. Ia tidak akan mendapat apa-apa dari dunia ini selain apa yang telah dituliskan baginya (takdir). Barangsiapa menjadikan urusan akhirat sebagai fokus perhatiannya, maka segala urusannya akan dimudahkan oleh Allah dan kekayaan akan diletakkan dalam hatinya. Dunia akan mendatanginya meskipun ia tidak mencarinya,” (HR Tirmidzi).
Maka dari itu, Allah, melalui Rasulullah, telah memberikan kepada kita semua bahwa salah satu jalan keluar dari segala kesulitan duniawi ini, termasuk salah satunya kesulitan finansial, adalah dengan mendirikan shalat dalam rangka ketaatan kita kepada Allah dan Rasul-Nya.
Jika memang demikian adanya, maka kenapa kita masih sombong dan angkuh untuk kemudian merasa berat untuk mendirikan shalat ketika dihimpit kesempitan dan kesusahan duniawi?
Maka benar pula firman Allah dalam lanjutan lanjuta ayat di atas, “Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa,” (Taaha: 132). Maka dari itu, bertaqwalah pada Allah, Shalatlah karena Allah, engkau akan mendapat bonus, insyallah. Wallahu’alam bish shawwab. (12 Jumadil Ula 1433 H).

BACA JUGA:  Fiqih Islam: Mengusap Khuf dan Perban - Tata Cara Mengusap Khuf dan Perban

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

7 Comments

  1. “Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami lah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa,” (Taaha: 132).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button