Adab

Sahihul Adab Islamiyah: Adab Berjalan

Pembaca rahimakumullah, ini adalah artikel tentang adab berjalan di dalam Islam, yang kami terjemahkan dari kitab Sahihul Adab Al-Islamiyah, karya Syaikh Wahid Abdussalam Bali hafizahullah. Semoga bermanfaat!

آدَابُ الْمَشْيِ

Adab Berjalan

عَدَمُ الْالْتِفَاتِ

Tidak Tolah-Toleh

Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu yang berkata:

اتَّبَعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَخَرَجَ لِحَاجَتِهِ فَكَانَ لَا يَلْتَفِتُ

Saya mengiringi Nabi ﷺ ketika beliau keluar untuk buang hajat, dan beliau (berjalan) tanpa tolah-toleh, (Sahih Bukhari: 155).

PELAJARAN

كان النبيُّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ مِن عادتِه صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ أنَّه لا يَنظُرُ عن يَمينِه ويَسارِه إذا مَشَى

1 – Salah satu adat Nabi ﷺ adalah bahwa beliau tidak melihat ke kanan dan ke kiri beliau ketika beliau ﷺ berjalan, (Mausuatul Haditsiyah Dorar Saniyah: 22950).

Imam Al-Hakim meriwayatkan, dan disahihkan oleh Al-Albani, dari Jabir Radhiyallahu Anhu yang berkata:

كانَ إِذَا مَشَى لَمْ يَلْتَفِتْ

Dahulu apabila beliau ﷺ berjalan, beliau tidak tolah-toleh, (Al-Mustadrak: 7862)

PELAJARAN

Mengapa Nabi ﷺ kalau berjalan tidak tolah-toleh? Tertuis di dalam At-Tanwir, Syarah Al-Jami Ash-Shagir:

لِأَنَّ التَّلَفُّتَ فِي حَالِ الْمَشْيِ صِفَةُ مَنْ لَا وَقَارَ لَهُ

Karena tolah-toleh dalam kondisi berjalan adalah salah satu sifatnya orang yang tidak punya wibawa.

الْمَشْيُ بِالتَّوَاضُعِ

Berjalan dengan Tawaduk

Di dalam Ash-Shahihain dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu yang mengatakan bahwa Abul Qasim ﷺ bersabda:

بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي فِي حُلَّةٍ تُعْجِبُهُ نَفْسُهُ مُرَجِّلٌ جُمَّتَهُ إِذْ خَسَفَ اللَّهُ بِهِ فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ

Ketika seorang lelaki berjalan dengan memakai jubah yang dia pakai, dan dia berjalan dengan rasa kagum dan sombong, maka Allah membuatnya tenggelam, dia akan terus diguncang-guncangkan (di dalam perut bumi) sampai datangnya hari kiamat, (Sahih Bukhari: 5789. Sahih Muslim: 5586).

PELAJARAN

1 – Larangan berjalan dengan sombong

2 – Perintah berjalan dengan tawaduk

3 – Peringatan supaya tidak memanjangkan pakaian hingga di bawah mata kaki

BACA JUGA:  Adab kepada Tetangga dari Kitab Sahih Adab Islamiyah

4 – Penegasan tentang adanya siksa kubur sebelum hari kebangkitan.

اَلْأَحِقْ بِإِلْقَاءِ اَلسَّلَامِ

Yg Paling Berhak Mendapat Ucapan Salam

Adab berjalan yang ketiga adalah hendaknya kita mengetahui siapa yang paling berhak mendapat ucapan salam. Imam Al-Bukhari meriwayatkan di dalam Sahihnya dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda:

يُسَلِّمُ الصَّغِيرُ عَلَى الْكَبِيرِ وَالْمَارُّ عَلَى الْقَاعِدِ وَالْقَلِيلُ عَلَى الْكَثِيرِ

Yang muda mengucapkan salam kepada yang lebih tua, yang berjalan kepada yang duduk, dan yang sedikit kepada yang banyak, (Sahih Bukhari: 6231).

Di dalam riwayat yang lain, yang juga masih milik Al-Bukhari, disebutkan:

يُسَلِّمُ الرَّاكِبُ عَلَى الْمَاشِي وَالْمَاشِي عَلَى الْقَاعِدِ وَالْقَلِيلُ عَلَى الْكَثِيرِ

Yang berkendara mengucapkan salam kepada yang berjalan, yang berjalan kepada yang duduk, dan yang sedikit kepada yang banyak, (Sahih Bukhari: 6232).

PELAJARAN

1 – Hak salam adalah:

  • Yang muda kepada yang tua
  • Yang berjalan kepada yang duduk
  • Yang sedikit kepada yang banyak
  • Yang berkendara kepada yang berjalan.

2 – Anjuran untuk menghormati orang lain.

3 – Anjuran untuk merukunkan hati.

أَنْ يُلْقِيَ السَّلَامَ عَلَى جَمِيعِ الْمُسْلِمِينَ

Mengucapkan Salam kepada seluruh Kaum Muslimin

Adab berjalan yang keempat adalah mengucapkan salam kepada seluruh kaum muslimin. Imam Bukhari meriwayatkan di dalam Sahihnya dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhuma bahwa seseorang bertanya kepada Rasulullah ﷺ:

أَيُّ الْإِسْلَامِ خَيْرٌ

Islam apa yang paling baik? Lalu Nabi ﷺ bersabda:

تُطْعِمُ الطَّعَامَ وَتَقْرَأُ السَّلَامَ عَلَى مَنْ عَرَفْتَ وَمَنْ لَمْ تَعْرِفْ

Kamu memberi makan, dan kamu mengucapkan salam kepada orang yang kamu kenal dan yang tidak kamu kenal, (Sahih Bukhari: 28).

PELAJARAN

1 – Keutamaan memberi makan dan mengucapkan salam,

2 – Mengucapkan salam tidak hanya kepada yang dikenal,

3 – Manusia bertingkat-tingkat dalam keutamaannya menurut Islam,

4 – Iman bisa bertambah dan berkurang.

إِلْقَاءُ السَّلَامِ عَلَى الصِّبْيَانِ

Mengucapkan Salam kepada Anak-anak

Adab berjalan yang kelima adalah mengucapkan salam kepada anak-anak. Imam Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu:

أَنَّهُ مَرَّ عَلَى صِبْيَانٍ فَسَلَّمَ عَلَيْهِمْ

Bahwa beliau berjalan melewati anak-anak dan beliau mengucapkan salam kepada mereka. Kemudian, beliau berkata:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْعَلُهُ

Dahulu Nabi ﷺ melakukannya, (Sahih Bukhari: 6247. Sahih Muslim: 2168).

PELAJARAN

1 – Disyariatkannya mengucapkan salam kepada anak kecil,

BACA JUGA:  Hadits Sedekah untuk Orang Tua yang sudah Wafat

2 – Besarnya kasih saya Nabi ﷺ kepada anak-anak,

3 – Besarnya kecintaan para sahabat kepada Nabi mereka ﷺ ditunjukkan dengan mereka meneladani beliau ﷺ.

أَنْ يُمِيطُ الْأَذَى عَنْ الطَّرِيقِ

Menyingkirkan Gangguan dari Jalan

Adab berjalan yang keenam adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. Di dalam As-Sahihain dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي بِطَرِيقٍ وَجَدَ غُصْنَ شَوْكٍ عَلَى الطَّرِيقِ فَأَخَّرَهُ فَشَكَرَ اللَّهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ

Ketika seseorang berjalan di suatu jalan dan dia mendapati ada dahan berduri di atas jalan, lalu dia menyingkirkannya, maka Allah berteria kasih kepadanya dan mengampuni dosanya, (Sahih Bukhari: 654. Sahih Muslim: 1914).

PELAJARAN

1 – Berterima kasihnya Allah kepada hamba adalah dengan melipatgandakan pahala atas amal seorang hamba,

2 – Anjuran untuk menyingkirkan gangguan dari jalan,

3 – Besarnya rahmat Allah ta’ala kepada hambaNya, dibuktikan dengan Allah menentukan banyak hal yang dengannya dosa manusia diampuni,

4 – Kesempurnaan syariat Islam karena mencakup seluruh sendi kehidupan.

أَنْ يَتَجَنَّبَ الْمُسْلِمُ مِشْيَةَ التَّشَبُّهِ

Orang Islam tidak Tasyabuh dalam Berjalan

Adab berjalan yang ketujuh adalah orang Islam tidak tasyabuh dalam berjalan. Imam Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma yang berkata:

لَعَنَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْمُتَشَبِّهِينَ مِنْ الرِّجَالِ بِالنِّسَاءِ وَالْمُتَشَبِّهَاتِ مِنْ النِّسَاءِ بِالرِّجَالِ

Rasulullah melaknat laki-laki yang menyerupai wanita, dan wanita yang menyerupai laki-laki, (Sahih Bukhari: 5885).

PELAJARAN

1 – Haram laki-laki tasyabuh dengan perempuan, dan sebaliknya,

2 – Wajib bagi seorang muslim untuk menjauhi cara berjalan lawan jenis,

3 – Besarnya kecintaan para sahabat terhadap Nabinya ﷺ, sehingga mereka menerapkan ajaran Nabi ﷺ dalam perkataan dan perbuatan mereka.

اَلْمَشْيُ إِلَى الصَّلَاةِ بِسَكِينَةٍ وَوَقَارٍ

Berjalan Menuju Salat dengan Tenang dan Berwibawa

Adab berjalan yang kedelapan adalah berjalan dengan tenang dan berwibawa. Di dalam As-Sahihain dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

إِذَا ثُوِّبَ لِلصَّلَاةِ فَلَا تَأْتُوهَا وَأَنْتُمْ تَسْعَوْنَ وَأْتُوهَا وَعَلَيْكُمْ السَّكِينَةُ فَمَا أَدْرَكْتُمْ فَصَلُّوا وَمَا فَاتَكُمْ فَأَتِمُّوا فَإِنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا كَانَ يَعْمِدُ إِلَى الصَّلَاةِ فَهُوَ فِي صَلَاةٍ

Jika ikamah salat sudah dikumandangkan, janganlah kalian datang sambil berlari. Namun, datanglah dengan tenang. Apa yang kalian dapatkan dari salat, ikutilah. Apa yang kalian tertinggal, sempurnakanlah. Sebab bila salah seorang di antara kalian pergi untuk mendirikan salat, maka hal itu telah dihitung sebagai salat, (Sahih Muslim: 602. Sahih Bukhari: 608).

BACA JUGA:  Tariqus Salihin: Keutamaan Membangun dan Membersihkan Masjid

PELAJARAN

1 – Anjuran untuk berjalan menuju salat dengan tenang dan berwibawa,

2 – Orang yang melewatkan sesuatu dari salat, wajib baginya menyempurnakan (tidak cukup sujud syahwi),

3 – Besarnya kedudukan salat,

4 – Keutamaan salat berjamaah.

لَا تَمْشِ الْمَرْأَةُ فِي وَسَطِ الطَّرِيقِ

Wanita tidak Berjalan di Tengah Jalan

Adab berjalan yang kesembilan adalah wanita tidak berjalan di tengah jalan. Imam Abu Dawud meriwayatkan, dan dihasankan oleh Al-Albani, dari Malik bin Rabi’ah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

لِلنِّسَاءِ اسْتَأْخِرْنَ فَإِنَّهُ لَيْسَ لَكُنَّ أَنْ تَحْقُقْنَ الطَّرِيقَ عَلَيْكُنَّ بِحَافَّاتِ الطَّرِيقِ

Bagi wanita, hendaknya kalian berjalan di belakang; dan tidak berhak bagi kalian untuk memenuhi jalan. Hendaknya kalian berjalan di pinggir, (Sunan Abu Dawud: 5272).

PELAJARAN

1 – Anjuran bagi wanita untuk membiasakan diri berjalan di pinggir,

2 – Islam menyeru pada memulakan wanita dan menutupi mereka,

3 – Semakin wanita tertutupi dari pandangan orang lain, dia semakin dicintai Allah.

لَا تَضْرِبُ الْمَرْأَةُ بِرِجْلِهَا لِتُظْهِرَ زِينَتَهَا

Wanita tidak Menghentakkan Kakinya untuk Pamer Perhiasan

Adab berjalan yang ke-10 adalah wanita tidak menghentakkan kakinya untuk pamer perhiasan. Allah ta’ala berfirman:

وَلَا يَضْرِبْنَ بِأَرْجُلِهِنَّ لِيُعْلَمَ مَا يُخْفِينَ مِن زِينَتِهِنَّ ۚ وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung, (QS An-Nur: 31).

PELAJARAN

1 – Anjuran bagi wanita untuk menutupi dirinya semaksimal mungkin sesuai syariat,

2 – Wanita tidak boleh menghentakkan kakinya untuk memamerkan perhiasannya,

3 – Anjuran untuk bersegera dalam taubat,

4 – Taubat adalah jalan kemenangan di dunia dan akhirat,

5 – Taubat tidak hanya berlaku untuk orang yang berbuat maksiat.

لَا تَتَعَطَّرُ الْمَرْأَةُ إِذَا خَرَجَتْ مِنْ بَيْتِهَا

Wanita tidak Memakai Parfum saat Keluar Rumah

Adab berjalan yang ke-11 adalah wanita tidak memakai parfum saat keluar rumah. Imam At-Tirmizi meriwayatkan, dan beliau menilainya hasan sahih, dari Abu Musa Al-Asy’ari Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

كُلُّ عَيْنٍ زَانِيَةٌ وَالْمَرْأَةُ إِذَا اسْتَعْطَرَتْ فَمَرَّتْ بِالْمَجْلِسِ فَهِيَ كَذَا وَكَذَا يَعْنِي زَانِيَةً

Setiap mata memiliki bagian dari zina, dan wanita yang memakai wewangian kemudian lewat di perkumpulan (lelaki) berarti dia begini dan begini; maksud beliau berbuat zina, (Sunan At-Tirmizi: 2786).

PELAJARAN

1 – Wanita haram keluar rumah dengan memakai parfum (yang menyengat),

2 – Disyariatkannya wanita memakai penghilang bau badan,

3 – Anjuran bagi wanita untuk menutup diri ketika keluar rumah. Wallahua’lam

Karangasem, 2 November 2024

Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni, merahmati, dan menempatkan ibunya di surga. Amin).

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button