Pertanyaan: Bagaimana Menjadi Hamba yang Bersyukur?
Jawaban oleh tim fatwa Syabakah Islamiyah, diketuai oleh Syaikh Abdullah Al-Faqih hafizahullah
Segala puji hanya milik Allah. Selawat dan salam kepada Rasulullah, keluarganya, dan para sahabatnya. Amma ba’du.
الأَوَّلُ: شُكْرُ القَلْبِ وَذَلِكَ بِاعْتِرَافِهِ بِنِعْمَةِ اللهِ عَلَيْهِ.
الثَّانِي: شُكْرُ اللِّسَانِ بِالثَّنَاءِ عَلَيْهِ بِهَا.
الثَّالِثُ: شُكْرُ الجَوَارِحِ وَذَلِكَ بِالِاسْتِعَانَةِ بِهَا عَلَى مَرْضَاتِهِ.
Bersyukur kepada Allah azza wa jalla berdiri di atas tiga rukun, yaitu:
1 – Bersyukurnya hati, yaitu dengan mengakui nikmat Allah atas dirinya,
2 – Bersyukurnya lisan, yaitu dengan memuji Allah atas nikmatNya
3 – Bersyukurnya anggota badan, yaitu dengan menggunakan nikmat untuk mendapatkan ridaNya.
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah di dalam Uddatush Shabirin berkata:
Bersyukurnya hamba itu berpusat pada tiga rukun, tidak terwujud syukur kecuali terkumpul ketiganya, yaitu mengakui nikmat Allah atas dirinya, lalu yang kedua adalah memuji Allah atas nikmat tersebut, dan yang ketiga, menggunakannya untuk mendapatkan ridaNya. Wallahua’lam
Fatwa No: 23292
Tanggal: 30 Rajab 1423 (6 Oktober 2002)
Sumber: Syabakah Islamiyah
Penerjemah: Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni, merahmati, dan menempatkan ibunya di surga. Amin)
====
كيف تكون عبداً شكوراً
السُّؤَالُ
كَيْفَ يَكُونُ العَبْدُ شَكُورَ اللهِ؟ أَقْصِدُ طَرِيقَةَ العَمَلِ لِيَصِلَ إِلَى هَذِهِ الدَّرَجَةِ؟
الإِجَابَةُ
الحَمْدُ للهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَمَّا بَعْدُ:
فَشُكْرُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ يَقُومُ عَلَى ثَلاثَةِ أَرْكَانٍ وَهِيَ:
الأَوَّلُ: شُكْرُ القَلْبِ وَذَلِكَ بِاعْتِرَافِهِ بِنِعْمَةِ اللهِ عَلَيْهِ.
الثَّانِي: شُكْرُ اللِّسَانِ بِالثَّنَاءِ عَلَيْهِ بِهَا.
الثَّالِثُ: شُكْرُ الجَوَارِحِ وَذَلِكَ بِالِاسْتِعَانَةِ بِهَا عَلَى مَرْضَاتِهِ.
قَالَ ابْنُ القَيِّمِ رَحِمَهُ اللهُ فِي عُدَّةِ الصَّابِرِينَ: وَشُكْرُ العَبْدِ يَدُورُ عَلَى ثَلاثَةِ أَرْكَانٍ لَا يَكُونُ شَكُورًا إِلَّا بِمَجْمُوعِهَا أَحَدُهَا: اعْتِرَافُهُ بِنِعْمَةِ اللهِ عَلَيْهِ، وَالثَّانِي: الثَّنَاءُ عَلَيْهِ بِهَا، وَالثَّالِثُ: الِاسْتِعَانَةُ بِهَا عَلَى مَرْضَاتِهِ.
وَاللهُ أَعْلَمُ.
