Fiqih

Fikih Dorar: Jika ada Info bahwa Air itu Najis

Pembaca rahimakumullah, bagaimana jika ada info bahwa air itu najis? Bagaimana sikap kita? Berikut adalah terjemahan dari Mausuatul Fiqhiyah Dorar Saniyah > Kitab Taharah > Bab Air > Bab Ragu-ragu > Jika ada Info bahwa Air itu Najis. Semoga bermanfaat. Teruskan membaca!

الإِخْبَارُ بِنَجَاسَةِ المَاءِ

(Jika ada) Info bahwa Air itu Najis

حُكمُ خَبرِ الثِّقةِ العَدلِ بنجاسةِ الماءِ إنْ بيَّنَ سببَ ذلك

Hukum tentang Informasi tentang Najisnya Air dari Orang yang Tsiqah lagi Adil jika Dia juga Menjelaskan Sebabnya

يُقبَل خَبرُ الثِّقةِ العَدلِ بنجاسةِ الماءِ، إنْ بيَّن سببَ النَّجاسةِ،

Informasi dari orang yang Tsiqah lagi Adl tentang najisnya air diterima, jika dia menjelaskan sebab mengapa air itu menjadi najis.

وهذا باتِّفاقِ المَذاهِبِ الفِقهيَّةِ: الحنفيَّةِ، والمالكيَّةِ، والشافعيَّةِ، والحنابلةِ

Dan ini adalah kesepakatan beberapa mazhab fikih, yaitu Hanafiyah,[1] Malikiyah,[2] Syafiiah,[3] dan Hanabilah.[4]

وذلك لأنَّ خبَرَ العَدلِ مقبولٌ في مِثلِ هذه الأشياءِ، وليس هو من بابِ الشَّهادةِ، وإنما هو من بابِ الخَبَر

Karena informasi orang yang adil diterima dalam hal-hal seperti ini, dan bukan termasuk dalam kategori kesaksian (dalam peradilan), melainkan dalam kategori pemberitahuan/informasi, (Al-Majmu li An-Nawawi: 1/176).

حُكْمُ خَبَرِ الثِّقَةِ العَدْلِ بِنَجَاسَةِ المَاءِ إِنْ لَمْ يُبَيِّنْ سَبَبَ ذَلِكَ

Hukum tentang Informasi dari Orang yang Tsiqah lagi Adil tentang Najisnya Air, tetapi Dia tidak Menjelaskan Sebabnya

إِنْ أَخْبَرَ عَدْلٌ ثِقَةٌ بِنَجَاسَةِ مَاءٍ، وَلَمْ يُبَيِّنْ سَبَبَ النَّجَاسَةِ؛ لَمْ يَجِبْ قَبُولُ خَبَرِهِ

Jika seorang yang tsiqah lagi adil memberitahukan najisnya air, tetapi dia tidak menjelaskan sebab najisnya, maka tidak informasinya tidak wajib diterima.

وَهَذَا مَذْهَبُ الجُمْهُورِ: المَالِكِيَّةِ، وَالشَّافِعِيَّةِ، وَالحَنَابِلَةِ

Dan ini adalah pendapat jumhur, yaitu Malikiah,[5] Syafiiah,[6] dan Hanabilah.[7]

وَذَلِكَ لِاحْتِمَالِ اعْتِقَادِ نَجَاسَةِ المَاءِ بِمَا لَا يُنَجِّسُهُ

Dan ini kemungkinan karena:

1 – adanya keyakinan (di pihak penerima informasi) bahwa air itu tidak najis (karena tercampur) dengan sesuatu yang tidak membuatnya najis, atau

أَوْ بِسَبَبٍ لَا يَعْتَقِدُهُ المُخْبَرُ، كَمَوْتِ ذُبَابَةٍ عِنْدَ مَنْ يَتْبَعُ المَذْهَبَ الشَّافِعِيَّ مَثَلًا

2 – karena penerima informasi memiliki keyakinan yang berbeda (tentang apa saja yang membuat najis), seperti lalat mati; yang menurut pengikut mazhab Syafi’i tidak dianggap najis.

وَالمُوَسْوِسُ يَعْتَقِدُ نَجَاسَتَهُ بِمَا لَا يُنَجِّسُهُ

3 – Juga karena orang yang was-was menganggap najisnya dengan sesuatu yang tidak menajiskannya, dan

وَالأَصْلُ طَهَارَةُ المَاءِ فَلَا يُخْرَجُ عَنْهُ إِلَّا بِبُرْهَانٍ

4 – Asalnya air adalah suci sehingga tidak dianggap najis kecuali dengan bukti. Wallahua’lam

BACA JUGA:  Fikih Dorar: Husnudzan Billah (Prasangka Baik kepada Allah)

Karangasem, 11 Januari 2025

Irfan Nugroho (Semoga Allah memudahkan urusannya. Aamiin)

CATATAN KAKI

[1] Al-Mabsut li As-Sarakhsi: 1/82, lihat juga: Bada’i’ As-Sana’i’ li Al-Kasani: 1/72, Al-Mabsut li Asy-Syaibani: 3/80.

[2] Mawahib al-Jalil li Al-Hattab: 1/120, lihat juga: Al-Fawakih al-Dawani li Al-Nafrawi: 1/361.

[3] Al-Majmu li An-Nawawi: 1/176. Mugni Al-Muhtaj li Asy-Syarbini: 1/28.

[4] Al-Inshaf li Al-Mardawi: 1/62. Kasyaf Al-Qina li Al-Buhuti: 1/46.

[5] Mawahibul Jalil li Al-Khattab: 1/120. Hasiyah Al-Dasuqi: 1/47.

[6] Al-Majmu li An-Nawawi: 1/176. Lihat juga: Al-Mahdzab li Asy-Syirazi: 1/24.

[7] Kasyaf Al-Qina li Al-Bahuti: 1/46. Lihat juga: Asy-Syarh Al-Kabir: li Syamsuddin Ibnu Qudamah: 1/48. Qawaid Ibni Rajab: 369.

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button