Akhlak

Mausuatul Akhlak: Ulfah atau Persatuan

Pembaca rahimakumullah, apa arti Ulfah atau Persatuan? Apa dalilnya? Apa faidahnya? Apa cara-cara untuk membiasakan akhlak ini? Berikut terjemahan Mausuatul Akhlak Dorar Saniyah. Semoga bermanfaat.

التَّرْغِيبُ فِي الْأُلْفَةِ مِنْ الْقُرْآنِ

A – DALIL PERSATUAN DI DALAM QURAN

Allah ta’ala berfirman:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا

Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, (QS Ali Imran: 103).

Tentang ayat ini, di dalamnya terdapat dorongan untuk bersatu dan berkumpul, yang merupakan asas keimanan dan kestabilan urusan dunia, (At-Tafsir Li Asfahani: 2/762). Allah Ta’ala memerintahkan persatuan dan melarang perpecahan, karena perpecahan adalah kebinasaan, sedangkan persatuan adalah keselamatan, (Al-Jami Li Ahkamil Quran Lil Qurtubi: 4/159).

Juga firman Allah ta’ala:

إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَّسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ ۚ

Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka, (QS Al-An’am: 159).

Al-Jasas berkata tentang ayat ini, “Ini adalah peringatan dari perpecahan, serta ajakan untuk berkumpul dan bersatu dalam agama,” (Ahkamul Quran: 4/198).

التَّرغيبُ في الأُلفةِ مِنَ السُّنَّةِ النَّبَويَّةِ

B – DALIL PERSATUAN DARI AS-SUNNAH

Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ اللَّهَ يَرْضَى لَكُمْ ثَلَاثًا وَيَكْرَهُ لَكُمْ ثَلَاثًا فَيَرْضَى لَكُمْ أَنْ تَعْبُدُوهُ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَأَنْ تَعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا وَيَكْرَهُ لَكُمْ قِيلَ وَقَالَ وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ وَإِضَاعَةِ الْمَالِ

Sesungguhnya Allah menyukai bagimu tiga perkara dan membenci tiga perkara; Dia menyukai kalian supaya beribadah kepada-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, kalian berpegang teguh dengan agama-Nya dan tidak berpecah belah. Dan Allah membenci kalian dari mengatakan sesuatu yang tidak jelas sumbernya, banyak bertanya dan menyia-nyiakan harta, (Sahih Muslim: 1715).

Imam Qadhi bin Iyadh berkata tentang (“tidak berpecah-belah), “Perintah untuk bersatu dan saling mencintai, yang merupakan salah satu prinsip dasar syariat, dan larangan terhadap perpecahan dan perselisihan,” (Ikmalul Muallim bi Fawaidil Muslim: 5/568).

Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Abu Musa Al-Asy’ari Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

إِنَّ الْمُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا وَشَبَّكَ أَصَابِعَهُ

“Sesungguhnya seorang mukmin dengan mukmin lainnya seperti satu bangunan yang saling menguatkan satu sama lain,” (Sahih Bukhari: 481. Sahih Muslim: 2585).

Al-Qadhi bin Iyadh berkata, “Di dalamnya terdapat dorongan untuk mempererat persatuan kaum Muslimin, saling bekerja sama, saling membantu, saling mencintai, dan saling menyayangi di antara mereka,” (Ikmalul Muallim bi Fawaidil Muslim: 8/56).

التَّرغيبُ في الأُلفةِ من أقوالِ السَّلَفِ والعُلَماءِ

C – ANJURAN PERSATUAN DARI QAUL SALAF

Imam Qatadah berkata:

أَمَا وَاَللَّهِ الَّذِي لَا إلَهَ إِلَّا هُوَ إنَّ الْأُلْفَةَ لَرَحْمَةٌ ، وَإِنَّ الْفُرْقَةَ لَعَذَابٌ

“Demi Allah, yang tidak ada Tuhan selain Dia, sungguh persatuan adalah rahmat, dan perpecahan adalah azab,” (Tafsir At-Tabari: 5/650).

Abdullah bin Khubaiqin berkata:

عَلَامَةُ الْأُلْفَةِ قِلَّةُ الْخِلَافِ وَبَذْلُ الْمَعْرُوفِ

Tanda persatuan adalah sedikitnya perselisihan , dan saling memberi kebaikan, (Tabaqar Sufiyah: 123).

Abu Sa’ad Al-Abiy berkata:

مَن شَدَّدَ نَفَّرَ، وَمَن لَانَ تَأَلَّفَ

Siapa yang berwatak keras akan dijauhi, dan siapa yang santun akan dirukuni, (Natsru Ad-Dar: 3/54).

معنى الأُلفةِ لُغةً

D – DEFINISI PERSATUAN SECARA BAHASA

Ulfah atau persatuan secara bahasa artinya:

انضِمامِ الشَّيءِ إلى الشَّيءِ

Bergabungnya sesuatu kepada sesuatu lainnya, (Tazhibul Lugah Li Azhari: 15/273).

معنى الأُلفةِ اصطِلاحًا

E – DEFINISI ULFAH SECARA ISTILAH

Secara istilah, Ulfah atau persatuan memiliki beberapa definisi, di antaranya:

الأُلْفَةُ: هِيَ اجْتِمَاعٌ مَعَ التِئَامٍ وَمَحَبَّةٍ

1 – Al-Ulfah adalah berkumpul yang disertai keharmonisan dan rasa cinta, (Al-Mufradat fi Garibil Quran lir Ragib: 81).

وَقِيلَ: الأُنْسُ وَالمُدَارَاةُ، وَرِعَايَةُ بَعْضِهِم بَعْضًا، وَعَدَمُ الخُلْفِ

2 – Dan dikatakan bahwa Ulfah artinya, “Keakraban dan saling menjaga perasaan, saling memperhatikan, dan tidak berselisih,” (Syarh Sunan Abu Dawud Lil Aini: 4/244).

وَقِيلَ: اتِّفَاقُ الآرَاءِ فِي المُعَاوَنَةِ عَلَى تَدْبِيرِ المَعَاشِ

3 – Dikatakan bahwa Ulfah artinya, “Kesepakatan pendapat untuk saling menolong dalam mengatur kehidupan,” (At-Ta’rifat lij Jurjani: 34).

الفَرقُ بَينَ التَّأليفِ والجَمعِ

F – PERBEDAAN ANTARA PERSATUAN DAN PERKUMPULAN

التَّأْلِيفُ وَالْأُلْفَةُ فِي الْعَرَبِيَّةِ يُفِيدَانِ الْمُوَافَقَةَ، وَالْجَمْعُ لَا يُفِيدُ ذَلِكَ

Persatuan atau Al-Ulfah di dalam bahasa Arab merujuk pada makna kesepakatan, sedangkan Al-Jam’u atau perkumpulan tidak mengandung makna tersebut.

BACA JUGA:  33 Sebab Khusyuk di dalam Salat

Allah ta’ala berfirman:

وَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِهِمْ

Dan Allah satukan hati-hati mereka, (QS Al-Anfal: 63).

Mengapa dipilih kata “allafa” (satukan)? Karena mereka bersatu di atas rasa cinta dan ketulusan.

فوائِدُ الأُلفةُ

G – BUAH DARI PERSATUAN (ULFAH)

سَبَبٌ لمحبَّةِ اللهِ تعالى

1 – Sebab kecintaan Allah ta’ala.

دَاعِيَةٌ إِلَى تَمَاسُكِ الْأُمَّةِ وَتَرَابُطِهَا وَقُوَّتِهَا

2 – Penyeru kepada kesatuan umat, keterikatannya, dan kekuatannya.

تَجَمُّعِ الشَّمْلِ وَتَمْنَعُ الذُّلَّ

3 – Bersatunya barisan dan menghindarkan kehinaan.

أَنَّهَا خَيْرٌ فِي الْعَاقِبَةِ وَالْآجِلَةِ

4 – Bahwa ia adalah kebaikan di dunia dan akhirat.

حُصُولُ اَلْمَوَدَّةِ بَيْنَ الْمُسْلِمِينَ

5 – Terjalinnya kasih sayang di antara kaum Muslimin.

مِنْ أَسْبَابِ التَّعَاوُنِ وَالتَّنَاصُرِ وَالْقُوَّةِ

6 – Sebagai salah satu sebab adanya kerja sama, saling menolong, dan kekuatan.

مِنْ أَسْبَابِ الْقُوَّةِ وَالنَّصْرِ وَالتَّمْكِينِ

7 – Sebagai salah satu sebab adanya kekuatan, kemenangan, dan kemapanan.

عِصْمَةٌ مِنْ الْفَشَلِ وَالضَّعْفِ النَّاتِجَيْنِ عَنْ التَّنَازُعِ وَالتَّفَرُّقِ

8 – Sebagai salah satu sebab adanya kekuatan, kemenangan, dan kemapanan

إِذَا كَانَ الْمَرْءُ آلِفًا مَأْلُوفًا انْتَصَرَ بِالْأُلْفَةِ عَلَى أَعَادِيهِ، وَامْتَنَعَ مِنْ حَاسِدِيهِ

9 – Apabila seseorang itu ramah dan disukai, ia akan menang dengan keramahtamahan atas musuh-musuhnya dan terhindar dari para pendengkinya

اِمْتِثَالِ مَا أَمَرَ اللَّهُ بِهِ وَرَسُولُهُ مِنْ الِاجْتِمَاعِ وَالْأُلْفَةِ

10 – Melaksanakan apa yang diperintahkan Allah dan Rasul-Nya untuk berkumpul dan bersatu

سَلَامَةِ الصُّدُورِ مِنْ الشَّحْنَاءِ وَالتَّبَاغُضِ وَالْعَدَاوَةِ

11 – Bersihnya hati dari kebencian, permusuhan, dan dendam.

سَلَامَةُ الْبُيُوتِ مِنْ الشِّقَاقِ وَالنِّزَاعِ وَالْخِلَافَاتِ، وَتَرْبِيَةِ النَّشْءِ فِي ظِلِّ حَيَاةٍ مُسْتَقِرَّةٍ

10 – Terjaganya rumah dari perpecahan, perselisihan, dan pertentangan, serta mendidik generasi dalam naungan kehidupan yang stabil.

اَلشُّعُورُ بِالطُّمَأْنِينَةِ وَالْأَمَانِ وَرَاحَةِ الْبَالِ

11 – Perasaan tenang, aman, dan ketentraman jiwa.

مَوَانِعُ الْأُلْفَةِ

H – PENGHALANG AKHLAK ULFAH

الجَهلُ

1 – Kebodohan. Imam Malik rahimahullah berkata:

إذا قَلَّ العِلمُ ظَهَر الجَفاءُ

Jika ilmu berkurang, kekasaran akan tampak, (Majmu’ Al-Fatawa karya Ibnu Taimiyah: 17/308).

الاختِلافُ مُنفِّرٌ مُوجِبٌ للفُرقةِ بَعدَ الأُلفةِ

2 – Perbedaan adalah hal yang menjauhkan dan menyebabkan perpecahan setelah persatuan. Di antaranya adalah perselisihan akibat shaf salat (yang tidak lurus). Di dalam hadis Rasulullah ﷺ bersabda:

ولا تختَلِفوا؛ فتَختَلِفَ قُلوبُكم

Kalian jangan belak-belok barisan salatnya, kalau tidak, hati kalian akan berselisih, (Sahih Muslim: 432).

Maksudya: jika kalian berselisih secara lahir, kalian akan dihukum dengan perselisihan hati. Juga berarti, janganlah lahiriah kalian berbeda karena perbedaannya menunjukkan perselisihan hati kalian, (Kasyf al-Mushkil min Hadis al-Syaikhain karya Ibnu al-Jauzi: 2/205).

التَّحَزُّبُ يُؤَدِّي إلى بُطلانِ الأُلفةِ

3 – Berkelompok-kelompok menyebabkan hilangnya persatuan. Karena setiap pengikut mazhab akan memusuhi mazhab yang lainnya, dan setia kepada mazhabnya.

التَّنافُسُ على الدُّنيا

4 – Berlomba-lomba dalam urusan dunia. Hamdun Al-Qassar berkata:

أَصْلُ رَفْعِ الأُلْفَةِ مِنْ بَيْنِ الإِخْوَانِ حُبُّ الدُّنْيَا.

Penyebab utama hilangnya persatuan di antara saudara adalah cinta dunia, (Thabaqat As-Sufiyyah karya Abu Abdurrahman As-Sulami hal. 110).

Abu Abdurrahman As-Sulami juga berkata:

قَلَّ مَا يَقَعُ بَيْنَ الإِخْوَانِ مُخَالَفَةٌ إِلَّا بِسَبَبِ الدُّنْيَا، وَأَصْلُ التَّآلُفِ هُوَ بُغْضُ الدُّنْيَا وَالإِعْرَاضُ عَنْهَا.

Jarang terjadi perselisihan di antara saudara kecuali karena dunia, dan fondasi dari persatuan adalah membenci dunia dan berpaling darinya, (Adab Ash-Shuhbah karya Abu Abdurrahman As-Sulami hal. 78).

العَصَبِيَّةُ وَالضَّغِينَةُ، وَالتَّهَالُكُ عَلَى الِانْتِقَامِ

5  – Fanatisme, kebencian, dan ambisi balas dendam. Abu Abdullah Al-Qurtubi berkata:

وَكَانَ تَأَلُّفُ القُلُوبِ مَعَ العَصَبِيَّةِ الشَّدِيدَةِ فِي العَرَبِ مِنْ آيَاتِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَمُعْجِزَاتِهِ؛ لِأَنَّ أَحَدَهُمْ كَانَ يُلْطَمُ اللَّطْمَةَ فَيُقَاتِلُ عَنْهَا حَتَّى يَسْتَقِيدَهَا

Mempersatukan hati di tengah fanatisme yang kuat di kalangan bangsa Arab merupakan salah satu tanda kenabian dan mukjizat Nabi ﷺ, karena jika salah seorang dari mereka ditampar, ia akan berjuang untuk membalasnya sampai berhasil membalaskan dendamnya, (Al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an karya Al-Qurtubi: 8/42).

الكِبْرُ وَالظُّلْمُ وَسُوءُ التَّعَاشُرِ

6 – Kesombongan, kezaliman, dan buruknya pergaulan. Al-Jahiz berkata:

وَالعَدْلُ يُوجِبُ اجْتِمَاعَ القُلُوبِ، وَالجَوْرُ يُوجِبُ الفُرْقَةَ، وَحُسْنُ الخُلُقِ يُوجِبُ المَوَدَّةَ، وَسُوءُ الخُلُقِ يُوجِبُ المُبَاعَدَةَ، وَالانْبِسَاطُ يُوجِبُ المُؤَانَسَةَ، وَالانْقِبَاضُ يُوجِبُ الوَحْشَةَ.

Keadilan menyebabkan persatuan hati. Kezaliman menyebabkan perpecahan. Akhlak yang baik menyebabkan kasih sayang. Akhlak yang buruk menyebabkan jauhnya pergaulan. Keterbukaan menyebabkan rasa nyaman, dan menutup diri menyebabkan keterasingan, (Ar-Rasail karya Al-Jahiz: 1/110).

تَركُ الصَّلاةِ في الجماعةِ

7 – Meninggalkan salat berjamaah. Karena di antara hikmah pensyariatan salat berjamaah adalah berkumpulnya kaum mukminun dalam ketaatan, persatuan dan kasih sayang.

التَّقَاطُعُ وَالتَّدَابُرُ، وَالتَّجَسُّسُ وَالتَّحَسُّسُ، وَالغِيبَةُ وَالنَّمِيمَةُ، وَالسُّخْرِيَّةُ، وَالهَمْزُ وَاللَّمْزُ، وَالِاخْتِلَافُ فِي الدِّينِ

8 – Saling memutus hubungan, membelakangi, saling memata-matai, menggunjing, mengadu domba, mengejek, mencela, dan perbedaan dalam agama.

الْبَيْعُ عَلَى بَيْعِ الْمُسْلِمِ، وَالسَّوْمُ عَلَى سَوْمِهِ، وَغَيْرُهَا مِنْ الْمُعَامَلَاتِ الَّتِي تُفْسِدُ الْأُلْفَةَ بَيْنَ الْمُسْلِمِينَ

9 – Menjual di atas penjualan sesama muslim, menawarkan barang di atas tawaran muslim lain, dan transaksi-transaksi lain yang merusak persatuan di antara kaum muslimin.

وَبِالجُمْلَةِ، فَإِنَّ سُوءَ الخُلُقِ مِنْ أَكْثَرِ الأَسْبَابِ المُؤَدِّيَةِ إِلَى ذَهَابِ الأُلْفَةِ.

10 – Singkatnya, akhlak buruk adalah salah satu sebab utama hilangnya persatuan. Al-Ghazali berkata:

التَّفَرُّقُ ثَمَرةُ سُوءِ الخُلُقِ…، وسوءُ الخُلُقِ يُثمِرُ التَّباغُضَ والتَّحاسُدَ والتَّدابُرَ

Perpecahan adalah buah dari akhlak buruk… Akhlak buruk menghasilkan kebencian, saling iri, dan berpaling, (Al-Ihya: 2/157).

الوَسَائِلُ المُعِينَةُ عَلَى اكْتِسَابِ الأُلْفَةِ

I – SARANA MEMILIKI AKHLAK ULFAH

التَّعَارُفُ وَمُعَاشَرَةُ النَّاسِ

1 – Saling Mengenal dan Bergaul dengan Manusia

BACA JUGA:  Penjelasan Bau Mulut Orang Puasa lebih Harum dari Wangi Kasturi

Rasulullah ﷺ bersabda:

الأرواحُ جُنودٌ مجنَّدةٌ، ما تعارَف منها ائتَلَف، وما تناكَر منها اختَلَف

“Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang berbaris, yang saling mengenal akan bersatu, dan yang saling tidak mengenal akan berselisih,” (Sahih Bukhari: 3336. Sahih Muslim: 2638).

القِيَامُ بِحُقُوقِ المُسْلِمِينَ وَالالْتِزَامُ بِهَا

2 – Melaksanakan dan Memenuhi Hak-hak Sesama Muslim

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu Rasulullah ﷺ bersabda:

حَقُّ المسلِمِ على المُسلِمِ خَمسٌ: رَدُّ السَّلامِ، وعيادةُ المريضِ، واتِّباعُ الجنائِزِ، وإجابةُ الدَّعوةِ، وتشميتُ العاطِسِ

“Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada lima: menjawab salam, menjenguk orang sakit, mengantar jenazah, memenuhi undangan, dan mendoakan orang yang bersin,” (Sahih Bukhari: 1240. Sahih Muslim: 2612).

(Hak-hak ini yang telah dijelaskan oleh Nabi ﷺ, jika dipenuhi oleh manusia satu sama lain, akan tercipta persatuan dan kasih sayang, serta akan menghilangkan kebencian dan permusuhan dari hati dan jiwa. Dikatakan: “Jika setiap orang memenuhi hak satu sama lain, hal itu akan menjadi sebab langgengnya persatuan.”)

Adapun tentang salam, Rasulullah ﷺ bersabda:

يا أيُّها النَّاسُ أفشُوا السَّلامَ، وأطعِموا الطَّعامَ، وصِلُوا الأرحامَ، وصَلُّوا باللَّيلِ والنَّاسُ نِيامٌ؛ تَدخُلوا الجنَّةَ بسَلامٍ

“Wahai manusia, sebarkanlah salam, berilah makanan, sambungkanlah tali persaudaraan, dan shalatlah di malam hari saat orang-orang sedang tidur, maka kalian akan masuk surga dengan selamat,” (Sunan At-Tirmizi: 2485. Sunan Ibnu Majah: 1334).

الكَلَامُ اللَّيِّنُ، وَطَلَاقَةُ الوَجْهِ

3 – Kata-kata yang Lembut dan Wajah yang Ceria

Kata-kata yang lembut dan baik adalah sebab yang dapat mempersatukan hati. Allah ﷻ berfirman:

وَقُلْ لِعِبَادِي يَقُولُوا الَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْزَغُ بَيْنَهُمْ إِنَّ الشَّيْطَانَ كَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوًّا مُبِينًا

“Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik. Sesungguhnya setan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi manusia,” (QS. Al-Isra’ [17]: 53)

التَّعَفُّفُ عَنْ سُؤَالِ النَّاسِ

4 – Menahan Diri dari Meminta kepada Manusia

Rasulullah ﷺ bersabda:

وازهَدْ فيما في أيدي النَّاسِ يحِبَّك النَّاسُ

“Bersikaplah zuhud terhadap apa yang dimiliki orang lain, niscaya mereka akan mencintaimu,” (

السَّعْيُ لِلإِصْلَاحِ بَيْنَ النَّاسِ

5 – Berupaya Mendamaikan Antar Manusia

BACA JUGA:  Hadis 5 Amalan yang dapat Memasukkan ke Surga

Allah berfirman:

فَاتَّقُوا اللَّهَ وَأَصْلِحُوا ذَاتَ بَيْنِكُمْ

“Bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah hubungan di antara kalian,” (QS. Al-Anfal [8]: 1).

Rasulullah ﷺ bersabda:

فَسادُ ذاتِ البَينِ هي الحالِقةُ

“Kerusakan hubungan antar manusia adalah pemutus kasih sayang,” (Sunan Abu Dawud: 4919. Sunan At-Tirmizi: 2509).

الاهْتِمَامُ بِأُمُورِ المُسْلِمِينَ

6 – Peduli terhadap Urusan Kaum Muslimin

Rasulullah ﷺ bersabda:

المُؤمِنون كرَجُلٍ واحِدٍ، إذا اشتكى رأسَه تداعى له سائِرُ الجَسَدِ بالحُمَّى والسَّهَرِ

“Orang-orang beriman itu bagaikan satu tubuh, jika salah satu anggota tubuhnya merasa sakit, maka seluruh tubuh akan merasakan demam dan tidak bisa tidur,” (Sahih Muslim: 2586).

التَّهَادِي

7 – Memberi Hadiah

Tidak diragukan bahwa memberi hadiah akan menambah keakraban dan kasih sayang, serta mempererat hubungan antara pemberi hadiah dan penerimanya.

الاجْتِمَاعُ عَلَى الطَّعَامِ يُوقِعُ الأُلْفَةَ وَالمَوَدَّةَ فِي القُلُوبِ

8 – Berkumpul dalam Makan Bersama Menumbuhkan Keakraban dan Kasih Sayang di Hati

Al-Kalabadzi mengatakan:

الْمُوَاكَلَةُ أَوْكَدُ أَسْبَابِ الْأُلْفَةِ، وَأَوْثَقُ عُرَى الْمُدَاخَلَةِ وَالِاسْتِئْنَاسِ

“Makan bersama adalah sebab terkuat dari persatuan, dan mempererat hubungan dan keakraban,” (Bahrul Fawaid karya Al-Kalabadzi, hal. 244).

النَّظَرُ إِلَى المَخْطُوبَةِ مِنْ أَسْبَابِ الأُلْفَةِ بَيْنَ الزَّوْجَيْنِ

9 – Melihat Calon Pasangan Menumbuhkan Keakraban di Antara Suami Istri

Dari Mughirah bin Syu’bah Radhiyallahu Anhu bahwa beliau pernah meminang seorang wanita, lalu Nabi ﷺ bersabda:

انْظُرْ إلَيْهَا؛ فَإِنَّهُ أَحْرَى أَنْ يُؤْدَمَ بَيْنَكُمَا

“Lihatlah dia, karena itu akan lebih mungkin untuk menumbuhkan kasih sayang di antara kalian,” (Sunan At-Tirmizi: 1087. Sunan An-Nasai: 3235. Sunan Ibnu Majah: 1866).

أَنْ يَأْتِيَ إِلَى النَّاسِ الَّذِي يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْهِ

10 – Memperlakukan Orang Lain dengan Cara yang Disukai Dirinya

Al-Hasan berkata:

اصْحَبَّ النَّاسَ بِمَا شِئْتَ أَنْ يَصْحَبُوكَ بِمِثْلِهِ

“Bergaullah dengan orang-orang seperti apa yang engkau ingin mereka memperlakukanmu,” (Makarimul Akhlak karya Al-Kharaithi: 911).

العَمَلُ بِتَعَالِيمِ الدِّينِ

11 – Mengamalkan Ajaran Agama

Ibn Taimiyyah berkata:

سَبَبُ الاجتماعِ والأُلفةِ جَمْعُ الدِّينِ والعَمَلُ به كُلِّه

“Sebab persatuan dan kasih sayang adalah dengan mengumpulkan ajaran agama dan mengamalkannya secara keseluruhan.”

Allah berfirman:

فَنَسُوا حَظًّا مِمَّا ذُكِّرُوا بِهِ فَأَغْرَيْنَا بَيْنَهُمُ الْعَدَاوَةَ وَالْبَغْضَاءَ

“Mereka melupakan sebagian dari apa yang telah diingatkan kepada mereka, maka Kami timbulkan di antara mereka permusuhan dan kebencian,” (QS. Al-Maidah [5]: 14)

حُسْنُ الخُلُقِ

12 – Akhlak yang Baik

Meliputi kelembutan, mengabaikan kesalahan, rendah hati terhadap orang lain, memberi maaf, membalas keburukan dengan kebaikan, memenuhi kebutuhan, memberi ruang dalam pertemuan, musyawarah, saling membantu, memberi ucapan selamat di saat bahagia, menyambung silaturahmi, bersyukur atas kebaikan orang lain, memaafkan dan bersabar, serta hal-hal lain yang termasuk dalam akhlak yang mulia.

مُدَارَاةُ النَّاسِ

13 – Bersikap Ramah kepada Orang Lain

Ibn Baththal berkata:

المُدَارَاةُ مِنْ أَخْلَاقِ المُؤْمِنِينَ، وَهِيَ خَفْضُ الجَنَاحِ لِلنَّاسِ، وَلِينُ الكَلِمَةِ، وَتَرْكُ الإِغْلَاظِ لَهُمْ فِي القَوْلِ، وَذَلِكَ مِنْ أَقْوَى أَسْبَابِ الأُلْفَةِ وَسَلِّ السَّخِيمَةِ.

“Bersikap ramah adalah akhlak orang-orang beriman, yaitu merendahkan diri kepada orang lain, berbicara dengan lemah lembut, dan tidak bersikap kasar kepada mereka. Hal ini adalah sebab terkuat untuk menumbuhkan persatuan dan menghilangkan kebencian,” (Syarah Bukhari: 9/305).

الوَفَاءُ

14 – Menepati Janji

Dikatakan:

بِالوَفَاءِ تُملَكُ القُلُوبُ، وَتُستَدَامُ الأُلْفَةُ بَيْنَ المُحِبِّ وَالمَحْبُوبِ

“Dengan menepati janji, hati akan dimiliki, dan kasih sayang antara orang yang mencintai dan yang dicintai akan terus terjaga,” (Ghurar Al-Khasa’is karya Al-Watwat hal. 42).

الإِعْلَامُ بِالمَحَبَّةِ

15 – Mengumumkan Rasa Cinta

Nabi ﷺ bersabda,

إذا أحَبَّ الرَّجُلُ أخاه فلْيُخبِرْه أنَّه يحِبُّه

“Jika seseorang mencintai saudaranya, hendaknya ia memberitahukan kepadanya bahwa ia mencintainya,” (Sunan Abu Dawud: 5124. Sunan At-Tirmizi: 2392).

Ini akan menjaga persatuan, memperkuat kasih sayang, meningkatkan cinta dan keharmonisan, menyatukan kata, menguatkan ikatan antar umat Islam, serta menghilangkan kerusakan dan kebencian. Hal ini termasuk salah satu keindahan syariat Islam. Wallahua’lam

Karangasem, 13 November 2024

Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni, merahmati dan menempatkan orang tuanya di surga. Aamiin)

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button