FiqihHadisTazkiyah

Wahai Orang yang Menahan Zakat, Berhati-hatilah!

Wahai orang yang tidak membayar zakat, berhati-hatilah. Demikian judul bab pertama dari kitab Kaifa Tahsibu Zakati Malika karya Syaikh Khalid Mahmud Al-Juhani hafizahullah. Berikut adalah terjemahannya. Semoga bermanfaat!

يَا مَانِعَ الزَّكَاةِ انْتَبِهْ!!

Wahai Orang yang Menahan Zakat, Berhati-hatilah!

الزَّكَاةُ رُكْنٌ مِنْ أَرْكَانِ الْإِسْلَامِ

1 – Zakat adalah salah satu rukun Islam

Dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu Anhuma yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

بُنِيَ الْإِسْلَامُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلَاةِ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ، وَالْحَجِّ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ

Islam dibangun di atas lima perkara: bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, haji, dan puasa Ramadhan, (Muttafaq Alaih. Sahih Bukhari: 8. Sahih Muslim:16).

الزَّكَاةُ مِنْ أَعْظَمِ فَرَائِضِ الْإِسْلَامِ

2 – Zakat adalah salah satu kewajiban terbesar di dalam Islam

Dari Muadz bin Jabal Radhiyallahu Anhu yang berkata:

كُنْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي سَفَرٍ فَأَصْبَحْتُ يَوْمًا قَرِيبًا مِنْهُ وَنَحْنُ نَسِيرُ فَقُلْتُ

Aku pernah bersama Nabi ﷺ dalam suatu perjalanan, kemudian suatu hari aku mendekat kepadanya saat kami sedang berjalan, maka aku bertanya:

يَا رَسُولَ اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ وَيُبَاعِدُنِي عَنْ النَّارِ

Wahai Rasulullah, beritahukanlah aku suatu amalan yang dapat memasukkan aku ke surga dan menjauhkan aku dari neraka.

Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda:

لَقَدْ سَأَلْتَنِي عَنْ عَظِيمٍ وَإِنَّهُ لَيَسِيرٌ عَلَى مَنْ يَسَّرَهُ اللَّهُ عَلَيْهِ تَعْبُدُ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكْ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصُومُ رَمَضَانَ وَتَحُجُّ الْبَيْتَ

Sungguh engkau telah bertanya tentang sesuatu yang agung, tetapi hal itu mudah bagi orang yang dimudahkan oleh Allah: Engkau menyembah Allah, tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, mendirikan salat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, dan berhaji ke baitullah, (Sunan At-Tirmizi: 2616. Beliau mengatakan hadis ini Hasan Sahih. Al-Albani juga menyahihkannya).

BACA JUGA:  Rasulullah ﷺ Berkurban Dua Ekor Domba

Dari Abu Ayyub Radhiyallahu Anhu bahwa seorang laki-laki berkata kepada Nabi ﷺ:

أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ

Beri tahu saya tentang amalan yang bisa memasukkan saya ke dalam surga.

قَالَ مَا لَهُ مَا لَهُ

Berkatalah salah seorang sahabat, “Ada apa dengan orang itu? Ada apa dengan orang itu?”

وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَرَبٌ مَا لَهُ تَعْبُدُ اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا وَتُقِيمُ الصَّلَاةَ وَتُؤْتِي الزَّكَاةَ وَتَصِلُ الرَّحِمَ

Kemudian Nabi ﷺ bersabda, “Dia sedang benar-benar butuh jawaban. Baiklah. Engkau menyembah Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun, menegakkan salat, menunaikan zakat, dan menyambung tali silaturahmi,” (Sahih Bukhari: 1396).

الزَّكَاةُ سَبَبٌ مِنْ أَسْبَابِ دُخُولِ الْجَنَّةِ

3 – Zakat adalah salah satu sebab untuk masuk surga

Dari Abu Darda Radhiyallahu Anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

خَمْسٌ مَنْ جَاءَ بِهِنَّ مَعَ إِيمَانٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مَنْ حَافَظَ عَلَى الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ عَلَى وُضُوئِهِنَّ وَرُكُوعِهِنَّ وَسُجُودِهِنَّ وَمَوَاقِيتِهِنَّ وَصَامَ رَمَضَانَ وَحَجَّ الْبَيْتَ إِنْ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَأَعْطَى الزَّكَاةَ طَيِّبَةً بِهَا نَفْسُهُ وَأَدَّى الْأَمَانَةَ

Lima hal, siapa yang melakukannya dengan iman, dia akan masuk surga: Siapa saja yang menjaga salat lima waktu dengan wudu, rukuk, sujud, dan tepat waktunya, serta berpuasa Ramadan, haji ke Al-Bait jika mampu menempuh perjalanannya, memberikan zakat dengan hati yang tulus, dan menunaikan amanah.

Para tabiin bertanya:

يَا أَبَا الدَّرْدَاءِ، وَمَا أَدَاءُ الْأَمَانَةِ

Wahai Abu Darda, apa yang dimaksud dengan menunaikan amanah?

Beliau menjawab:

الْغُسْلُ مِنْ الْجَنَابَةِ

Bersuci dari janabah (keadaan hadas besar), (Sunan Abu Dawud: 429. Al-Albani menilainnya hasan).

مَانِعُ الزَّكَاةِ يُعَذَّبُ بِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ

4 – Orang yang menahan zakat akan diazab dengan zakat yang dia tahan di hari kiamat

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا مِنْ رَجُلٍ لَا يُؤَدِّي زَكَاةَ مَالِهِ إِلَّا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شُجَاعًا مِنْ نَارٍ، فَيُكْوَى بِهَا جَبْهَتُهُ وَجَنْبُهُ وَظَهْرُهُ (فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ)، حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ النَّاسِ

Tidak ada seorang pun yang tidak menunaikan zakat hartanya kecuali pada hari kiamat harta yang tidak dizakati itu akan dijadikan ular yang tercipta dari api, yang akan melingkari leher orang yang menahan zakat dan menggigit wajahnya, kedua sisinya, dan punggungnya. Kemudian Nabi ﷺ membaca penggalan firman Allah, “Hal ini akan terjadi pada waktu yang satu hari di sana sama kadarnya dengan lima puluh ribu tahun di dunia,” (QS Al-Maarij: 4), hingga penghakiman dilakukan di antara manusia, (Sunan Al-Kubra li An-Nasai: 11621 dengan perbedaan yang sedikit, dan juga Musnad Ahmad: 7720, dengan redaksi yang lebih panjang dan perbedaan yang sedikit).

مَانِعُ الزَّكَاةِ يُمَثَّلُ لَهُ شُجَاعٌ أَقْرَعُ يُطَوَّقُ بِهِ عُنُقُهُ

5 – Orang yang menahan zakat akan diberikan ular botak yang melilit lehernya

Dari Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

مَا مِنْ أَحَدٍ لَا يُؤَدِّي زَكَاةَ مَالِهِ إِلَّا مُثِّلَ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شُجَاعًا أَقْرَعَ حَتَّى يُطَوِّقَ عُنُقَهُ

Tiada seorang pun yang tidak menunaikan zakat hartanya kecuali akan didatangkan kepadanya pada hari kiamat ular botak yang melilit lehernya,  (Sunan Ibnu Majah: 1784. Al-Albani menyahihkannya).

BACA JUGA:  Khutbah Jumat tentang Zakat, Keutamaan dan Ancaman

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

يَكُونُ كَنْزُ أَحَدِكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ شُجَاعًا أَقْرَعَ يَفِرُّ مِنْهُ صَاحِبُهُ فَيَطْلُبُهُ وَيَقُولُ أَنَا كَنْزُكَ

Harta salah seorang diantara kalian (jika tidak dizakati) akan menjadi ular yang menyeramkan pada hari kiamat. Pemilik harta itu berusaha menyelamatkan diri, tetapi ular tersebut akan terus memburunya sambil mengatakan, ‘Aku adalah hartamu,” (Sahih Bukhari: 6957).

مَانِعُ الزَّكَاةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي النَّارِ

6 – Orang yang menahan zakat pada hari kiamat akan berada di dalam neraka

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

مَانِعُ الزَّكَاةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِي النَّارِ

Orang yang menahan zakat pada hari kiamat akan berada di dalam neraka, (Mu’jam As-Sagir li At-Tabrani: 935. Al-Albani: Hasan).

مَانِعُ الزَّكَاةِ يُحْمَى عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ

7 – Orang yang menahan zakat akan dibakar dengan zakat tersebut di dalam neraka Jahannam

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi ﷺ bersabda:

بَشِّرِ الْكَانِزِينَ بِكَيٍّ فِي ظُهُورِهِمْ، وَيُكْوَى بِهَا جُنُوبُهُمْ، وَبُرُوزُهُمْ، مِنْ قَبْلِ أَفْوَاهِهِمْ، يَخْرُجُ مِنْ جِبَاهِهِمْ

Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang menimbun harta dengan besi panas pada punggung mereka, dan akan dibakar dengan besi panas pada sisi mereka, dan bagian-bagian tubuh mereka, dari mulut mereka akan keluar apa yang mereka timbun, (Sahih Muslim: 992).

مَانِعَةُ زَكَاةِ الْحُلِيِّ يُعَذَّبُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

8 – Orang yang menahan zakat perhiasan akan diazab di hari kiamat

Dari Abdullah bin Amr Radhiyallahu Anhuma bahwa seorang wanita datang kepada Rasulullah ﷺ bersama anak wanitanya. Di tangan anaknya tersebut terdapat dua gelang tebal yang terbuat dari emas. Maka Nabi ﷺ bertanya kepadanya:

أَتُعْطِينَ زَكَاةَ هَذَا

Apakah kamu sudah memberikan zakat untuk ini?

Kemudian wanita tersebut menjawab, “Belum.” Lantas, Nabi ﷺ bersabda:

أَيَسُرُّكِ أَنْ يُسَوِّرَكِ اللَّهُ بِهِمَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ سِوَارَيْنِ مِنْ نَارٍ

Apakah engkau senang karena kedua gelang tersebut Allah memberimu gelang dari api pada Hari Kiamat?

Kemudian wania itu melepas kedua gelang tersebut dan melemparkannya kepada Nabi ﷺ sembari berkata:

هُمَا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ وَلِرَسُولِهِ

Keduanya untuk Allah azza wa jalla dan untuk rasulNya, (Sunan Abu Dawud: 1563).

مَنْعُ الزَّكَاةِ سَبَبٌ لِوُقُوعِ الْبَلَاءِ

9 – Menahan zakat adalah sebab turunnya bencana

Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu secara marfu:

مَا مَنَعَ قَوْمٌ الزَّكَاةَ إِلَّا ابْتَلَاهُمُ اللَّهُ بِالسِّنينِ

Tidaklah suatu kaum menahan zakat kecuali Allah menimpakan kepada mereka tahun-tahun kesulitan, (Al-Ausath li At-Tabrani: 6788. Al-Albani: Sahih).

BACA JUGA:  Dua Ayat Sebagai Pondasi Bangunan Keluarga atau Masyarakat Islami

Maksudnya adalah:

الْقَحْطُ وَالْجَدْبُ، وَنَقْصُ الثِّمَارِ

kekeringan dan kegersangan, serta berkurangnya buah-buahan.

Di dalam riwayat lain:

وَلَا مَنَعَ قَوْمٌ الزَّكَاةَ إِلَّا حَبَسَ اللَّهُ عَنْهُمُ الْقَطْرَ

Tidaklah suatu kaum menahan zakat kecuali Allah akan menahan hujan dari mereka, (Al-Mustadrak li Al-Hakim: 2/126. Al-Albani: Sahih).

مَانِعُ الزَّكَاةِ لَهُ عَذَابٌ أَلِيمٌ

10 – Orang yang menahan zakat akan mendapatkan siksa yang pedih

Allah ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ كَثِيرًا مِنَ الْأَحْبَارِ وَالرُّهْبَانِ لَيَأْكُلُونَ أَمْوَالَ النَّاسِ بِالْبَاطِلِ وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya banyak dari para pendeta dan rahib yang memakan harta orang dengan cara batil dan menghalangi (mereka) dari jalan Allah. Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menginfakkannya di jalan Allah, maka berilah mereka kabar dengan siksa yang pedih, (QS At-Taubah: 34).

Abdullah bin Umar bin Al-Khattab, radhiyallahu ‘anhuma, berkata:

كُلُّ مَا أُدِّيَ زَكَاتُهُ فَلَيْسَ بِكَنْزٍ، وَإِنْ كَانَ مَدْفُونًا تَحْتَ الْأَرْضِ، وَكُلُّ مَا لَا يُؤَدَّى زَكَاتُهُ فَهُوَ كَنْزٌ، وَإِنْ كَانَ ظَاهِرًا

Segala sesuatu yang dibayarkan zakatnya bukanlah harta simpanan, bahkan jika itu dikubur di bawah tanah. Dan segala sesuatu yang tidak dibayarkan zakatnya adalah harta simpanan, bahkan jika itu tampak.

Hal serupa juga diucapkan oleh Jabir Radhiyallahu Anhu, yang dinilai sahih oleh Ibnu Katsir dan Al-Qurtubi. Itulah mengapa para ulama berkata, “Harta simpanan yang buruk adalah haarta yang tidak dibayar zakatnya,” (Mafatihul Gaib li Al-Fakhru Ar-Razi: 16/36). Wallahua’lam

Karangasem, 4 Februari 2025

Irfan Nugroho (Semoga rakyat Indonesia diberi kemudahan dalam membeli gas LPG 3kg).

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button