Uncategorized
Berikut Adalah Orang-Orang Yang Diperbolehkan Untuk Tidak Berpuasa
Oleh Sheikh Muhammad Jamil Zainu
1. Orang yang sakit dan musafir, maka wajib atas mereka qodho’ (menggantinya), sebagaimana firman Allah Ta’ala,
فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيْضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
“Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain.” (QS Al-Baqarah: 183).
Adapun seorang yang sakitnya tidak ada harapan untuk sembuh, maka wajib atasnya memberikan makan orang miskin setiap harinya sebanyak satu mud gandum (makanan pokok).
2. Wanita haidh dan nifas, maka wajib atas mereka qodho’, sebagaimana ucapan ‘Aisyah Radhiyallahu Anha,
كُنَّا نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَوْمِ وَلاَ نُؤْمَرُ بِقَضَاءِ الصَّلاَةِ
“Kami diperintahkan untuk mengganti puasa namun tidak diperintahkan untuk mengganti shalat.” (Muttafaq ‘alayhi)
3. Lelaki dan pria tua yang telah jompo yang sudah tidak mampu lagi berpuasa, maka wajib atas mereka memberi makan orang miskin setiap harinya.
4. Wanita hamil dan wanita menyusui yang khawatir atas (kesehatan) dirinya dan bayinya, maka wajib atas mereka memberi makan orang miskin setiap harinya.
Dari ibnu ‘Abbas bahwasanya beliau melihat Ummu Walad yang tengah hamil atau menyusui, lantas beliau berkata,
أَنْتِ مِنَ الَّذِيْنَ لاَ يُطِيْقُونَهُ عَلَيْكِ الجَزَاء وَلَيْسَ عَلَيْكِ القَضَاء
“Engkau adalah termasuk orang yang tidak mampu melaksanakan puasa, maka wajib atasmu al-jazaa’ (membayar) namun tidak wajib atasmu qodho’ (mengganti).” (Shahih, HR ad-Daruquthni). Wallahu’alam bish shawwab.