Uncategorized

Peneliti temukan peninggalan Khilafah Turki Ustmani di Aljazair

Foto oleh Alarabiya.Net

Aljazair, Mukminun.com – Seorang peneliti asal Turki yang mencari peninggalan Khilafah Turki Ustmani di Aljazair berbuah hasil. Hasil penelitian beliau kemudian diterbitkan dalam suatu buku yang mengungkap karya seni Khilafah Ustmani di kawasan Afrika utara tersebut.

Ketika Aljazair berada dibawah pemerintahan Khilafah Ustmani selama 314 tahun, karya seni dan seni bangunan di kawasan tersebut berkembang dengan pesat. Hingga kemudian datanglah penjajah Perancis pada 1830 ke kawasan tersebut yang kemudian menghancurkan sebagian besar hasil karya seni dan seni bangunan peninggalan Khilafah Ustmani di kawasan tersebut.

Namun ada 212 hasil karya seni yang dibuat pada masa Khilafah Ustmani di Aljazair yang berhasil selamat dari penjajahan Perancis, demikian tutur Mehmet Tutuncu, kepada Yayasan Penelitian Dunia Turki dan Arab.

“Sayangnya, beberapa karya Ustmaniyah masih tertinggal di negara tersebut. Penjajah Perancis menghancurkan kota-kota Ustmaniyah dan menggantinya dengan (bangunan gaya) Perancis, yang disebut dengan Alger Blanc,” kata Tutuncu.

Penguasaan Perancis di Aljazair sangat luas sehingga “tak satupun tersisa” dari peninggalan Khilafah Ustmani di bidang kemiliteran dan tembok-tembok kota di tepi laut Mediterania tersebut.

Dalam upaya menemukan sisa-sisa kejayaan Khilafah Ustmani di Aljazair, Tutuncu harus melakukan studi pustaka di berbagai perpustakaan dan pusat arsip di Eropa. Itulah kenapa beliau juga berkesimpulan bahwa pemerintah Perancis melarang warga non-pribumi untuk bekerja di museum-museum di negara tersebut karena kekhawatiran akan terkuaknya upaya pengrusakan mereka terhadap karya seni Khilafah Ustmani di negara-negara Afrika utara.(Alarabiya/Mukminun)

*Diterjemahkan dari artikel asli dalam English ke Bahasa Indonesia oleh Irfan Translator Pro.

BACA JUGA:  Sikap Syar’i terhadap buku-buku Sayyid Qutb, ambil atau tinggalkan?

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button