Jangan Tergesa-gesa dalam Meminta Terkabulkannya Doa
Oleh Imam Ibnul Jauzi
Bagi orang yang terjatuh dalam kesusahan, kemudian dia berdoa, sudah seyogyanya hatinya tidak bergejolak mengenai tertundanya jawaban doa atau tidak dikabulkannya doa, karena yang menjadi kewajibannya adalah berdoa, sedangkan Dzat Yang Maha Diminta adalah Penguasa Yang Maha Bijaksana. Apabila Dia tidak mengabulkan, Dia telah berbuat apa yang Dia kehendaki dalam kerajaanNya. Dan bila Dia mengakhirkannya, maka Dia melakukan itu sesuai dengan tuntunan hikmahNya. Jadi, orang yang menentangNya dalam urusan rahasia (hikmah)Nya, berarti dia telah keluar dari sifatnya sebagai hamba, dan telah ikut campur tangan terhadap kedudukan Allah Sang Pemilik Hak!
Kemudian dia tahu bahwa pilihan dari Allah untuknya itu lebih baik daripada pilihannya untuk dirinya sendiri, karena bisa saja dia meminta banjir yang justru akan menenggelamkannya.
Apabila seorang hamba menyerahkan keputusannya kepada hikmah dan ketetapan yang ditetapkanNya, dan dia yakin bahwa semuanya adalah di bawah kekuasaanNya, maka hatinya pun akan lapang, baik keperluannya akan dipenuhi oleh Allah atau pun tidak.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah bersabda,
“Tidaklah seorang muslim berdoa kepada Allah melainkan Allah akan mengabulkannya. Bisa jadi Allah akan menyegerakannya, dan bisa jadi Dia menundanya, dan bisa jadi Dia menyimpannya untuk hamba di akhirat kelak,” (HR Ahmad, no. 9493).
Maka bila pada Hari Kiamat ia melihat bahwa doa yang dulu dikabulkan telah hilang, sedang doa yang belum terkabul masih ada pahalanya, dia akan berkata, “Andai saja Engkau tidak mengabulkan sama sekali doaku dulu.”
Maka pahamilah semua ini! Dan selamatkan hatimu dari berkecamuknya keraguan atau ketergesa-gesaan dalam berdoa. Wallahu alam bish shawwab..