Tafsir Al-Quran Surat At-Takwir:Al-Quran adalah Peringatan Bagi Alam Semesta dan Bukan Bisikan Setan
“Dan Al Quran itu bukanlah perkataan syaitan yang terkutuk,”
Al-Quran bukan merupakan ucapan setan yang terkutuk, yakni setan tidak akan mampu membawanya, tidak menginginkannya dan tidak patut membawa Al-Quran sebagaimana firman-Nya:
“Dan tidaklah patut mereka membawa turun Al Quran itu, dan merekapun tidak akan kuasa.”
[QS. Asy-Syu’ara’: Ayat 211]
“Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan daripada mendengar Al Quran itu.”
[QS. Asy-Syu’ara’: Ayat 212]
Di ayat selanjutnya, Allah berfirman:
“maka ke manakah kamu akan pergi?”
[QS. At-Takwir: Ayat 26]
Ke manakah akal kalian ketika kalian mendustakan Al-Quran ini? Padahal ia begitu terang dan jelas, serta terbukti bahwa ia berasal dari Allah.
Hal ini sebagaimama yang dikatakan oleh Abu Bakar ra kepada utusan Bani Hanifah ketika mereka datang dalam keadaan menyerahkan diri. Abu Bakar ra meminta mereka membaca sebagian perkataan Musailamah Al-Kazab yang mengaku mendapat wahyu dari Allah Ta’ala. Pada saat itu dia dan para pengikutnya sedang berada pada puncak kekacauan dan kelemahan. Setelah mendengar sebagian perkataan itu, maka Abu Bakar ra berkata, “Kasihan kalian. Ke mana perginya akal kalian? Demi Allah, perkataan itu bukan berasal dari Allah.”
Qatadah berkata, “Maksudnya ke manakah kalian akan pergi meninggalkan Kitabullah dan ketaatanNya?”
Di ayat selanjutnya, Allah berfirman:
“Al Quran itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam,”
[QS. At-Takwir: Ayat 27]
Al-Quran adalah peringatan bagi seluruh manusia. Mereka mengambil nasihat dan pelajaran darinya.
“(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.”
[QS. At-Takwir: Ayat 28]
Maksudnya, “Barangsiapa ingin mendapatkan petunjuk, maka dia harus mengikuti Al-Quran ini, karena Al-Quran adalah keselamatan dan petunjuk baginya, tidak ada petunjuk selain Al-Quran.
Di ayat terakhir, Allah berfirman:
“Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.”
[QS. At-Takwir: Ayat 29]
Kehendak itu bukan di tangan kalian, melainkan semuanya tunduk kepada kehendak Allah, Rabb semesta alam.
Sufyan At-Tsauri mengatakan bahwa ketika ayat itu turun, Abu Jahal berkata, “Perkara itu terserah kami. Jika kami mau maka kami akan lurus, dan jika tidak maka kami tidak akan lurus.”
Maka Allah menurunkan ayat:
“Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam.”
[QS. At-Takwir: Ayat 29].