Studi tentang Sifat Allah Al-Qudrah (Berkuasa)
Oleh Syeikh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
Allah ﷻ berfirman:
“Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan apa yang ada di dalamnya; dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu,” (QS Al-Maidah: 120).
“Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa atas segala sesuatu,” (QS Al-Baqarah: 20).
“Dan berilah perumpamaan kepada mereka (manusia), kehidupan dunia sebagai air hujan yang Kami turunkan dari langit, maka menjadi subur karenanya tumbuh-tumbuhan di muka bumi, kemudian tumbuh-tumbuhan itu menjadi kering yang diterbangkan oleh angin. Dan adalah Allah, Maha Kuasa atas segala sesuatu,” (QS Al-Kahfi: 45).
“Katakanlah: “Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami(nya),” (QS Al-An’am: 65).
Allah telah menetapkan sifat qudrah, kuasa untuk melakukan apa saja, sebagaimana Allah juga menafikkan dari DiriNya sifat ajz (lemah) dan lughub (letih).
Allah ﷻ berfirman:
“Dan apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu melihat bagaimana kesudahan orang-orang yang sebelum mereka, sedangkan orang-orang itu adalah lebih besar kekuatannya dari mereka? Dan tiada sesuatupun yang dapat melemahkan Allah baik di langit maupun di bumi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa,” (QS Fatir: 44).
“Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan,” (QS Qaf: 38).
Allah memiliki qudrah yang mutlak dan sempurna, sehingga tidak ada sesuatu pun yang melemahkanNya. Tidaklah ada penciptaan makhluk dan pembangkitan mereka kembali kecuali bagaikan satu jiwa saja.
“Sesungguhnya keadaan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya: “Jadilah!” maka terjadilah ia,” (QS Yaasin: 82).
Maka seluruh makhlukNya, baik yang di atas maupun yang di bawah, menunjukkan kesempurnaan qudrahNya yang menyeluruh. Tidak ada satu partikel pun yang keluar dariNya.
Cukuplah menjadi dalil bagi seorang hamba manakala ia melihat kepada penciptaan dirinya; bagaimana Allah ﷻ menciptakannya dalam bentuk yang paling baik, membuka (matanya) baginya (sehingga memiliki) pendengaran dan penglihatan, menciptakan untuknya sepasang mata, sebuah lisan, dan sepasang bibir. Kemudian, apabila ia melayangkan pandangannya ke seluruh jagat raya ini, maka ia akan melihatnya berbagai keajaiban qudrahNya yang menunjukkan keagunganNya. Wallahu’alam bish shawwab.