Uncategorized

Calon pemimpin Muslim lebih diutamakan daripada nonmuslim

Pertanyaan:
Assalamualaikum, Syekh. Jika kami harus memilih di antara dua orang sebagai pemimpin, maka siapa yang harus kami pilih?
1. Muslim yang korupsi dan menyalahgunakan kekuasaan?
Atau,
2. Nonmuslim yang sepertinya bersih dari berbagai kesalahan?
Wassalamualaikum_
Jawaban oleh Tim Fatwa IslamWeb, diketuai oleh Syekh Abdullah Faqih Asy-Syinqiti
Segala puji bagi Allah, Raab semesta Allah. Selawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم, kepada keluarganya, sahabatnya dan siapa saja yang mengikutinya sampai hari kiamat.
Muslim harus diutamakan atas nonmuslim dalam urusan kepemimpinan di negara Islam. Jadi, calon pemimpin muslim harus diberi prioritas meskipun dia memiliki beberapa kekurangan. Seorang muslim adalah lebih baik daripada nonmuslim, meskipun kelihatannya si nonmuslim tadi lebih cerdas dan lebih berkualifikasi daripada yang muslim.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَلَعَبْدٌ مُّؤْمِنٌ خَيْرٌ مِّنْ مُّشْرِكٍ وَّلَوْ اَعْجَبَكُمْ ؕ اُولٰٓئِكَ يَدْعُوْنَ اِلَى النَّارِ ۚ وَاللّٰهُ يَدْعُوْٓا اِلَى الْجَـنَّةِ وَالْمَغْفِرَةِ بِاِذْنِهٖ ۚ وَيُبَيِّنُ اٰيٰتِهٖ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُوْنَ 
“Sungguh, hamba sahaya laki-laki yang beriman lebih baik daripada laki-laki musyrik meskipun dia menarik hatimu. Mereka mengajak ke neraka, sedangkan Allah mengajak ke surga dan ampunan dengan izin-Nya. (Allah) menerangkan ayat ayat-Nya kepada manusia agar mereka mengambil pelajaran,” [QS. Al-Baqarah: 221].
Memilih calon pemimpin nonmuslim serta mengutamakannya di atas calon pemimpin muslim bisa dianggap memberi jalan kepada orang kafir untuk menguasai umat Islam, dan hal ini haram di dalam Islam.
وَلَنْ يَّجْعَلَ اللّٰهُ لِلْكٰفِرِيْنَ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ سَبِيْلًا
“Allah tidak akan memberi jalan kepada orang kafir untuk mengalahkan orang-orang beriman,” [QS. An-Nisa’: 141].
Sosok muslim yang Anda maksud di dalam pertanyaan di atas harus ditolong, dinasihati, dan diingatkan akan Allah, agar semoga perkara-perkaranya diluruskan.
Dari Sahabat Tamim Ad-Daari Radhiyallahuanhu, bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:
الدِّينُ النَّصِيحَة
“Agama itu nasihat.”
Lantas para sahabat bertanya, “Nasihat untuk siapa?
Beliau صلى الله عليه وسلم menjawab:
لِلَّهِ وَلِكِتَابِهِ وَلِرَسُولِهِ وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ وَعَامَّتِهِم
“Untuk Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, dan para pemimpin kaum muslimin, serta kaum awam mereka,” [HR Muslim].
Wallahualam bish shawwab
Fatwa No: 312343
Tanggal: 20 Rabiul Akhir 1437 (31 Januari 2016)
Sumber:
www.islamweb.net/emainpage/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=312343

BACA JUGA:  Fiqih Islam: Adab setelah Buang Air

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button