Mausuatul Akhlak: Inshat (Mendengarkan dengan Saksama)
Pembaca rakhimakumllah, di antara akhlak mulia adalah Al-Inshat. Apa arti Inshat? Berikut adalah terjemahan dari Mausuatul Akhlak Dorar Saniyah > Akhlak Mahmudah > Inshat. Semoga bermanfaat.
ANJURAN INSHAT DARI AL-QURAN
Allah ta’ala berfirman:
Dan (ingatlah) ketika Kami hadapkan serombongan jin kepadamu yang mendengarkan Al Quran, maka tatkala mereka menghadiri pembacaan(nya) lalu mereka berkata: “Inshat-lah kalian!”.[1] Ketika pembacaan telah selesai mereka kembali kepada kaumnya (untuk) memberi peringatan, (QS Al-Ahqaf: 29).
Allah ta’ala berfirman:
Dan apabila dibacakan Al Quran, maka inshat-lah kalian[2] agar kamu mendapat rahmat, (QS Al-A’raf: 204).
ANJURAN INSHAT DARI AS-SUNAH
Dari Jarir bin Abdullah Al-Bajali Radhiyallahu Anhu yang berkata:
Bahwa Nabi ﷺ berkata kepadanya ketika khutbah wada, “Minta orang-orang itu untuk inshat,” (Sahih Bukhari: 121. Sahih Muslim: 65).[3]
Dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu yang berkata:
Rasulullah ﷺ berkata kepadaku: “Wahai pemilik dua telinga,”[4] (Sunan Abu Dawud: 5002. Sunan At-Tirmizi: 3828. Musnad Ahmad: 12164, dan lafaz ini milik beliau).
ANJURAN INSHAT DARI PERKATAAN SALAF
Berkata seorang yang bijaksana, dari sekian banyak orang yang bijaksana, kepada anaknya:
Wahai anakku, belajarlah mendengarkan dengan baik sebagaimana kamu belajar berbicara dengan baik, (Al-Faqih wa Al-Mutafaqqih li Al-Khatib Al-Baghdadi: 2/62).
DEFINISI INSHAT SECARA BAHASA
Apa definisi inshat?
Secara bahasa, الإنصات (al-inshat) berarti diam sambil mendengarkan pembicaraan, (Lisanul Arab li Ibni Mandhur: 2/99)
DEFINISI INSHAT SECARA ISTILAH
Apa definisi inshat secara istilah? Berkata Abu Abdillah Al-Qurtubi tentang makna inshat secara istilah:
Diam untuk mendengarkan, memperhatikan, dan menghormati, (Al-Jami li Ahkamil Quran: 7/354).
HUKUM INSHAT
Apa hukum akhlak inshat? Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin berkata:
Hukum inshat berbeda-beda tergantung pada apa yang didengarkan. Jika perkataan tersebut adalah sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah, maka mendengarkannya adalah sunah atau wajib, seperti halnya kita wajib inshat ketika khutbah, dan juga inshat ketika imam sedang membaca di dalam salat, (Fatwa Nur Alad Darbi li Al-Utsaimin: 2/147).
Tidak boleh inshat terhadap apa-apa yang dibenci oleh Allah Ta’ala. Maka, haram inshat terhadap gibah, musik, dan hal-hal mesum, (Idem).
BUAH DARI AKHLAK INSHAT
1 – Memperoleh ilmu; karena jalan pertama menuju ilmu adalah mendengarkan.
2 – Menarik cinta orang yang berbicara.
3 – Jalan untuk memahami orang lain.
4 – Mendekatkan sudut pandang orang-orang yang berbeda pendapat.
5 – Memberikan kepada orang yang bisa inshat semacam wibawa dan ketenangan hati.
6 – Melatih diri untuk menerapkan akhlak sabar dan berlapang dada.
7 – Mendengarkan anak-anak dengan penuh perhatian akan memperkuat rasa percaya diri mereka, dan mencegah terjadinya jurang antara orang tua dan anak-anak mereka.
MACAM-MACAM INSHAT
Mendengarkan terbagi ke dalam tiga jenis:
1 – Mendengarkan apa yang dicintai dan diridai oleh Allah serta apa-apa yang diperintahkan (Allah) kepada hamba-hamba-Nya, dan memuji orang-orang yang melakukannya, serta merasa rida terhadap mereka karenanya.
2 – Mendengarkan apa yang dibenci dan tidak disukai oleh Allah dan dilarang oleh-Nya, serta memuji orang-orang yang berpaling darinya
3 – Mendengarkan hal yang mubah dan diizinkan.
SARANA MELATIH AKHLAK INSHAT
1 – Mengetahui buah dan manfaat dari akhlak inshat.
2 – Menghiasi diri dengan akhlak yang baik, seperti sabar dan lemah lembut (Al-Hilmu).
3 – Mencintai saudara Anda dengan cara yang Anda sukai untuk diterapkan pada diri Anda sendiri. Maka, dengarkanlah orang lain dengan saksama sebagaimana Anda ingin didengarkan dengan penuh perhatian.
4 – Meneladani para salafus saleh, berakhlak dengan akhlak mereka, dan beradab dengan adab mereka.
5 – Melatih diri untuk diam, dan tidak terburu-buru memotong pembicaraan.
6 – Tidak mendengarkan dengan tujuan membela diri dan mencari-cari kesalahan.
7 – Tidak berpaling dari pembicara. Abaikan segala sesuatu yang mengganggu atau mengalihkan perhatian.
8 – Melatih generasi muda untuk mendengarkan, terutama dalam majelis ilmu. Wallahua’lam
Karangasem, 31 Desember 2024
Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni, merahmati, dan memberkahi dirinya, keluarganya, dan orang tuanya. Aamiin).
CATATAN KAKI:
[1] Maksudnya:
Artinya: Sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain: Diamlah dari berbicara dan dengarkanlah, (Ma’aniyul Quran li Al-Zajjaj: 5/233).
[2] Maksudnya:
Ketika Allah ta’ala menyebutkan bahwa Al-Qur’an adalah petunjuk dan rahmat bagi manusia, Allah ta’ala memerintahkan untuk inshat saat dibacakan; sebagai bentuk pengagungan dan ihtiram, (Tafsir Al-Quran Al-Adzim li Ibni Katsir: 3/536).
[3] Maksudnya:
Artinya: Perintahkan mereka untuk mendengarkan; agar mereka mendengar hal-hal penting ini dan aturan-aturan yang akan saya tetapkan untuk kalian dan saya sampaikan kepada kalian, (Syarah Muslim li An-Nawawi: 2/56).
[4] Maksudnya:
Makna dari kalimat itu adalah untuk mengingatkan supaya mendengar dengan saksama, serta (meningkatkan) kualitas pemahaman terhadap ucapan, (A’lamul Hadis li Al-Khattabi: 1/413).