Pembaca rahimakumullah, berikut adalah tulisan tentang salah satu akhlak mulia yang bernama sabar. Naskah ini bisa digunakan sebagai khutbah Jum’at dengan melakukan penyesuaian pada urutan atau yang lainnya. Di artikel ini, kita akan membahas definisi sabar, dalil sabar, dan hikmah dari sabar. Teruskan membaca!
Definisi Sabar
Pembaca rahimakumullah, definisi sabar secara istilah, menurut Ibnul Qayyim adalah:
Menahan diri dari melakukan hal-hal yang haram, juga memaksa diri untuk melakukan hal-hal yang wajib, serta menahan diri dari marah dan mengeluh atas takdir yang menimpanya, (Risalatu Ibnil Qayyim ila Ahadi Ikhwanihi: 18).
Dalil Sabar dari Al-Quran
Sabar adalah satu dari sekian akhlak yang mendapat perhatian serius di dalam Islam. Perintah sabar disebutkan beberapa kali di dalam Qur’an. Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah mengatakan bahwa perintah sabar di dalam Qur’an disebutkan sebanyak 90 kali, (Uddatush Shabirin Li Ibnil Qayyim: 113).
Allah ta’ala memerintahkan kita untuk berlaku sabar:
Indonesia: Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan, (QS An Nahl: 127).
Jawa: Lan sabara (Muhammad). Sabarira iku ora liya kajaba kalawan (pitulunganing) Allah, tuwin aja sira susah prakara dhèwèké, apa déné aja sira judheg ing ati saka ing anggoné padha ngrancang paékan, (QS An Nahl: 127).
Allah juga mengaitkan perintah sabar dengan kemenangan, misal di dalam firmanNya:
Indonesia: Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung, (QS Ali Imran: 200).
Jawa: Para Mukmin kabeh, sira padha sabara lan padha nyabarna wangkoting wong kafir, lan padha sediya perang, lan padha bekti ing Allah, supaya sira kabeh padha pikantuk kabegjan, (QS Ali Imran: 200).
Allah juga memerintahkan para pemimpin untuk memiliki sifat sabar di dalam firmanNya:
Indonesia: Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka meyakini ayat-ayat Kami, (QS As-Sajdah: 24).
Jawa: Lan sawenèhé padha Ingsun dadèkaké pangarep, padha nuntun kalawan paréntah-Ingsun, déning padha sabar, sarta marang timbalan-timbalan-Ingsun padha yakin, (QS As-Sajdah: 24).
Dalil Sabar dari Sunah
Nabi ﷺ juga menghasung umat Islam untuk memiliki sifat sabar. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Barang siapa yang berdoa dan berusaha agar bisa memiliki sifat sabar, Allah akan memberinya sifat sabar.
Dan tidaklah seseorang diberi dengan suatu pemberian yang lebih baik dan lebih berharga daripada pemberian berupa sabar, (Sahih Bukhari: 1469).
Imam Muslim meriwayatkan dari Shuhaib bin Sinan Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Urusan orang beriman itu mengagumkan. Sungguh, semua keadannya itu baik; dan itu tidak dimiliki oleh selain orang beriman.
Jika mendapat kesenangan lalu dia bersyukur, maka syukurnya itu baik (berpahala) baginya. Jika dia tertimpa musibah, kemudian dia bersabar, maka sabarnya itu juga baik (berpahala) baginya, (Sahih Muslim: 2999).
Hukum Sabar
Setelah mengetahui dalil sabar dari Al-Quran dan dalil sabar dari Sunah, apa hukum sabar? Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyah berkata:
Sabar hukumnya wajib berdasarkan ijma (konsensus) umat Islam, dan sabar merupakan sebagian dari iman, sedangkan iman itu sendiri terdiri atas dua hal, sabar dan syukur, (Madarijus Salikin: 2/151).
Imam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata tentang hukum sabar:
Sabar hukumnya wajib berdasarkan kesepakatan kaum muslimin dalam melaksanakan berbagai kewajiban dan meninggalkan berbagai larangan.
Termasuk di dalamnya adalah sabar dalam menghadapi berbagai musibah, sehingga tidak berputus asa saat mendapat musibah, serta bersabar dari menuruti hawa nafsu yang dilarang oleh Allah, (Majmu Fatawa: 10/3).
Penghalang Menuju Sifat Sabar
Di antara penghalang menuju sifat sabar adalah sebagai berikut:
1 – Terburu-buru
2 – Marah
3 – Sedih yang berlebihan, merasa sumpek dengan makar orang-orang
4 – Putus asa.
Sarana Mewujudkan Sifat Sabar
Di antara sarana untuk mewujudkan sifat sabar dalam menjauhi maksiat dan melakukan ketaatan adalah:
1 – Mengilmui bahwa maksiat adalah sesuatu yang buruk, tercela, dan menjijikkan.
2 – Malu terhadap Allah subhanahu wa ta’ala
3 – Memperhatikan dan memikirkan nikmat serta kebaikan dari Allah kepada kita
4 – Takut kepada Allah karena dosa yang kita perbuat dan karena keagungan Allah
5 – Menguatkan pemahaman tentang dampak buruk maksiat, serta bahayanya.
6 – Menjauhi perilaku berlebihan dalam urusan makan, minum, tidur, dan bergaul dengan manusia.
Faidah Sabar
Sabar memiliki banyak faidah, di antara seperti apa yang tertulis di dalam Ensiklopedia Akhlak Durar Saniyah seperti berikut:
Sabar adalah sifat yang pantas bagi seorang pemimpin dan imam, bahkan merupakan sebab yang bisa mengantarkan seseorang untuk menjadi pemimpin atau imam.
Sabar adalah sebab kemenangan di dunia dan akhirat. Sabar juga merupakan kebutuhan pokok dalam urusan dunia dan agama.
Sabar akan mewujudkan jaminan kemenangan dan perluasan.
Sabar adalah sebab terwujudnya kekuasaan di muka bumi.
Sabar adalah sebab terwujudnya perlindungan dari tipu daya musuh.
Dengan kesabaran, seseorang akan bisa mengendalikan dirinya, juga akan mampu melalui berbagai masalah, kesulitan, dan rasa sakit.
Semoga kita menjadi warga atau rakyat yang memiliki sifat sabar, serta diberi pemimpin yang sabar dalam menjalankan berbagai kewajiban, sabar dalam menjauhi berbagai yang haram, serta sabar dalam menjalani takdir. Aamiin
Kunden – Bulu, 5 September 2023
Irfan Nugroho (Guru di PPTQ At-Taqwa Nguter Sukoharjo)