Uncategorized
Doa Ketika Menyembelih Hewan Kurban (Udhiyah)
Pertanyaan:
Apakah ada doa khusus yang boleh saya ucapkan ketika menyembelih hewan kurban (udhiyah)?
Jawaban oleh Tim Fatwa IslamQA, di bawah pengawasan Syekh Muhammad bin Shalih Al-Munajjid
Alhamdulillah…
Sunah untuk orang yang hendak menyembelih hewan kurban atau udhiyah adalah mengucapkan doa ini ketika menyembelih:
بسم الله ، والله أكبر ، اللهم هذا منك ولك ، هذا عني ( وإن كان يذبح أضحية غيره قال : هذا عن فلان ) اللهم تقبل من فلان وآل فلان (ويسمي نفسه) .
Bismillaah, wa Allaahu akbar, Allaahumma haadha minka wa laka, haadha ‘anni (atau kalau yang menyembelih bukan orang yang berkurban, maka haadha ‘anni diganti haadha ‘an [fulaan]), Allaahumma taqabbal min [fulaan] wa aali [fulaan].
“Dengan menyebut asma Allah, Allah Maha Besar. Ya Allah, ini dari Engkau, dan untuk Engkau. Ini atas nama saya ( atau kalau yang menyembelih bukan orang yang berkurban, maka haadha ‘anni diganti haadha ‘an [fulaan]). Ya Allah, terimalah (kurban ini) dari [si fulan] beserta keluarga [si fulan].
Yang wajib adalah mengucapkan bismillah, sedang sisanya adalah mustahab (lebih disukai) tetapi tidak wajib.
Al-Bukhari (5566) dan Muslim (1966) meriwayatkan bahwa Anas Radhiyallahuanhu berkata:
ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkurban dengan dua ekor domba yang warna putihnya lebih banyak daripada warna hitam, aku melihat beliau meletakkan kaki beliau di atas rusuk domba tersebut sambil menyebut nama Allah dan bertakbir, lalu beliau menyembelih domba itu dengan tangan beliau sendiri.”
Muslim (1967) meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم memerintahkan agar dibawakan kepada beliau seekor kambing bertanduk untuk dikurbankan. Maka beliau berkata, “Wahai Aisyah, berikan padaku satu pisau.” Lalu beliau berkata, “Tajamkan pisau itu dengan batu.” Maka Aisyah pun melakukannya, dan beliau mengambil pisau itu dan kambingnya, lalu beliau merebahkannya dan siap menyembelihnya dengan mengucapkan:
بِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْ مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ وَمِنْ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ ثُمَّ ضَحَّى بِهِ
“Dengan nama Allah, ya Allah, terimalah ini dari Muhammad, keluarga Muhammad, dan ummat Muhammad.” Kemudian beliau berkurban dengannya.”
At-Tirmizi (1521) meriwayatkan bahwa Jabir bin Abdullah berkata:
Aku pernah mengikuti shalat ‘idul adhha bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam di lapangan, maka ketika selesai berkhutbah beliau turun dari mimbar. Setelah itu didatangkan kepada beliau seekor kambing, lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menyembelih kambing tersebut dengan tangannya. Dan beliau mengucapkan:
بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ هَذَا عَنِّي وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحِّ مِنْ أُمَّتِي
“Dengan nama Allah, Allah Maha Besar, ini dariku dan dari umatku yang belum berkurban,” [Al-Albani: Sahih, dalam Sahih At-Tirmizi].
Di dalam beberapa riwayat ada tambahan:
اللهم إن هذا منك ولك
“Ya Allah, ini dari Engkau dan untuk Engkau,” [Al-Albani: Sahih, dalam Irwa’ al-Ghaleel, 1138, 1152].
Allahumma minka (Ya Allah, dari Engkau) artinya kurban ini adalah pemberian dan rezeki yang telah mendatangi saya dari Engkau (Allah). Laka (untuk Engkau) artinya kurban ini ikhlas hanya untuk Engkau (Allah).
Lihat al-Sharh al-Mumti’, 7/492.
Fatwa: 36733
Tanggal: 26 Oktober 2012
Sumber: IslamQA
Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar Pondok Pesantren Tahfizhul Qur’an At-Taqwa Sukoharjo)