Uncategorized

Tips, Kiat, Cara atau Panduan Shalat Khusyu’


Pertanyaan:
Bagaimana cara agar bisa mencapai khusyuk di dalam salat?

Saya terbiasa salat lima waktu sehari bersama imam di masjid. Masalahnya adalah, saya hanya bisa menjaga konsentrasi saya di rekaat pertama. Lalu setan datang ke pikiran saya dan saya hilang konsentrasi dan baru setelah imam selesai salat, saya baru sadar kalau saya sudah kehilangan pahala dari salat saya. Kalau saya menutup mata selama salat, saya bisa menjaga kekhusyukan, tetapi orang bilang bahwa menutup mata ketika salat adalah tidak boleh. 

Mohon nasihati saya. Apakah ada doa atau apa untuk menjauhkan setan dari saya ketika salat?
Jawaban oleh Tim Fatwa IslamWeb, diketuai oleh Syekh Abdullah Faqih Asy-Syinqitti
Segala puji hanya bagi Allah, Rabb semesta alam. Selawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarganya, sahabatnya dan pengikutnya hingga hari kiamat.
Allah ﷻ memuji mereka yang khusyuk di dalam salatnya. Allah ﷻ berfirman:
قَدۡ أَفۡلَحَ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ ١ٱلَّذِينَ هُمۡ فِي صَلَاتِهِمۡ خَٰشِعُونَ ٢ 
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyu´ dalam sembahyangnya,” (QS Al-Mukminun: 1-2).
Kurangnya kekhusyukan mengurangi pahala salat. Rasulullah ﷺ bersabda:
Seseorang lalai dari salatnya sedangkan dicatat di dalam amalnya itu kecuali separuh, sepertiga, seperempat, seperlima, seperenam, sampai beliau mengatakan sepersepuluh dari salatnya itu,” (HR Ahmad dan Abu Dawud).
Ada banyak cara untuk meraih kekhusyukan di dalam salat. Berikut adalah beberapa di antaranya:
1. Bersiap-siap untuk melakukan salat, tepat setelah mendengar azan atau tepat sebelum azan sehingga bisa bersiap-siap untuk melaksanakan salat sunah sebelum salat wajib, atau punya sedikit waktu untuk membaca beberapa ayat Al-Quran.
2. Mengingat Keagungan Allah dan pentingnya berdiri di hadapan Allah.
3. Merenungi makna ayat-ayat yang dibaca atau yang didengar dari imam.
4. Terus membaca doa istiftah, taawuz, dan membaca bismillah.
5. Memejamkan mata ketika salat adalah boleh apabila hal itu bermanfaat untuk meraih kekhusyukan di dalam salat. Kami tidak mengetahui adanya pendapat yang melarang memejamkan mata di dalam salat meskipun beberapa ulama tidak menyukainya, tetapi jika ada manfaat, maka tidak mengapa berbuat demikian. Akan tetapi, lebih disukai untuk membuka mata ketika sujud.
Baca juga:
6. Lanjutkan dengan mengerjakan salat Sunah Rawatib sebelum dan sesudah salat wajib (kecuali salat ashar dan salat subuh yang tidak ada salat sunah setelahnya). Ada banyak hadis yang membuktikan bahwa cacatnya salat wajib akan disempurnakan dengan salat sunah.
7. Teruslah berdoa kepada Allah agar memberikan Anda kekhusyukan dan tawadhuk.
Wallahu’alam bish shawwab
Fatwa: 85048
Tanggal: 6 Rabiul Akhir 1425 (25 Mei 2004)
Sumber: IslamWeb.Net
Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Sukoharjo)

BACA JUGA:  Maksud “Tidak Ada Hijrah Setelah Penaklukkan Mekkah” dan Empat Kondisi Jihad Menjadi Fadhu’ain (Wajib)

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button