Benci Dosanya, Bukan Pelakunya
Pertanyaan:
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Orang bilang bahwa Allah “Benci kepada pelaku dosa, bukan kepada dosanya.” Apakah ini benar? Kalau iya, mohon rujukannya.
Jawaban oleh Fatwa Center IslamWeb, diketuai oleh Syekh Abdullah Faqih Asy-Syinqitti
Segala puji hanya milik Allah, Raab semesta alam. Saya bersaksi bahwa tiada Ilah yang hak untuk diibadahi selain Allah, dan bahwa Muhammad ﷺ adalah hamba dan utusanNya.
Itu tidak benar. Yang benar justru sebaliknya. Wajib bagi setiap muslim untuk membenci dosa, atau maksiat kepada Allah.
Tentang orang yang berbuat dosa, maka dia kita cintai karena kebaikan yang dia lakukan dan dia dibenci hanya karena maksiatnya kepada Allah.
Ibnul Jauzi berkata di dalam kitabnya At-Tabsirah:
Abu Darda melewati seseorang yang berbuat dosa, dan orang-orang menghinanya. Melihat hal itu Abu Darda berkata kepada mereka:
“Apakah jika kalian melihatnya terjatuh ke dalam sumur kalian akan menolongnya keluar dari sumur tadi?”
Mereka menjawab, “Iya.”
Maka beliau lanjut berkata:
“Kalau begitu jangan hina saudaramu dan bersyukurlah kepada Allah yang menjagamu dari apa yang dilakukan orang itu.”
Mereka berkata, “Apakah Anda tidak membencinya?”
Beliau menjawab, “Aku benci perbuatannya. Jika dia meninggalkannya, maka dia saudaraku.”
Akhir kutipan
Wallahualam bish shawwab
Fatwa No: 377536
Tanggal: 6 Juni 2018 (23 Ramadan 1439)
Sumber: IslamWeb.Net
Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran at-Taqwa Sukoharjo)