Pertanyaan: Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu. Bolehkah bertanya ke calon istri apakah dia pernah zina sebelum menikah?
Jawaban oleh tim fatwa Asy-Syabakah Al-Islamiyah, diketuai oleh Syaikh Abdullah Al-Faqih Asy-Syinqitti hafizahullah
Segala puji hanya milik Allah, Rab semesta alam. Saya bersaksi bawha tiada Ilah yang hak untuk diibadahi selain Allah, dan bahwa Muhammad ﷺ adalah hamba dan utusanNya.
Kami berpendapat bahwa tidak boleh bagi seseorang yang hendak menikah untuk bertanya kepada calon pasangannya (baik itu calon suami maupun calon istri) tentang apakah dia pernah zina atau tidak di masa lalu.
Mengapa? Karena hal ini termasuk mencari-cari kesalahan dan aib orang lain.
Rasulullah ﷺ melarang manusia untuk mengungkit-ungkit aib dan kesalahan orang lain (di masa lalu, apalagi jika dia sudah bertaubat).
Imam Abu Dawud meriwayatkan dari Abu Barzah Al-Aslami Radhiyallahu Anhu yang mengatakan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Wahai sekalian manusia yang mengaku beriman dengan lisannya tetapi iman tersebut belum merasuk ke dalam hatinya…
Janganlah kalian mencari-cari aib kaum muslimin.
Jangan pula kalian mengungkit-ungkit kesalahan mereka.
Karena siapa saja yang mengungkit-ungkit kesalahan orang lain, Allah akan ungkit pula kesalahannya.
Dan jika Allah mengungkit aib seseorang, aib orang tersebut akan tetap tampak meskipun orang itu berdiam diri di rumahnya, (Sunan Abu Dawud: 4880).
TENTANG SABDA NABI ﷺ (وَلَا تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِم), atau yang artinya, “Jangan pula kalian mengungkit-ungkit kesalahan mereka.” Imam Ash-Shan’ani (w: 1182 H) berkata di dalam At-Tahbir li iidhaahi Ma’aani At-Taysiir:
‘Auraat adalah jamak dari ‘Aurat. Definisi aurat adalah setiap hal yang seseorang menjadi malu apabila sesuatu itu nampak. Jadi, maksud dari ungkapan Nabi ﷺ ini adalah, “Jangan mencari-cari (kesalahan/aib orang lain), dan jangan pula membukanya atau membeberkannya.”
TENTANG SABDA NABI ﷺ (وَمَنْ يَتَّبِعْ اللَّهُ عَوْرَتَهُ), yang artinya “Dan jika Allah mengungkit aib seseorang,” Imam Ash-Shan’ani menulis:
Allah menghukum orang yang mengungkit-ungkit aib orang lain dengan menampakkan kepada manusia aib orang tersebut, yang seharunya dia tutupi. Ini adalah hukuman yang setimpal atas apa yang dia perbuat.
Wallahu’alam bish shawwab.
Fatwa No. : 472756
Tanggal: 16 Maret 2023 (24 Sya’ban 1444)
Sumber: Asy-Syabakah Al-Islamiyah
Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Sukoharjo)
CATATAN PENULIS:
Tidak boleh bertanya kepada calon suami atau calon istri apakah dia pernah zina atau tidak. Lihat kondisi dia hari ini. Semoga Allah jadikan kita dan pasangan kita senantiasa dalam kondisi bertakwa hingga akhir hayat, terlepas dari bagaimana kondisi kita di masa lalu. Aamiin
==========
Question: Salam,Is it permissable to ask a potential spouse if they have committed zina before getting married?
Answer
All perfect praise be to Allah, The Lord of the Worlds. I testify that there is none worthy of worship except Allah, and that Muhammad sallallaahu `alayhi wa sallam ( may Allaah exalt his mention ) is His slave and Messenger.
It appears to us that it is not permissible for a suitor to ask another if he/she had committed Zina (fornication or adultery) – Allah forbids – in the past because this is searching for their faults and seeking to find about their errors. The Prophet sallallaahu `alayhi wa sallam ( may Allaah exalt his mention ) forbade searching for people’s faults. Abu Barzah Al-Aslami may Allaah be pleased with him narrated that Prophet sallallaahu `alayhi wa sallam ( may Allaah exalt his mention ) said: “O community of people, who believed by their tongue and belief did not enter their hearts, do not back-bite Muslims, and do not search for their faults, for if anyone searches for their faults, Allah will search for his fault, and if Allah searches for the fault of anyone, He disgraces him in his house.” [Abu Dawood]
As-San’aani may Allaah have mercy upon him said: “Do not search for their faults”; faults is the plural form of fault, and it is all they are ashamed of to appear to others; meaning: do not search for it and uncover it. As whoever follows the faults of his Muslim brother to reveal it to people or to know it, Allah will pursue his faults, that is: Allah will punish him by revealing his faults that should be concealed to people, a punishment like his act.” [End of quote – excerpt from at-Tahbeer li Idhah Ma’aani at-Tayseer]
Allah knows best.