Fiqih

Jika Imam Membaca Keras di Rekaat Tiga Magrib

Pertanyaan: Ustadz, jika imam membaca keras di rekaat tiga salat magrib, bagaimana makmum mengingatkannya? Pertanyaan serupa pernah disampaikan kepada Syaikh Abdulaziz bin Baz Rahimahullah, bunyinya sebagai berikut:

صلينا مع إمام في أحد الأيام ، فنسي وقرأ الفاتحة في الركعة الثالثة ، وسبح المأمومون لكن الإمام لم يسجد للسهو ، فما حكم التسبيح؟ وما حكم عدم سجود الإمام؟

Kami salat bersama imam di suatu hari, kemudian dia lupa sehingga dia membaca Al-Fatihah di rekaat ketiga. Para makmum mengucapkan “subhanallah” tetapi imam tidak sujud sahwi. Bagaimana hukumnya ucapan “subhanallah” dari para makmum tadi? Bagaimana hukumnya imam tidak melakukan sujud sahwi?

Jawaban oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah

Alhamdulillah.

السنة السر في الثالثة والرابعة في العشاء ، والثالثة في المغرب ، فهذا سنة ،

Membaca dengan suara lirih (pelan) di rekaat tiga dan empat salay Isya, atau rekaat ketiga salat magrib, ini hukumnya sunnah.

فلو جهر لا يضر ، لأن النبي عليه الصلاة والسلام كان يُسمع بالآية أحياناً في السرية

Jika imam membaca jaher, tidak masalah, karena Nabi ﷺ kadang kala juga memperdengarkan bacaan ayat di salat sirriyah (lirih/pelan).

فالأفضل للإمام أنه لا يجهر ، بل يسر كما فعل النبي صلى الله عليه وسلم ، ولو جهر ونبهه المأموم فلا بأس

Yang afdhal adalah imam tidak mengeraskan bacaan (di rekaat tiga atau empat), tetapi hendaknya dia melirihkannya, seperti yang dilakukan Nabi ﷺ. Jika imam membaca jaher dan makmum mengingatkannya, maka tidak apa-apa.

إذا نبهه المأموم حتى يأخذ بالسنة وينتبه للسنة فلا بأس ، ولا يلزمه السجود

Jika makmum mengingatkannya untuk mengambil sunnah, dan mengikuti sunnah, maka tidak apa-apa. Imam tidak wajib sujud (sahwi).

لأن الجهر والإخفاء سنتان والسجود إنما يلزم فيما إذا فعل ما تبطل به الصلاة

Karena urusan jaher atau lirih adalah sunnah, sedang sujud (sahwi) hanya diwajibkan jika seseorang melakukan pembatal salat.

فإذا كان أمر يبطل الصلاة وجب سجود السهو كما لو زاد سجدة أو زاد ركوعاً أو زاد قياماً ، هذا ينبه وإذا تعمد تبطل الصلاة ، وإذا كان ما تعمد يسجد للسهو

Jika ada sesuatu yang membatalkan salat, wajib sujud sahwi, seperti ada penambahan dalam sujud, rukuk, atau berdiri. Dalam hal ini, imam harus diingatkan. Jika dia melakukannya secara sengaja, salatnya batal. Jika dia tidak sengaja, dia sujud sahwi.

أما الجهر في الثالثة في المغرب وفي الثالثة والرابعة في العشاء فهذا لا يوجب سجود السهو

Nah, membaca keras di rekaat tiga magrib, atau di rekaat tiga dan empat isya, perbuatan seperti ini tidak mewajibkan sujud sahwi.

لكن تنبيهه حسن ، كون المأموم ينبهه فيقول : سبحان الله ، حتى ينتبه الإمام إلى السنة فهذا مشروع

Tetapi jika imam mengingatkannya, itu bagus, seperti imam mengingatkannya dengan mengucapkan, “Subhanallah,” sampai imam ingat dan melakukan sunnah (membaca pelan di rekaat tiga atau empat), maka ini masyru (ada tuntunannya alias boleh).

وإن كان سجد للسهو فهذا حسن ولكن لا يلزمه ، لأن الجهر ليس بمحرم

Jika imam sujud sahwi untuk hal ini, itu bagus, meskipun itu bukan wajib, karena membaca keras atau jaher itu bukan hal yang haram (tidak mengakibatkan batal salat).

BACA JUGA:  Hukum Menempelkan Tangan di Dada setelah Salaman

Fatwa Nur Alad Darbi: 2/852

Demikian penjelasan Syaikh bin Baz tentang imam yang membaca keras di rekaat tiga salat magrib atau rekaat tiga/empat salat isya. Semoga bermanfaat. Baarakallahu fiikum

Karangasem, 8 Desember 2023

Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni, merahmati, dan menempatkan ibunya di surga. Aamiin)

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button