AdabHadis

Adabul Mufrad 1: Firman Allah “Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada orang tuanya,” (QS Al-Ankabut: 8)

Pembaca yang dirahmati Allah ta’ala, berikut adalah terjemahan dari kitab Rasyul Barad Syarh Adabul Mufrad, hadis nomor 1, “Bab Firman Allah ta’ala, “Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada orang tuanya,” (QS Al-Ankabut: 8).” Kitab ini adalah karya Syaikh Muhammad Luqman As-Salafi. Teruskan membaca!

JUDUL BAB

Pembaca rahimakumullah, Imam Al-Bukhari di dalam kitabnya Adabul Mufrad menulis bab berjudul:

بَابُ قَوْلِهِ تَعَالَى‏:‏ ‏{‏وَوَصَّيْنَا الإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا‏}‏

Bab firman Allah ta’ala, “Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada orang tuanya,” (QS Al-Ankabut: 8).

MATAN HADIS

Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Amr Asy-Syaibani yang berkata:

حَدَّثَنَا صَاحِبُ هَذِهِ الدَّارِ، وَأَوْمَأَ بِيَدِهِ إِلَى دَارِ عَبْدِ اللهِ قَالَ‏:

Telah berkata kepada kami pemilik rumah ini, lalu beliau menunjuk kepada rumah Abdullah (bin Mas’ud) yang berkata:

سَأَلْتُ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم‏:‏ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ‏؟

Saya bertanya kepada Nabi ﷺ, “Amal apa yang paling dicintai Allah azza wa jalla?”

Kemudian beliau ﷺ bersabda:

الصَّلاَةُ عَلَى وَقْتِهَا, قُلْتُ

“Salat tepat waktunya.” Kemudian aku berkata:

ثُمَّ أَيٌّ‏؟‏ قَالَ‏:‏

“Kemudian apa lagi?” Kemudian beliau bersabda:

ثُمَّ بِرُّ الْوَالِدَيْنِ، قُلْتُ

“Kemudian birrul walidain.” Kemudian aku berkata:

ثُمَّ أَيٌّ‏؟‏ قَالَ‏:‏

“Kemudian apa lagi?” Kemudian beliau bersabda:

ثُمَّ الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ

“Kemudian jihad fi sabilillah.”

Sahabat Abdullah bin Mas’ud berkata:

حَدَّثَنِي بِهِنَّ، وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي

Itu yang beliau sabdakan kepada saya. Seandainya saya meminta tambahan, beliau ﷺ menambahkannya kepada saya, (Adabul Mufrad: 1).

شرح الكلمات

PENJELASAN HADIS

Syaikh Muhammad Luqman berkata:

Perkataan Ibnu Mas’ud (أَحَبُّ إِلَى اللهِ), yang artinya, “Yang paling dicintai Allah,” maksudnya:

أي يُحبه الله وَيَرْضَى بِهِ أَكْثَرُ من الأعمال أُخْرَى

Yaitu (amal) yang lebih Allah cintai dan Allah ridhai daripada amal-amal lainnya.

Sabda Nabi (بِرُّ الْوَالِدَيْنِ), yang artinya, “Birrul Walidain,” maksudnya:

البر: ضِدُّ العُقُوْقُ، وهو الإِسَاءَةُ إلى الوالدين وإِضَاعَةُ حُقُوْقِهِمَا

Al-Bir adalah lawan kata dari Al-Uquq, yang mana Al-Uquq itu artinya berbuat jahat kepada kedua orang tua dan menelantarkan hak-hak keduanya.

BACA JUGA:  Anak Memanggil Ayah dengan “Kunyah”-nya?

Sabda Nabi (الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللهِ) yang artinya, “Jihad fi sabilillah,” maksudnya:

الجهاد: هو مُحَارَبَةُ الْكُفَّارِ لِإِعْلَاءِ كَلِمَةِ اللَّهِ بالنفس والمال وبكل مَا يَمْلِكُهُ الْمُسْلِمُ .

Al-Jihad adalah berperang melawan orang kafir untuk meninggikan kalimat Allah dengan jiwa, harta, dan apa saja yang dimiliki oleh orang Islam.

Perkataan Ibnu Mas’ud (وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ ) yang artinya, “Seandainya saya meminta tambahan,” maksudnya:

أي لو اسْتَفْسَرْتُهُ عن مَرَاتِبِ أَفْضَلِ الْأَعْمَالِ.

Yaitu seandainya saya bertanya lagi tentang urutan amal-amal yang paling utama tadi.

PELAJARAN HADIS

Pelajaran yang bisa diambil dari hadis ini di antaranya:

الحث على المحافظة على الصلوات في أوقاتها

Anjuran untuk menjaga salat pada waktunya.

فضل تعظيم الوالدين

Keutamaan menghormati orang tua, bersikap ta’dhim kepada keduanya.

جواز استعمال «لو» لقوله : وَلَوِ اسْتَزَدْتُهُ لَزَادَنِي

Boleh memakai ungkapan “seandainya” berdasarkan perkataan Abdullah bin Mas’ud, “Seandainya saya meminta tambahan, beliau ﷺ menambahkannya kepada saya.”

إِيرَادُ الْجَوَابِ عَلَى حَسْبِ الاخْتِلافِ الأَحْوَال وَالأَشْخَاصِ هُوَ الْأَنْسَبُ

Pemberian jawaban itu disesuaikan dengan perbedaan kondisi dan orang itu sendiri, dan ini adalah yang tepat.

ثبوت تعظيم الصحابة للرسول ﷺ لِتَوَقُّفِهِمْ عَنْ كَثْرَةِ السُّؤَالِ

Penegasan bahwa para sahabat itu berlaku ta’dhim kepada Rasulullah ﷺ, yaitu dengan mereka tidak berlebihan dalam bertanya.

حُسْنُ الْمُرَاجَعَةِ فِي السُّؤَالِ

Cara yang baik dalam merespons pertanyaan.

فِيهِ صَبْرُ الْمُفْتِي وَالْمُعَلِّمِ على السائل وَالْمُتَعَلِّمِ.

Kesabaran seorang mufti atau guru terhadap penanya atau murid.

Demikian terjemahan dari kitab Rasyul Barad, Syarh Adabul Mufrad karya Syaikh Muhammad Luqman As-Salafi Bab Firman Allah ta’ala, “Dan Kami wajibkan manusia (berbuat) kebaikan kepada orang tuanya,” (QS Al-Ankabut: 8). Semoga bermanfaat.

Karangase, 11 Desember 2023

Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni, merahmati, dan menempatkan ibunya di surga. Amin)

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button