Uncategorized

Darul Aman (Kawasan Aman) versus Darul Harbi (Kawasan Perang)


Pertanyaan:
Jazaakallahu sudah menjawab pertanyaan saya tentang Darul Islam dan Darul Kufur. Ada masalah lainnya. Beberapa mufti (ulama, ustadz, atau syeikh -penj) mengatakan bahwa negara kami bukanlah Darul Islam ataupun Darul Kufur, tetapi Darul Aman. 

Saya ingin tahu, apa itu Darul Aman, dan di bawah kategori apa Darul Aman berada? Apa yang bisa dilakukan oleh umat Islam di Darul Aman?
Jawaban oleh Tim Fatwa IslamWeb, diketuai oleh Syeikh Abdullah Faqih Asy-Syinqiti
Segala puji hanya bagi Allah, Raab semesta alam. Saya bersaksi bahwa tiada Illah yang hak untuk diibadahi kecuali Allah, dan bahwa Muhammad ﷺ adalah hamba dan utusanNya.
Bumi Allah itu terbagi menjadi dua; Darul Islam dan Darul Kufur.
Untuk kategori yang terakhir (Darul Kufur), oleh karena ada peperangan antara umat Islam dengan nonmuslim, maka kawasan itu disebut Kawasan Perang (Darul Harbi). Juga, oleh karena ada kedamaian, seperti rekonsiliasi dan perjanjian damai antara umat Islam dan nonmuslim, maka kawasan itu disebut Kawasan Damai (Darul Aman).
Oleh karena itu, kini jelas sudah bahwa Darul Aman (Kawasan Damai) pada kenyataannya adalah kawasan nonmuslim dan bukan merupakan kategori ketiga (setelah Darul Islam dan Darul Kufur –penj).
Tentang apa yang bisa dilakukan oleh seorang Muslim di Darul Aman (Kawasan Damai, atau negara kafir yang menjamin keamanan umat Islam -penj), maka dirinya harus menghormati hukum negara tersebut, yang mengatur kehidupan, selama tidak bertentangan dengan ajaran syariat.
Selain itu, ia harus menjadi suri teladan yang baik dan harus bisa mencerminkan kepada masyarakat di kawasan tersebut tentang kebaikan Islam lewat pergaulannya dengan masyarakat dengan akhlak yang baik. 
Akan tetapi, jika seorang Muslim khawatir akan keselamatan agamanya, ia wajib untuk bermigrasi (hijrah) ke negara Muslim di mana ia akan merasa aman. Wallahu’alam bish shawwab.
Sumber:
http://www.islamweb.net/emainpage/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=131579
Penerjemah:
Irfan Nugroho
Baca juga:

BACA JUGA:  Sholat Dhuha (3): Rajin Salat Dhuha Rezeki Bertambah?

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button