Uncategorized

Sholat Dhuha (1): Panjang atau Singkat?

Pertanyaan:
Apakah kita harus memperlama sholat Dhuha seperti sholat tahajud, atau membuatnya singkat.
Jawaban oleh Tim Fatwa IslamWeb, diketuai oleh Syekh Abdullah Faqih Asy-Syinqiti
Segala puji hanya bagi Allah, Raab semesta alam. Saya bersaksi bahwa tiada Illah yang hak untuk diibadahi kecuali Allah, dan bahwa Muhammad صلى الله عليه وسلم adalah hamba dan utusanNya.
Sunah terkait sholat Tahajud adalah memanjangkannya. Sedang untuk sholat Dhuha adalah meringankannya (singkat), persis seperti yang diamalkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم.
Dari Ummu Haani Radhiyallahuanha bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم. datang ke rumahnya di hari Penaklukan Mekah. Beliau mandi lalu mengerjakan salat delapan rekaat (salat dhuha).
Ummu Haani Radhiyallahuanha menambahkan:
لَمْ أَرَهُ صَلَّى صَلَاةً أَخَفَّ مِنْهَا غَيْرَ أَنَّهُ يُتِمُّ الرُّكُوعَ وَالسُّجُودَ
“Belum pernah kulihat beliau salat yang lebih ringan daripada salat yang lainnya, tetapi beliau tetap menyempurnakan rukuk dan sujudnya,” [HR Bukhari & Muslim].
Wallahu’alam bish shawwab.
Fatwa: 18425
Tanggal: 13 Rabiul Awal 1435 (15 Januari 2014)

*Sumber: IslamWeb.Net
Penerjemah:** Irfan Nugroho (Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfidzul Quran At-Taqwa Sukoharjo).

BACA JUGA:  Fiqih Islam: Sunnah-Sunnah Muakadah (Seperti Wajib) dalam Sholat

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button