Uncategorized

Mulailah Lembaran Baru untuk Menjaga Lisanmu

Oleh Syekh Abdullah Azzam
Wahai saudaraku, berhati-hatilah terhadap lisanmu. Jangan engkau melihat aib saudaramu, tetapi lihatlah aib-aibmu terlebih dahulu.

Rasulullah ﷺ bersabda:

يُبْصِرُ أحدُكم القذَى في عينِ أخيهِ ويَنْسَى الْجِذْعَ في عينِهِ

“Seseorang di antara kalian bisa melihat kotoran halus yang ada di mata saudaranya, tetapi tidak bisa melihat batang pohon yang tepat berada di depan matanya,” [HR Baihaqi dalam Syu’abul Iman: 6255. Al-Albani: Sahih dalam Sahihul Jami: 8013]

Maksudnya, sesungguhnya dosa-dosamu, aib-aibmu, dan segala kekuranganmu adalah lebih besar dan lebih banyak daripada kesalahan-kesalahan yang kamu lihat ada pada saudaramu.

Seorang muslim tidak akan mencari-cari kekurangan atau kesalahan karena al-Muru’ah (sikap perwira) menuntut adanya kemampuan untuk memaafkan kesalahan saudaranya, seperti diriwayatkan oleh Abu Dawud:

أَقِيلُوا ذَوِي الْهَيْئَاتِ عَثَرَاتِهِمْ إِلَّا الْحُدُودَ

“Maafkanlah ketergelinciran orang-orang yang baik, kecuali dalam masalah hukum had,” [HR Abu Dawud: 4375. Al-Albani: Sahih].

Berdasarkan dalil ini, pengikut Mahzab Malikah berpendapat bahwa dakwaan yang berasal dari pendusta dan orang-orang fasik terhadap orang yang dikenal kebaikannya, maka dakwaan itu ditolak.

Apabila ada orang fasik yang menuntut di pengadilan Islam atas seseorang yang dikenal kebaikan dan ketakwaannya, maka yang mendakwa tersebut dihukum penjara supaya orang-orang jahat tidak akan mudah merusak kehormatan orang-orang yang baik, juga agar lisan orang-orang fasik tidak memfitnah kehormatan orang-orang pilihan yang dikenal kebaikan dan ketakwaannya.

Jagalah lisan kalian dan mulailah dengan lembaran baru bersama Rabbmu sehingga sirna semua ghibah dan akibat yang ditimbulkannya, tajassus, dan musibah yang diakibatkannya atas masyarakat kaum muslimin, serta prasangka buruk dan akibat yang akan mencerai-beraikan ikatan keluarga, masyarakat, dan harakah.

Berjanjilah kepada Rabbmu untuk memulai lembaran baru dan untuk menjaga lisan agar selalu terkendali.

Wallahualam bish shawwab

BACA JUGA:  Keikhlasan dan Kejujuran para Salaf #8

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button