Fiqih

Hukum Memakan Daging Katak, Buaya, dan Ikan Hiu

 

Pertanyaan: Bismillahirrahmanirrahim .. Apakah diperbolehkan untuk memakan daging-daging berikut: katak, buaya, dan hiu, atau ikan predator lainnya? Semoga Allah membalas kebaikan antum semua dengan suatu yang terbaik.
 
Jawaban oleh Fatwa Center IslamWeb, diketuai oleh Syekh Abdullah Faqih Asy-Syinqitti
 
Segala puji hanya milik Allah, Raab semesta alam. Saya bersaksi bahwa tiada Ilah yang hak untuk diibadahi selain Allah, dan bahwa Muhammad ﷺ adalah hamba dan utusanNya.
 
Untuk katak, kita tidak boleh memakannya dan dilarang untuk memakannya, karena kita dilarang membunuh katak. Diriwayatkan oleh Imam Al-Baihaqi dari Sahl bin Sa’ad As-Sa’di yang berkata:
 
أن النبي صلى الله عليه وسلم: نهى عن قتل خمسة: النملة والنحلة والضفدع والصرد والهدهد
 
“Nabi (ﷺ) melarang membunuh lima: semut, lebah, katak, burung cendet (pentet – Jawa), dan burung hudhud,” [HR Baihaqi, dalam Sunan Al-Kubra: 9/317].
 
Catatan editor:
Al-Baihaqi mengatakan ada perawi yang Daif, yaitu Abdulmuhaimin bin Abbas. Meski demikian, untuk penyebutan katak di dalam hadis tersebut adalah sahih menurut Syekh Al-Albani, seperti ketika beliau mensahihkan hadis Abu Hurairah di dalam Sahih Sunan Ibnu Majah No. 3223. Syekh Husein Ad-Darani juga mensahihkan hadis larangan membunuh katak dari Abdurrahman bin Ustman di dalam Sunan Ad-Darimi No: 2041.
 
Demikianlah pula dengan buaya. Ia juga dilarang untuk dimakan, karena ia adalah hewan pemangsa. Selain itu, buaya juga termasuk hewan amfibi, yaitu hewan yang tidak murni hidup di air, tetapi juga bisa hidup lama di darat. Itulah yang membuatnya berbeda dengan hewan laut. Silakan baca Fatwa No. 9136.
 
Sedangkan untuk ikan hiu dan ikan predator lainnya, para ulama tidak sepakat mengenai hukum keduanya. Ada dua pendapat dalam hal ini, pertama menyatakan haram karena merupakan binatang predator, sedang pendapat kedua, dan yang lebih mendekati benar, membolehkannya.
 
Dalil dari kedua pendapat tersebut dapat ditemukan di Fatwa No: 5215.
 
Wallahu a’lam.
 
Fatwa No: 25108
Tanggal: 15 Ramadan 1423 (19 November 2002)
Sumber: Asy-Syabakah Al-Islamiyah
Penerjemah: Masyhur (Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Sukoharjo)
 
السؤال
 
بسم الله الرحمن الرحيم
هل يجوز أكل التالي ذكره : الضفادع – التماسيح – أسماك القرش – أسماك أخرى تأكل اللحم ؟
جزاكم الله كل خير.
 
الإجابــة
 
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أما بعد:
 
فإن الضفادع لا يجوز أكلها؛ لأننا قد نهينا عن قتلها، روى البيهقي عن سهل بن سعد الساعدي أن النبي صلى الله عليه وسلم: نهى عن قتل خمسة: النملة والنحلة والضفدع والصرد والهدد. 
وكذلك التمساح يحرم أكله؛ لأنه حيوان مفترس يعدو بنابه، ولأنه برمائي ، بمعنى أنه ليس حيواناً مائيّاً صرفاً، بل يمكنه العيش مدة طويلة في البر، ومن هنا فإنه يختلف عن الحيوانات البحرية، ويمكن أن تراجع الفتوى رقم: 9136
أما سمك القرش وغيره من الأسماك المفترسة، فقد اختلف أهل العلم في الحكم عليها على قولين: الأول أنه يحرم لكونه حيواناً مفترساً. والقول الثاني وهو الراجح: أنه يجوز أكله. 
ويمكن أن تراجع أدلة القولين في الفتوى رقم: 
5215
والله أعلم.

BACA JUGA:  Azan Melalui Pengeras Suara (Loudspeaker)

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button