Fiqih

(VIDEO) Kadar Hujan yang Membolehkan Menjamak Shalat


Pertanyaan:
أحسن الله إليكم يقول يا فضيلة الشيخ: كثر الحديث عن الجمع عند نزول المطر ، فما الضابط في ذلك مأجورين ؟
Banyak beredar tentang hadis yang membolehkan menjamak shalat ketika turun hujan. Lalu seperti kadar hujannya?
Jawaban oleh Syekh Shalih bin Fauzan Al-Fauzan Hafizahullah (Versi video ada di bawah)
الضابط الجمع بين المغرب والعشاء؛ لأنه الوقت الذي يحتاج الناس فيه إلى الراحة والبقاء في البيوت، ويكون فيه أيضا ظلام الليل،
Kadar (hujan yang membolehkan) menjamak antara shalat magrib dan shalat isya, karena ia (shalat magrib dan shalat isya) adalah waktu yang mana orang-orang butuh beristirahat dan tetap tinggal di rumah. Juga karena gelapnya malam di waktu tersebut.
ولا يجوز الجمع إلا إذا كان المطر يبل الثياب، أما المطر الخفيف الذي لابل الثياب فهذا لا يجيز الجمع،
Tidak boleh menjamak (shalat) kecuali jika hujannya mampu membuat pakaian jadi basah. Sedang kalau sekadar gerimis, yang airnya tidak membuat baju jadi basah, maka tidak boleh menjamak shalat.
أو كان بين المصلين والمسجد وحل وطين في الأرض، وحل طين يخوضونه إلى المسجد فهنا يشرع الجمع،
Atau jika tanah antara tempat orang yang hendak shalat dengan masjid terdapat lumpur dan tanah liat, yang jika orang tadi nekat menerobos (gelapnya malam dan hujan) mengakibatkan adanya lumpur atau tanah liat, maka dalam hal ini disyariatkan untuk menjamak shalat.
فسبب الجمع هو أحد أمرين:
Jadi sebab menjamak shalat (karena hujan) jika memenuhi satu dari dua kondisi berikut:
المطر الذي يبل الثياب، وإما الدحل والطين الذي يخوضه الناس إلى المسجد في الليل، فيخفف عنهم بالجمع،
1. Hujan yang airnya bisa membuat baju basah,
2. Hujan yang membuat keadaan jadi berlumpur atau becek ketika seseorang menerobos (hujan) untuk menuju masjid di malam hari,
Maka pada dua keadaan ini ada keringanan bagi mereka untuk menjamak shalat.
وهناك سبب ثالث ذكره الفقهاء وهو:
Di sana juga ada sebab ketiga, seperti yang disebutkan oleh para ahli fikih, yaitu:
الريح الباردة الشديدة في الليلة المظلمة، هذه يباح الجمع فيها بين العشائين المغرب والعشاء،
(Hujan yang disertai) angin yang dingin dan kencang di malam yang gelap. Dalam keadaan ini boleh menjamak shalat dua shalat, yaitu shalat magrib dan isya.
وبالنسبة للأرض المزفلته الآن إذا توقف المطر فلا يجمع لأن الأرض ليس فيها وحل وليس فيها طين.
Kalau tentang tanah yang saat ini sudah diaspal, jika hujannya berhenti, maka ya tidak perlu dijamak, selain karena hujannya sudah berhenti, juga karena tidak ada lumpur atau tanah liatnya (becek).
Sumber: AlFawzan
Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Sukoharjo)
[youtube=https://www.youtube.com/watch?v=1ktxKT18zOg&w=320&h=266]

BACA JUGA:  Hadits Perumpamaan Shalat Lima Waktu Bagaikan Orang Yang Mandi 5 Kali Sehari

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button