Sunah Minta Nasihat dari Ulama dan Orang Saleh sebelum Safar
Mukminun.com – Bepergian atau safar adalah kegiatan yang lumrah dilakukan seorang muslim. Hanya saja, ada satu adab yang sering dilupakan orang Islam sebelum safar, yaitu meminta nasihat dari orang saleh. Apa dalil anjuran tersebut? Apa hikmahnya? Yuk teruskan membaca!
Pengantar
Syaikh Wahid Abdussalam Bali hafizahullah di dalam Sahihul Adab Al-Islamiyah menulis tentang salah satu adab safar seorang muslim:
“Meminta wasiat dari ulama atau orang saleh.”
Dalil Hadis
Imam At-Tirmizi rahimahullah meriwayatkan suatu hadis yang oleh beliau sendiri dinilai Hasan Garib, dari Anas bin Malik Radhiyallahu Anhu yang mengatakan bahwa seseorang mendatangi Nabi ﷺ lalu berkata:
“Ya Rasulullah, sungguh saya hendak melakukan perjalanan. Jadi mohon beri saya bekal.”
Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda:
“Semoga Allah memberimu bekal takwa.”
Kemudian pria tersebut berkata, “Tambahlah, ya Rasul.” Kemudian Rasul pun menjawab:
“Semoga Allah mengampuni dosamu.”
Pria tersebut kemudian meminta tambahan “bekal” dari Rasul. Rasul pun menjawab:
“Tambah lagi, ya Rasul. Demi ayah dan ibuku sebagai tebusan bagi Anda.”
Kemudian Rasul bersabda:
“Semoga Allah mudahkan seluruh urusanmu yang baik-baik, di mana pun kamu berada.”
Takhrij Hadis
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam At-Tirmizi di dalam Jami At-Tirmizi nomor 3444 (atau 3366) dari sahabat Anas bin Malik. Imam At-Tirmizi menilai hadis ini Hasan Garib. Lalu oleh Syaikh Nasirudin Al-Albani dinilai Sahih.
Judul Hadis
Imam An-Nawawi memasukkan hadis ini di dalam Riyadhus Shalihin dengan judul:
“Bab ucapan perpisahan dari sahabat dan memberinya nasihat ketika berpisah untuk safar dan yang lainnya, mendoakannya, serta meminta doa darinya.”
Penjelasan Hadis
Yang dimaksud dengan takwa dalam, “Semoga Allah memberimu bekal takwa” adalah:
“Takut kepada Al-Jalil (Allah yang Maha Luhur), beramal dengan apa yang diwahyukan oleh Allah ta’ala, mempersiapkan diri untuk hari perpisahan.”
Yang dimaksud dengan, “seluruh urusanmu yang baik-baik” adalah mencakup urusan di dunia dan akhirat.
Yang dimaksud dengan, “di mana pun kamu berada,” adalah baik ketika kamu sedang safar maupun ketika sedang mukim.
Pelajaran
Beberapa poin atau hukum yang bisa disimpulkan dari hadis ini di antaranya:
Disyariatkannya meminta nasihat dari ulama atau orang saleh (sebelum berangkat safar).
Agungnya kedudukan takwa. Itulah mengapa Nabi ﷺ memberi wasiat takwa kepada pria tersebut.
Doa takwa lebih dadahulukan karena takwa adalah pokok dari segala sesuatu. Bisa saja orang yang melakukan perjalanan mengalami penurunan (kualitas/kuantitas) ibadah, atau bisa saja terlibat dalam obrolan yang tidak bermanfaat, atau bisa saja terjadi perdebatan dengan teman perjalanan, itulah mengapa Nabi ﷺ mendoakan pria tersebut dengan bekal takwa. Maksudnya, ini adalah bentuk penjagaan dan pencegahan dari berbagai perkara tersebut, juga agar bisa menegakkan berbagai kewajiban dari Allah ta’ala (selama perjalanan).
Pelajaran lain dari hadis ini di antaranya bahwa Nabi ﷺ sangat bersemangat dalam mendoakan kebaikan bagi para sahabatnya, baik ketika mereka dalam perjalanan atau ketika mukim.
Tertulis di dalam Mausuatul Ahadisin Nabawiyah (3492) tentang beberapa hikmah lain dari hadis ini, yaitu:
Hukumnya sunah untuk mendoakan saudara yang hendak safar dengan doa yang tertera di dalam hadis ini, atau dengan doa lain yang baik-baik jika dia meminta tambahan doa karena hal itu bisa melembutkan hati.
Wasiat yang paling agung dari seseorang kepada saudaranya sesama muslim adalah wasiat atau nasihat takwa kepada Allah.
Mustahab hukumnya untuk menambah doa-doa.
Sunah menambah kebaikan dengan memperbanyak doa dari orang-orang yang saleh.
Penutup
Demikian pembaca yang budiman, sunah meminta nasihat sebelum melakukan safar. Sungguh, ini adalah satu dari sekian sunah yang sudah sangat jarang diamalkan oleh kita umat Islam. Semoga kita bisa kembali menghidupkan sunah ini. Aamiin
Sukoharjo, 29 Desember 2022
Irfan Nugroho (Staf Pengajar Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Sukoharjo Jawa Tengah)