Surat Al Baqarah 38 – Inilah Sebab Kebahagiaan
Pembaca mukminun.com rahimakumullah, pada artikel ini kita akan mempelajari tafsir dan kandungan dari surat al Baqarah 38. Konten ini kami ringkas dari kitab tafsir At-Tabari. Mohon tetap menyertakan nama situs mukminun.com dan penerjemah apabila hendak menyalin (copy-paste) artikel ini nggih. Teruskan membaca!
Bunyi Surat Al Baqarah 38
Pembaca mukminun.com rahimakumullah, Allah ta’ala berfirman di dalam Surat Al Baqarah 38:
Latin Al Baqarah 38: Qulnah bithuu minhaa jamii’a, fa imma ya-tiyannakum minnii hudang famang tabi’a hudaaya falaa khaufun ‘alaihim wa laa hum yahzanuun
Arti Al Baqarah 38: Kami berfirman: “Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati,” (QS Al Baqarah 38).
Tafsir Ihbitu
Di dalam Surat Al Baqarah 38, Allah menggunakan kata “Ihbitu” (اهْبِطُوا) yang merupakan fi’il amar (kata kerja perintah) untuk obyek jamak.
Allah berfirman yang artinya, “Turunlah kamu semuanya dari surga itu!”
Menurut Imam At-Tabari, “kamu semuanya” atau obyek yang diperintahkan untuk turun dari surga ke bumi adalah Nabi Adam, Siti Hawa, dan musuh keduanya, yaitu Iblis, dan itu di waktu yang sama.
Tafsir Huda
Di dalam surat Albaqarah 38, Allah menggunakan kata, “Huda” (هُدًى) yang artinya petunjuk.
Allah ta’ala berfirman yang artinya, “Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku.”
Menurut Imam At-Tabari, “petunjuk” atau “huda” di sini adalah:
“Al-Bayan (Penjelasan) dan Ar-Rasyaad (Petunjuk).”
Tafsir Fa Laa Khaufun
Fa laa khaufun (فَلَا خَوْفٌ) atau yang artinya, “Maka tidak ada kekhawatiran,” dalam ayat ini, menurut Imam At-Tabari adalah:
“Mereka aman dari dahsyatnya hari kiamat, juga dari hukuman Allah. Mereka tidak khawatir dengan azab Allah karena dahulu ketika di dunia mereka taat kepada Allah dan menuruti perintah Allah, mengikuti petunjuk dan jalanNya.”
Tafsir Wa Laa Hum Yahzanuun
Wa laa hum yahzanuun (وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ) di dalam Surat Albaqarah 38 ini artinya, “dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” Menurut Imam At-Tabari, klausa ini bermakna:
“Pada hari itu, mereka sama sekali tidak merasa sedih atas apa yang mereka tinggalkan setelah mereka meninggal dunia.”
Pelajaran Surat Al Baqarah 38
Ketika menjelaskan kandungan Surat Albaqarah 38, Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi di dalam Aisarut Tafasir menulis:
“Maksiat adalah sebab kesengsaraan dan terhalangnya seseorang dari rahmat Allah.”
“Beramal dengan Kitabullah dan Sunah RasulNya ﷺ adalah sebab timbulnya rasa aman dan bahagia. Sebaliknya, berpaling dari keduanya (Quran dan Sunah) adalah sebab munculnya rasa takut, sedih, sengsara, dan terhalang dari rahmat Allah.”
Wallahu’alam bish shawwab
Diringkas, diterjemahkan, dan ditulis oleh Irfan Nugroho (Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Nguter Sukoharjo, yang berdoa semoga kedua anaknya segera sembuh dari demam akibat mau gabaken. Aamin)