Tafsir

QS Al-Baqarah 59: Bani Israil Dihukum Ngesot Karena Ini…

Pembaca rohimakumullah, berikut adalah tafsir Quran surat Al-Baqarah 59 yang kami terjemahkan dari Tafsir Muharar Dorar Saniyah peserta pelajaran yang bisa diambil dari ayat tersebut. Semoga bermanfaat. Teruskan membaca!

QS AL-BAQARAH 59 & ARTINYA

Pembaca rahimakumullah, Allah ta’ala berfirman:

فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ

TERJEMAH PER KATA

Berikut adalah terjemahan per kata QS Al-Baqarah 59 dalam bahasa Jawa:

فَبَدَّلَ = mangka pada ngowahi |  الَّذِينَ = sapa wong-wong |  ظَلَمُوا = kang padha nganiyaya sapa wong-wong | قَوْلًا = ing pengucap |  غَيْرَ الَّذِي = kang sak liyane barang | قِيلَ = kang den ucapake sapa barang | لَهُمْ = maring kaum Bani Israil |  فَأَنْزَلْنَا = mangka nurunake sapa Ingsun |  عَلَى الَّذِينَ = ing atase wong akèh |  ظَلَمُوا = kang padha nganiyaya sapa wong akèh | رِجْزًا = ing siksa |  مِنَ السَّمَاءِ = saking langit |  بِمَا كَانُوا = sebab olehe ana sapa wong-wong | يَفْسُقُونَ = iku ora padha taat sapa wong-wong.

TERJEMAH QS AL-BAQARAH 59

Berikut adalah arti QS Al-Baqarah 59 dalam bahasa Indonesia dan bahasa Jawa:

فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ فَأَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ

Indonesia: Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan yang tidak diperintahkan kepada mereka. Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu dari langit, karena mereka berbuat fasik, (QS Al-Baqarah 59).

Jawa: Dene wong kang padha nganiaya (padha nyalahi tembung khiththa kelawan pangucap ora didhawuhake dening Allah marang para turuning Israil mau). Mulane Ingsun banjur nurunake siksa saka ing langit marang wong kang nganiaya mau, marga anggone padha fasiq, (QS Al-Baqarah: 59).

TAFSIR MUHARAR QS AL-BAQARAH 59

1 – Firman Allah ta’ala (فَبَدَّلَ الَّذِينَ ظَلَمُوا قَوْلًا غَيْرَ الَّذِي قِيلَ لَهُمْ) atau yang artinya (Lalu orang-orang yang zalim mengganti perintah dengan yang tidak diperintahkan kepada mereka) maksudnya:

أي: فَغَيَّرَ الظَّالِمُونَ مِنْهُمُ الْقَوْلَ الَّذِي أُمِرُوا أَنْ يَقُولُوهُ بِقَوْلٍ غَيْرِهِ، فَقَالُوا بَدَلَ حِطَّةٍ: حَبَّةٌ فِي شَعْرَةٍ، وَإِذَا بَدَّلُوا الْقَوْلَ مَعَ خِفَّتِهِ، فَتَبْدِيلُهُمْ لِلْفِعْلِ مِنْ بَابِ أَوْلَى وَأَحْرَى؛ وَلِهَذَا دَخَلُوا يَزْحَفُونَ عَلَى أَدْبَارِهِمْ

Maka orang-orang zalim di antara mereka mengubah perkataan yang diperintahkan kepada mereka untuk diucapkan dengan perkataan lain, sehingga mereka mengganti “Hittah” dengan “Habbah fi Sya‘rah” (sebutir gandum di dalam rambut). Dan jika mereka mengganti perkataan yang ringan itu, maka mereka tentu menganggap bahwa mengganti perbuatan (yang lebih besar daripada sekadar satu kata itu) tentu lebih utama dan lebih pantas mereka lakukan. Oleh karena itu, mereka masuk (ke kota) dengan merangkak di atas pantat mereka (ngesot).

BACA JUGA:  Fikih Dorar: Memperbanyak Ingat Mati dan Persiapannya

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:

قِيلَ لِبَنِي إِسْرَائِيلَ: ادْخُلُوا الْبَابَ سُجَّدًا وَقُولُوا حِطَّةٌ نَغْفِرْ لَكُمْ خَطَايَاكُمْ، فَبَدَّلُوا، فَدَخَلُوا يَزْحَفُونَ عَلَى أَسْتَاهِهِمْ، وَقَالُوا: حَبَّةٌ فِي شَعْرَةٍ.

Dikatakan kepada Bani Israil: “Masuklah ke pintu itu sambil bersujud, dan ucapkanlah Hithtah (ampunan), niscaya Kami akan mengampuni dosa-dosa kalian.” Namun mereka mengubahnya. Mereka masuk dengan merangkak di atas pantat mereka dan berkata: “Habbah fi Sya‘rah” (sebutir gandum di dalam rambut).

2 – Firman Allah ta’ala (فَأَنْزَلْنَا عَلَى الَّذِينَ ظَلَمُوا رِجْزًا مِنَ السَّمَاءِ بِمَا كَانُوا يَفْسُقُونَ) atau (Sebab itu Kami timpakan atas orang-orang yang zalim itu dari langit, karena mereka berbuat fasik) maksudnya;

أي: أَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى عَلَى هَؤُلَاءِ- الَّذِينَ اسْتَبْدَلُوا بِالْقَوْلِ الَّذِي أُمِرُوا بِهِ قَوْلًا غَيْرَهُ- عَذَابًا مِنَ السَّمَاءِ؛ بِسَبَبِ خُرُوجِهِمْ عَنْ طَاعَةِ اللَّهِ تَعَالَى إِلَى مَعْصِيَتِهِ

Allah Ta’ala menurunkan azab dari langit kepada mereka yang mengganti perkataan yang diperintahkan kepada mereka dengan perkataan lain, karena mereka telah keluar dari ketaatan kepada Allah Ta’ala menuju kemaksiatan kepada-Nya.

PELAJARAN DARI AYAT

Pelajaran yang bisa diambil dari QS Al-Baqarah 59 ini di antaranya:

حُرْمَةُ تَأْوِيلِ النُّصُوصِ الشَّرْعِيَّةِ لِلْخُرُوجِ بِهَا عَنْ مُرَادِ الشَّارِعِ مِنْهَا

1 – Haramnya menafsirkan teks-teks syariat dengan cara yang menyimpangkan maknanya dari maksud yang dikehendaki oleh Pembuat syariat (Allah dan Rasul-Nya), (Aisarut Tafasir).

الزِّيَادَةَ فِي الدِّينِ وَالِابْتِدَاعِ فِي الشَّرِيعَةِ عَظِيمَةُ الْخَطَرِ شَدِيدَةُ الضَّرَرِ

2 – Menambahkan sesuatu ke dalam agama dan membuat bid’ah di dalam syariat adalah urusan yang sangat berat konsekuensinya dan besar bahayanya, (Tafsir Al-Qurtubi).

بِسَبَبِ فِسْقِهِمْ أَيْ خُرُوجِهِمْ عَنْ الطَّاعَةِ فَهَلَكَ مِنْهُمْ فِي سَاعَةٍ سَبْعُونَ أَلْفًا أَوْ أَقَلَّ

3 – Karena kefasikan mereka, yaitu keluarnya mereka dari ketaatan, tujuh puluh ribu dari mereka binasa dalam waktu satu jam, bahkan kurang, (Tafsir Jalalain).

Demikian tafsir QS Al-Baqarah 59 beserta pelajaran yang bisa diambil dari kisah Bani Israil yang dihukum ngesot ketika masuk ke Baitul Maqdis akibat perbuatannya. Wallahua’lam

Karangasem, 25 November 2024

BACA JUGA:  Surat Al Baqarah 38 – Inilah Sebab Kebahagiaan

Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni, merahmati, dan menempatkan ibunya di surga. Amin)

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button