AdabAkhlakTafsir

Ali Imran 159: Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar

Pembaca Rahimakumullah, seorang calon kepala desa yang saleh gagal mendapat suara mayoritas dari masyarakat muslim karena polah tim suksesnya yang kasar, keras, kolot, dan suka menghujat. Padahal Allah sudah mewanti-wanti agar dai, khatib, aktivis muslim, atau pegiat dakwah bersikap lembut, santun, dan welas asih.

Allah ta’ala berfirman di dalam Quran Surat Ali Imran ayat 159:

وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ

Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu, (QS Ali Imran: 159).

TAFSIR QS ALI IMRAN 159

Tentang makna (فَظًّا), Imam At-Tabari rahimahullah berkata:

«الفظ» الجافي

Bengis, keras hati, kejam.

Tentang makna (غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ), Imam At-Tabari rahimahullah berkata:

«الغليظ القلب»، القاسي القلب، غير ذي رحمة ولا رأفة.

Hati yang keras, tidak memiliki sifat rahmah (penyayang), tidak santun atau lemah lembut.

Kemudian Imam At-Tabari berkata:

وكذلك كانت صفته ﷺ، كما وصفه الله به: (بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ) [سورة التوبة: ١٢٨] .

Padahal Allah menggambarkan sifat Nabi ﷺ dalam firmanNya, “Dan kepada orang-orang yang beriman dia bersikap amat belas kasihan lagi penyayang,” (QS At-Taubah: 128).

Tentang makna (لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ), Imam At-Tabari berkata:

لتفرقوا عنك

Niscaya mereka akan memisahkan diri darimu.

PELAJARAN DARI QS ALI IMRAN 159

Hikmah, faidah atau pelajaran yang bisa diambil dari penggalan QS Ali Imran 159 ini di antaranya:

1 – Meskipun Anda Benar, Jangan Menyampaikannya secara Kasar

Syaikh Muhammad Hasan di dalam Silsilah Imaniyah, bab Uslubul Manhaj Ad-Dakwah > Ar-Rahmah, berkata:

لو كان معي حق وكلمتك بقسوة فستقول لي: لا أريدك يا أخي، ولا أريد الحق الذي معك

Meskipun kebenaran di pihak Anda, tetapi kata-kata Anda kasar lagi ketus, maka saya akan berkata, “Saya tidak ingin Anda, saudaraku. Saya tidak ingin kebenaran yang ada pada diri Anda.”

BACA JUGA:  Mausuatul Akhlak Dorar Saniyah: Akhlak Hikmah

2 – Di Antara Kunci Sukses Dakwah Nabi ﷺ adalah Lemah Lembut

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin di dalam kitabnya Syarah Riyadhus Shalihin berkata:

لو كان فيك جفاء، وكنت غليظًا قاسي القلب، لانفض الناس وابتعدوا من حولك

Jika Anda bersikap bengis, hati Anda keras, manusia akan lari dan menjauh dari Anda.

الله جمعهم حول النبي ﷺ حبًا له لما فيه من حسن الخلق، ولين الجانب، وحسن الطباع والأخلاق، صلوات الله وسلامه عليه.

Allah menjadikan manusia berada di pihak Nabi ﷺ karena pada diri beliau terdapat akhlak yang baik, tutur kata yang lembut, serta tabiat dan perilaku yang baik. Semoga selawat dan salah tercurah kepada beliau.

3 – Anjuran Berkata Baik dan Berwajah Ceria saat Berjumpa Orang Lain

Imam An-Nawawi memasukkan hadis ini di dalam kitabnya Riyadhus Shalihin ke dalam bab berjudul:

باب استحباب طيب الكلام وطلاقة الوجه عند اللقاء

Bab sunahnya berkata yang baik-baik, serta berwajah ceria ketika bertemu orang lain.

4 – Di Antara Syarat Amar Makruf Nahi Mungkar, Lemah Lembut dalam Melarang dan Memerintah

Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah berkata di dalam Ad-Durar As-Saniyah:

الذي يأمر بالمعروف وينهى عن المنكر يحتاج إلى ثلاث:

“Orang yang memerintahkan kepada kebaikan dan melarang kemungkaran membutuhkan tiga perkara.”

أن يعرف ما يأمر به وينهى عنه

a – mengilmui apa yang dia perintahkan dan dia larang.

يكون رفيقاً فيما يأمر به وينهى عنه

b – lemah lembut dalam melarang dan memerintah

ويكون صابراً على ما جاءه من الأذى في ذلك.

c – sabar atas gangguan yang dihadapinya.”

5 – Di Antara Sifat Ahlussunah kepada sesama Ahlussunah adalah Lembut dalam Perbuatan dan Perkataan

Syaikh Abdul Muhsin Al-Abad berkata di dalam Rifqan Ahlussunah kepada sesama Ahlussunah:

وصفه بالرِّفق واللِّين، فقال: ﴿فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ﴾،

Allah menyifati Nabi ﷺ sebagai sosok yang lemah lembut dalam perbuatan (Rifqun) dan lembah lebur dalam perkataan (Liin), kemudian beliau menyebutkan penggalan QS Ali Imran 159 di atas.

BACA JUGA:  Hadits Larangan Duduk seperti Yahudi dan Pelajaran

6 – Lemah Lembut adalah Kunci segala Kebaikan

Syaikh Aidh Al Qarni di dalam kitabnya La Tahzan berkata:

إن الرفيق من البشرِ مِفتاحٌ لكلِّ خَيْرٍ، تستسلمُ له النفوسُ المستعصية، وتثوبُ إليه القلوبُ الحاقدةُ

Sungguh, lemah lembut adalah satu dari sekian kunci menuju berbagai kebaikan, sehingga jiwa yang  suka melawan akan menjadi tunduk kepada sifat lemah lembut tersebut, serta hati yang sebelumnya penuh kebencian akan menjadi condong kepadanya. Kemudian beliau menyebutkan penggalan ayat di atas.

Wallahu a’lam

Karangasem, 21 Juli 2023
Irfan Nugroho (Penggembala kambing dan pengurus masjid).

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button