Khutbah Jumat Berbakti kepada Orang Tua
Pembaca rahimakumullah, berikut adalah khutbah Jumat tentang berbakti kepada orang tua. Semoga bermanfaat.
Khutbah 1
يَا
Berbakti kepada Orang Tua, Wajib setelah Tauhid
Maasyiral muslimin rahimakumullah… Ketahuilah bahwa berbakti kepada orang tua adalah kewajiban yang paling agung setelah tauhid. Allah menyejajarkan perintah berbakti kepada orang tua setelah perintah tauhid atau larangan syirik. Allah ta’ala berfirman:
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka janganlah sekali-kali kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia, (QS Al-Isra: 23).
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil, (QS Al-Isra: 24).
Maasyiral muslimin rahimakumullah…
Ketahuilah, bahwa berterima kasih kepada orang tua adalah kewajiban setelah bersyukur kepada Allah. Allah menyejajarkan perintah syukur kepada orang tua dengan perintah syukur kepada Allah. Allah ta’ala berfirman:
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu, (QS Luqman: 14).
Berbakti kepada Orang Tua, Didahulukan daripada Jihad yg Fardu Kifayah
Maasyiral muslimin rahimakumullah, berbakti kepada orang tua lebih didahulukan daripada Jihad yg hukumnya fardu kifayah. Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhuma yang berkata:
Seseorang mendatangi Nabi ﷺ, lalu meminta izin untuk ikut di dalam jihad. Maka beliau ﷺ bersabda:
Orang tuamu masih hidup? Pria itu menjawab, “Iya.” Lantas Nabi ﷺ bersabda:
Maka kepada keduanya kamu berjihad, (Sahih Bukhari: 3004).
Orang Tua, Prioritas Utama yg Dapat Kebaikan Kita
Maasyiral muslimin rahimakumullah, orang tua hendaknya menjadi orang pertama yang mendapat kebaikan kita. Maka salah besar jika seseorang bisa jor-joran mentraktir temannya makan enak, tetapi orang tuanya tidak pernah dia ajak makan enak bersama.
Imam Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu yang mengatakan bahwa seseorang datang kepada Nabi ﷺ lalu berkata:
Ya Rasulullah, siapa manusia yang paling berhak mendapat kebaikan saya?
Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda:
“Ibumu. Ibumu. Ibumu. Ayahmu, (Sahih Bukhari: 5971).
Durhaka kepada Orang Tua, Termasuk Dosa Besar Paling Besar
Maasyiral muslimin rahimakumullah, durhaka kepada orang tua, menyakiti salah satu apalagi keduanya, adalah satu dari sekian dosa besar yang paling besar. Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Bakrah Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Maukah kalian aku beri tahu dosa besar yang paling besar? Lalu setelah para sahabat menjawab, “Iya,” Rasulullah ﷺ bersabda:
Menyekutukan Allah, durhaka kepada orang tua, serta perkataan atau persaksian palsu, (Sahih Bukhari: 2518. Sahih Muslim: 87).
Tidak Masuk Surga, Durhaka kepada Orang Tua
Maasyiral muslimin rahimakumullah, orang yang durhaka kepada orang tua tidak akan masuk surga. Imam An-Nasai meriwayatkan dari Abdullah bin Amru Radhiyallahu Anhuma bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Tidak akan masuk surga orang yang mengadu domba, orang yg durhaka kepada orang tua, dan orang yg kecanduan miras, (Sunan An-Nasai: 5672).