Menghaluskan Perkataan dan Sopan Santun kepada Orang Tua
Allah ta’ala berfirman:
وَقَضٰى رَبُّكَ اَلَّا تَعْبُدُوْٓا اِلَّآ اِيَّاهُ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسٰنًاۗ اِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ اَحَدُهُمَآ اَوْ كِلٰهُمَا فَلَا تَقُلْ لَّهُمَآ اُفٍّ وَّلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik, (QS Al-Isra: 23).
Catatan:
1. Ibnu Katsir rahimahullah berkata, “Kata ‘ah’ adalah contoh kata-kata buruk yang paling ringan, dan tidak boleh diucapkan kepada orang tua.”
2. Tentang firman Allah:
وَقُلْ لَّهُمَا قَوْلًا كَرِيْمًا
Ibnu Katsir berkata, “Bertutur sapa yang baik dan lemah lembut kepada keduanya, serta berlaku sopan santunlah kepada keduanya dengan perasaan penuh hormat dan memuliakannya.” Itulah mengapa Syaikh Wahid Abdussalam Bali di dalam kitabya Sahih Adab Islamiyah menulis judul, “Menghaluskan perkataan dan berlaku sopan kepada keduanya.”
Imam Bukhari meriwayatkan dalam Adabul Mufrad dengan sanad yang sahih dari Thaisalah bin Muyas yang mengatakan bahwa Ibnu Umar berkata:
فَوَاللَّهِ لَوْ أَلَنْتَ لَهَا الْكَلاَمَ، وَأَطْعَمْتَهَا الطَّعَامَ، لَتَدْخُلَنَّ الْجَنَّةَ مَا اجْتَنَبْتَ الْكَبَائِرَ.
“Demi Allah, sekiranya engkau berlemah lembut dalam bertutur kepadanya dan memberikan makanan baginya, sungguh engkau akan masuk surga selama engkau menjauhi dosa-dosa besar.”
Catatan:
Dr Muhammad Luqman berkata, “Berbakti kepada orang tua, juga berkata yang halus kepada mereka, adalah satu dari sekian sebab seseoang masuk ke dalam surga. Juga, durhaka kepada orang tua adalah termasuk dosa besar (al-Kabair), sehingga apabila orang tua sampai menangis karena durhakanya kita, maka dosanya pun semakin besar.”