Tafsir Al-Quran Surat An-Naas #2 – Zikir sebagai Penangkal Bisikan Jahat Syaitan
Oleh Imam Ibnu Katsir
الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ
“(bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,” [QS. An-Nas: Ayat 4].
Sa’id bin Jubair mengutip pendapat Ibnu Abbas Radhiyallahuanhu tentang potongan ayat di atas bahwa, “Syaitan itu bertengger di hati manusia. Apabila manusia lalai dan lupa, maka syaitan membisikinya. Akan tetapi, apabila manusia mengingat Allah, maka syaitan akan bersembunyi, (dalam Ath Thabari, XXIV/709). Imam Mujahid dan Qatadah juga berkata demikian, (dalam Ath Thabari, XXIV/710).
Al-Mu’tamir bin Sulaiman berkata dari ayahnya, ” Dikatakan kepadaku bahwa syaitan yang suka membisiki itu meniup di hati manusia ketika bersedih dan tatkala bergembira. Apabila manusia mengingat Allah, maka syaitan akan bersembunyi,” (dalam Ath Thabari, XXIV/710).
Al-Aufi mengutip pendapat Ibnu Abbas Radhiyallahuanhu ketika menafsirkan Al-Waswaasu (Bisikan Syaitan) bahwa, “Syaitan itu menyuruh kepada kejahatan, apabila ia ditaati (sehingga orang tersebut berbuat kejahatan), maka syaitan itu bersembunyi (melepaskan diri), (dalam Ath Thabari, XXIV/710).
Katsir, Ibnu. 2014. Shahih Tafsir Ibnu Katsir – Jilid 9. Penerjemah: Tim Pustaka Ibnu Katsir. Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir. Hal. 774-775.