Uncategorized

Pondasi Peradaban Masyarakat Islami, Quran Surat Al-Hujurat Ayat 11

Oleh Abdullah Azzam

Wahai manusia yang telah ridha Allah sebagai Rabb-nya, Islam sebagai dinnya, serta Muhammad sebagai Nabi dan Rasulnya, ketahuilah bahwa Allah telah menurunkan ayat dalam Surat Al-Hujurat:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ لَا يَسْخَرْ قَوْمٌۭ مِّن قَوْمٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُونُوا۟ خَيْرًۭا مِّنْهُمْ وَلَا نِسَآءٌۭ مِّن نِّسَآءٍ عَسَىٰٓ أَن يَكُنَّ خَيْرًۭا مِّنْهُنَّ ۖ وَلَا تَلْمِزُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَلَا تَنَابَزُوا۟ بِٱلْأَلْقَٰبِ ۖ بِئْسَ ٱلِٱسْمُ ٱلْفُسُوقُ بَعْدَ ٱلْإِيمَٰنِ ۚ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلظَّٰلِمُونَ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim,” (QS Al-Hujurat: 11).
Surat Al-Hujurat berisi prinsip-prinsip yang mencerminkan aspek utama dari pilar-pilar utama kerangka bangunan masyarakat Islam. Karena itu, sistem masyarakat Islam, pembinaan keluarga muslim, adab berziarah, adab berpakaian, dan sebagainya, diambil dari tiga surat; Al-Hujurat, An-Nuur, dan Al-Ahzab.
Surat ini memang pendek, tetapi makna yang terkandung di dalamnya begitu berbobot dalam timbangan Ar-Rahman. Berbobot sekali jika ditinjau dari sisi pembinaan umat manusia.
Sebuah masyarakat, baik masyarakat jahiliyah atau pun masyarakat Islam, tidak mungkin bisa tegak jika tidak berjalan mengikuti langkah-langkah sistem yang mulia ini dan ayat-ayat yang berat dalam timbangan Allah, baik di dunia maupun di akhirat.
Sebuah masyarakat Islam terbentuk dari banyak individu yang berbeda. Jika di antara individu-individu tersebut tidak memiliki ikatan yang erat, pertalian yang kuat, dan hubungan yang mendalam, masyarakat Islami pun tidak akan terwujud. Ikatan yang erat, pertalian yang kuat, serta hubungan yang mendalam di antara segenap individu di dalamnya adalah faktor-faktor yang menjaga bangunan masyarakat tersebut dari keruntuhan dan melindunginya dari kehancuran.

BACA JUGA:  Fiqih Islam: Ketentuan-ketentuan Seputar Qurban (Udhiyah) | Bagian #1

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button