Uncategorized

Bacaan Shalat Tarawih Terlalu Panjang

Pertanyaan:
Sebagian imam shalat, ketika tarawih memanjangkan bacaannya sedangkan sebagian lagi menjadikannya singkat. Manakah yang benar?
Jawaban oleh Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin
Yang benar adalah tidak membuatnya terlalu panjang dan tidak pula terlalu singkat. Memanjangkan shalat hingga memberatkan makmum adalah sesuatu yang dilarang. Ketika sampai berita kepada Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalam bahwa Muadz Radiallahu’anhu memanjangkan shalat bersama kaumnya, beliau Shalallahu ‘Alaihi Wasalam marah dengan kemarahan yang tidak biasanya beliau ekspresikan ketika menegur. Beliau berkata kepada Muadz Ibn Jabal:
“Apakah engkau seorang pembuat fitnah, wahai muadz?!”
Yang semestinya adalah mencukupkan dengan bacaan yang datang dari Nabi atau menambahkannya sedikit, tidak sampai memberatkan makmum.
Tidak diragukan memanjangkan shalat memberatkan makmum dan membuat mereka bosa, terlebih lagi bagi mereka yang lemah. Di antara makmum ada orang-orang yang masih memiliki pekerjaan dan tidak ingin meninggalkan jamaah, tetapi untuk tetap bersama imam yang berlama-lama pun berat.
Karenanya, nasihat saya kepada para imam, hendaknya berada di pertengahan. Sesekali hendaknya meninggalkan doa (qunut) agar orang awam tidak mengira hal itu wajib dalam shalat witir.
Sumber:
Al-Utsaimin, Muhammad bin Shalih. 48 Persoalan Puasa. Penerjemah: Syafar Abu Difa. Riyadh: Islamhouse

BACA JUGA:  Khutbah Jumat 09 Januari 2015: Mutiara Nasehat Abu Bakar Ash-Shiddiq

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button