Oleh Imam Ibnul Jauzi
Aku merasa terhimpit karena suatu perkara yang mengakibatkan gundah gulana yang berkepanjangan. Aku pun mulai berpikir dengan mendalam bagaimana cara membebaskan diri dari segala duka dan lara dengan berbagai trik dan cara, namun tak bisa kulihat cara tuk melepaskan diri dari kegundahan tersebut, hingga terlintas di benakku firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
وَمَنْ يَّـتَّـقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar,” [QS. At-Talaq: 2].
Maka tahulah aku bahwa takwa merupakan jalan keluar dari segala duka dan lara. Tidaklah (waktu berjalan) melainkan aku bertekad untuk bisa merealisasikan takwa, dan akhirnya aku pun menemukan jalan keluar.
Maka tidak seharusnya seorang makhluk untuk memasrahkan diri pada sebab, mencari sebab, atau berpikir (mencari solusi di luar kaidah syar’i), kecuali dalam ketaatan kepada Allah Ta’ala, dan melaksanakan perintahNya, karena itu adalah faktor yang menyebabkan terbukanya segala hal yang terkunci.
Kemudian yang paling menakjubkan adalah jalan keluar ini datang dari segala arah yang tidak diduga oleh orang yang berpikir keras, mencari cara dengan berbagai trik, mengatur strategi (untuk mendapat solusi). Allah Ta’ala berfirman:
وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ؕ
“Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya,” [QS. At-Talaq: 3].
Dan sudah seyogyanya bagi orang bertakwa untuk mengetahui bahwa Allah akan mencukupinya, sehingga dia tidak perlu menggantungkan hatinya pada sebab (solusi yang dicari manusia di luar kaidah-kaidah syar’i). Allah Ta’ala berfirman:
وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ؕ
“Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya,” [QS. At-Talaq: 3].
