Keluarga
Akhlak Salaf Jika Merasa Terganggu oleh Sifat Istri
Oleh Syekh Dr Ahmad Farid
Di antara keunggulan akhlak salaf adalah sabarnya mereka ketika terganggu oleh istri-istri mereka. Mereka sadar bahwa setiap perbedaan yang muncul dari istri-istri mereka adalah cerminan dari perilaku mereka terhadap Tuhannya. Ketika mereka menentang perintah Tuhannya, istri-istri mereka pun akan menentang perintahnya.
Salah seorang salaf berkata, “Ketika aku berbuat durhaka kepada Allah, aku dapati pengaruhnya pada perilaku hewanku dan istriku.”
Mereka terbiasa memenuhi hak-hak istri mereka, dan mereka tidak akan berbuat zalim ketika istri-istri mereka bertentangan dengan mereka.
Ali bin Abi Thalib Radhiyallahuanhu berkata:
“Yang menyenangkan manusia itu ada lima; istri yang menurut, anak yang senantiasa patuh, saudara yang bertakwa, tetangga yang saleh, dan rezeki dari Rabbnya.”
Rasulullah ﷺ bersabda:
أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا ، وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap para istrinya,” (HR Tirmizi. Tirmizi: Hasan Sahih).
Ahmad bin Harb Rahimahullah berkata:
“Apabila enam sifat ini terkumpul pada seorang wanita, maka kebaikannya telah sempurna: 1. Dia senantiasa menjaga salat lima waktu; 2. Dia senantiasa menurut kepada suaminya; 3. Dia senantiasa mencari keridhaan Allah; 4. Dia senantiasa menjaga lisannya dari gibah dan gosip; 5. Dia senantiasa bersikap zuhud terhadap harta dunia; 6. Dia senantiasa bersabar ketika terjadi musibah.”
Perilaku para salaf terhadap istri-istri mereka meliputi sabarnya mereka dalam meningkatkan kualitas istri-istri mereka dalam hal amal, sebagaimana perintah Allah Subhanahu Wa Ta’ala:
وَأۡمُرۡ أَهۡلَكَ بِٱلصَّلَوٰةِ وَٱصۡطَبِرۡ عَلَيۡهَاۖ … ١٣٢
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya,” (QS Thaha: 132).
Mereka mengamalkan nasihat Nabi ﷺ kepada umatnya:
فَاتَّقُوا اللَّهَ فِي النِّسَاءِ فَإِنَّكُمْ أَخَذْتُمُوهُنَّ بِأَمَانِ اللَّهِ وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللَّهِ
“Bertakwalah kalian kepada Allah dalam perkara istri-istri kalian. Karena, kalian mengambil mereka dengan amanah Allah. Dan kalian menghalalkan kemaluan mereka dengan kalimat Allah,” (HR Muslim: 1218)
Sumber:
Farid, Ahmad. From the Characteristics of the Salaf. P. 33-34