Uncategorized

Adakah Doa Khusus untuk Rumah Baru


Pertanyaan:
Saya baru saja beli rumah baru, Alhamdulillah. Adakah doa khusus untuk melindungi rumah baru?

Adakah dasarnya di dalam Islam atas apa yang dikatakan teman saya agar saya membaca Surat Al-Baqarah atau memutar kaset murotal Al-Quran?

Jawaban oleh Tim Fatwa IslamQA, di bawah pengawasan Syekh Muhammad bin Shalih Al-Munajjid

Alhamdulillah.

Kami berdoa kepada Allah agar merahmati rumah baru ini bagi Anda dan membuatnya tempat penuh kebaikan, kesalehan, dan rahmat.

Akan saya jelaskan ke Anda tentang anjuran yang sebaiknya Anda lakukan dan ucapkan:

Pertama: Bersyukurlah kepada Allah, karena syukur adalah salah satu perbuatan yang paling utama.

Ibn al-Qayyim berkata di dalam Madaarij al-Saalikeen (2/242): 

Iman itu ada dua bagian; yang satu itu syukur, dan satunya lagi sabar.

Akhir kutipan

Jika seseorang bersyukur kepada Rabb-nya, Allah akan menjaga nikmatNya untuk orang tersebut, melengkapinya, lalu menambahnya dan seterusnya.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat,” [QS. Ibrahim: 7]

Kedua: Buat makanan, lalu undang orang² untuk datang dan makan, karena inilah cara untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah.

Dikatakan di dalam al-Mawsoo’ah al-Fiqhiyyah (8/206): 

Menggelar pesta makan setelah mendapatkan properti adalah mustahab (disukai), seperti pesta makan lainnya yang diberikan pada momen-momen bahagia atau yang semisal, untuk mengusir kejahatan. Ini disebut wakirah. Ini tidak sepenting pesta makan saat pernikahan, dan beberapa ulama Syafiiah meriwayatkan dua pendapat tentang apakah ini wajib (karena setelah menyebutkan pesta makan, Asy-Syafii mengatakan: Ia termasuk wakirah) dan saya tidak memberi kelonggaran yang membolehkan seseorang untuk mengabaikannya.”

Akhir kutipan

Ketiga: Mengucapkan Masyaa Allah, Laa Quwwata Illa Billah

Ibn al-Qayyim Rahimahullah di dalam al-Waabil al-Sayyib (155-156) berkata:

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman tentang kisah dua pria:

وَلَوْلَآ إِذْ دَخَلْتَ جَنَّتَكَ قُلْتَ مَا شَآءَ اللَّهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ ۚ إِنْ تَرَنِ أَنَا۠ أَقَلَّ مِنْكَ مَالًا وَوَلَدًا

BACA JUGA:  (MP3 Ceramah/Kajian) Mencetak Generasi Rabbani Sebagai Salah Satu Karakter Thaifah Mansurah

Dan mengapa ketika engkau memasuki kebunmu tidak mengucapkan “Masya Allah, la quwwata illa billah” (Sungguh, atas kehendak Allah, semua ini terwujud), tidak ada kekuatan kecuali dengan (pertolongan) Allah, sekalipun engkau anggap harta dan keturunanku lebih sedikit daripadamu,” [QS. Al-Kahf: 39]

Pria pertama memasuki kebunnya atau rumahnya atau melihat sesuatu yang dia suka di dalam harta atau keluarganya harus bersegera mengucapkan kalimat tersebut, dan jika dia melakukannya, maka tidak akan ada bahaya yang menimpa sesuatu yang dia kagumi.

Diriwayatkan dari Anas Radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

Ketika Allah merahmafk seseorang di dalam keluarganya, kekayaannya atau anak-anaknya, dan dia mengucapkan: Ma sha’ Allaah la quwwata illa Billaah (Jika Allah menghendaki. Tidak ada daya kecuali dengan Allah) maka dia tidak akan melihat adanya bahaya yang akan menimpa mereka sebelum kematian.”

Diriwayatkan oleh At-Tabrani di dalam Al-Ausath (6/126). Ibnu Qayyim: Sahih di dalam Shifa’ al-‘Aleel (1/182). Al-Albani: Daif dalam al-Silsilah al-Da’eefah (2012).

Dan diriwayatkan bahwa ketika Rasulullah صلى الله عليه وسلم melihat sesuatu yang dia suka, beliau akan mengucapkan:

الحَمدُ لِلَّهِ الذِي بِنِعمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ

“Al-hamdu Lillaah illadhi bi ni’matihi tatimmu’l-saalihaat (Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya semua kebaikan menjadi sempurna),” [HR Ibnu Majah. An-Nawawi: Sanadnya Jayyid (bagus sekali) di dalam Al-Adzkar: 399)]

Keempat: Mengucapkan Bismillah

إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيتَهٌ فَذَكَرَ اللهَ عِندَ دُخُولِهِ وَعِندَ طَعَامِهِ ، قَالَ الشََّيطَانُ : لَا مَبِيتَ لَكُم وَلَا عَشَاءَ ، وَإِذَا دَخَلَ فَلَم يَذكُرِ اللهَ عِندَ دُخُولِهِ ، قَالَ الشَّيطَانُ : أَدرَكتُمُ المَبِيتَ ، وَإِذَا لَم يَذكُرِ اللهَ عِندَ طَعَامِهِ قَالَ : أَدرَكتُمُ المَبِيتَ وَالعَشَاءَ

“Jika seseorang menyebut nama Allah ketika hendak masuk rumahnya dan ketika hendak makan, maka setan berkata; ‘Kalian (bangsa setan) tidak bisa menginap dan tidak bisa makan! ‘ Jika seseorang tidak menyebut nama Allah ketika hendak masuk rumahnya, maka setan berkata; ‘Kalian bisa masuk dan bisa menginap.’ Jika seseorang tidak menyebut nama Allah sewaktu hendak makan, maka setan berkata; ‘Kalian bisa menginap dan makan malam.’ [HR Muslim: 2018]

BACA JUGA:  Aliran Sufi, Apakah Termasuk dalam 72 Sekte yang Masuk Neraka?

Zikir ini tidak khusus untuk rumah baru, tetapi juga untuk semua rumah dan setiap kali masuk rumah. Jadi, awali kehidupan Anda di rumah baru Anda dengan zikrullah.

Di antara cara untuk melindungi rumah baru dari mata jahat dan hasad yang merusak adalah dengan mengucapkan:

أُعِيذُكَ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِن كُلِّ شَيطَانٍ وَهَامَّة ، وَمِن كُلِّ عَينٍ لَامَّةٍ

(Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari setiap setan dan segala makhluq berbisa dan begitupun dari setiap mata jahat yang mendatangkan petaka),” [HR Bukhari: 3371]

Kelima: Membaca Surat Al-Baqarah

Disunahkan untuk membaca Surat Al-Baqarah, khususnya di suatu rumah.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah صلى الله عليه وسلم bersabda:

لَا تَجعَلُوا بُيُوتَكُم مَقَابِرَ ، إِنَّ الشَّيطَانَ يَنفِرُ مِنَ البَيتِ الذِي تُقرَأُ فِيهِ سُورَةُ البَقَرَةِ

“Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan, sesungguhnya syetan itu akan lari dari rumah yang di dalamnya dibacakan surat Al Baqarah,” [HR Muslim: 780]

Shaykh Ibn Baaz Rahimahullah di dalam Majmoo’ al-Fataawa (24/413) berkata:

“Sepertinya, dan hanya Allah yang Mahatahu, bahwa cara-cara membaca seluruh Surat Al-Baqarah, baik itu melalui radio atau oleh si pemilik rumah itu sendiri, sebagaimana yang disebutkan oleh Rasulullah صلى الله عليه وسلم, bisa dicapai, di mana setan akan pergi dari rumah tersebut.”

Akhir kutipan

Akan tetapi, kami tidak menemukan zikir atau doa khusus yang diucapkan ketika memasuki rumah baru.

Wallahu’alam bish shawwab.

Fatwa No: 77208
Tanggal: 22 Januari 2007
Sumber: IslamQA
Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Sukoharjo )

Irfan Nugroho

Hanya guru TPA di masjid kampung. Semoga pahala dakwah ini untuk ibunya.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button