Uncategorized
Hukum Membaca Doa Istiftah (Iftitah – KBBI V) dalam Salat
Pertanyaan:
Wahai saudara-saudaraku, saya ingin penjelasan tentang makna Doa Istiftah (Iftitah – KBBI V) di dalam salat. Terima kasih.
Jawaban oleh Pusat Fatwa Asy-Syabakah Al-Islamiyah Qatar, diketuai oleh Syekh Abdullah Faqih Asy-Syinqiti
Segala puji hanya milik Allah. Selawat dan salam kepada Rasulullah ﷺ, keluarganya, dan sahabatnya. Amma ba’du…
Doa istiftah (iftitah – KBBI V) adalah doa yang disyariatkan setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca Al-Fatihah. Hukum membaca doa istiftah (iftitah) adalah sunah, bukan wajib. Doa iftitah memiliki redaksi yang banyak. Di sini kami hendak menyebutkan beberapa di antaranya, seperti yang disabdakan oleh Rasul ﷺ:
اللَّهُمَّ بَاعدْ بيني وبين خطاياي، كما باعدت بين المشرق والمغرب، اللَّهُمَّ نقِّني مِن خطاياي كما يُنقَّى الثوبُ الأبيضُ مِن الدَّنسِ، اللَّهُمَّ اغسلني مِن خَطَايَاي بالماءِ والثَّلجِ والبَرَدِ
“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau telah menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, sucikanlah kesalahanku sebagaimana pakaian yang putih disucikan dari kotoran. Ya Allah, cucilah kesalahanku dengan air, salju, dan butiran es” (HR Muttafaqun ‘alaih).
Juga sabdanya:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلَا إِلَهَ غَيْرُكَ
“Maha Suci Engkau, ya Allah. Ku sucikan Engkau dengan memuji-Mu, Nama-Mu penuh berkah, Maha Tinggi Keagungan-Mu. Dan tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain-Mu” (HR. Abu Daud)
Untuk faidah lebih lanjut, silakah merujuk pada fatwa-fatwa lain nomor: 1134/11227/19972/22146.
Wallahu’alam bish shawwab.
Fatwa No: 43723
Tanggal: Selasa, 5 Zulhijjah 1424 H (27 Januari 2004)
Sumber: IslamWeb.Net
Penerjemah: Irfan Nugroho (Staf Pengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Sukoharjo)