Fiqih

Hukum Sahur sebelum Mandi Junub, Ini Kata Ulama

Pertanyaan: Jika waktu azan subuh sudah semakin dekat di bulan Ramadan. Padahal saya memiliki kewajiban untuk mandi junub atau mandi wajib. Hanya saja, waktu yang ada tidaklah cukup bagi saya untuk mandi dulu baru makan sahur. Jadi, apakah saya harus mandi terlebih dahulu tetapi berisiko terlambat makan sahur, atau apakah saya mendahulukan makan sahur dan tidak mandi wajib kecuali setelah azan subuh?

Jawaban oleh Syaikh Abdullah bin Abdurrahman Al-Jibrin Rahimahullah

Yang afdhal (utama) adalah dia mendahulukan sahur, karena Nabi ﷺ bersabda:

تسحروا فإن في السحور بركة

“Makan sahurlah kalian, karena di dalam sahur ada keberkahan,” (Sahih Bukhari: 1923, Sahih Muslim: 1095).

Dengan begitu, dia sebaiknya mengakhirkan mandi wajib, karena waktunya lebih luas.

Apabila fajar telah terbit atau sudah azan subuh, tetapi dia belum mandi, hendaknya dia lekas mandi lalu salat. Hal itu (mandi wajib setelah azan subuh di bulan Ramadan) tidak membahayakan puasanya (tidak batal/tidak rusak).

Telah tsabat dari Aisyah dan Ummu Salamah (semoga Allah meridhai mereka berdua) bahwa:

أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يدركه الفجر وهو جنب من أهله ثم يغتسل ويصوم

“Rasulullah ﷺ pernah menjumpai waktu fajar sedang beliau dalam kondisi junub dengan istri beliau, kemudian beliau mandi wajib dan berpuasa,” (Sahih Bukhari: 1925, Sahih Muslim: 1109).

Wallahu’alam.

Sumber: Fatwa Siyam li Ibni Jibrin halaman 68

Diterjemahkan oleh Irfan Nugroho dengan niat menyebarkan ilmu sembari menunggu anak ketiga yang sedang sakit di Rumah Sakit Muhammadiyah Selogiri pada Rabu, 6 April 2022 (3 Ramadan 1443H). Doa saleh dari pembaca semua untuk kesembuhan anak kami yang sedang sakit. Aamiin

==================================

الأفضل تقديم السحور على الاغتسال للجنابة منذ 2013-07-07

السؤال: إذا قرب الفجر في رمضان وعلي غسل جنابة ولا يكفي الوقت للغسل وأكلة السحور فهل أقدم الاغتسال ويفوتني السحور أم أقدم السحور ولا أغتسل إلا بعد الفجر؟

الإجابة: الأفضل أن يقدم السحور لأن النبي صلى الله عليه وسلم قال: “تسحروا فإن في السحور بركة” [البخاري (1923)، ومسلم (1095)]، ويؤخر الاغتسال؛ لأن وقته واسع فإذا طلع الفجر وهو لم يغتسل اغتسل وصلى ولم يضر ذلك بصومه. فقد ثبت عن عائشة وأم سلمة رضي الله تعالى عنهما: “أن رسول الله صلى الله عليه وسلم كان يدركه الفجر وهو جنب من أهله ثم يغتسل ويصوم” [رواه البخاري (1925) ومسلم (1109)]. [فتاوى الصيام لابن جبرين (ص: 68)].

BACA JUGA:  Marah ketika Batasan-Batasan Allah Dilanggar

Irfan Nugroho

Guru TPA di masjid kampung. Mengajar di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran At-Taqwa Nguter Sukoharjo. Penerjemah profesional dokumen legal atau perusahaan untuk pasangan bahasa Inggris - Indonesia dan penerjemah amatir bahasa Arab - Indonesia. Alumni Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) tahun 2008 dan 2013.

Tema Terkait

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button