Pembaca Rahimakumullah, nikmat Islam adalah nikmat yg paling besar. Itulah mengapa Nabi ﷺ memberikan kabar gembira bahwa jika seseorang mendapat hidayah Islam, meski dia hidup hanya sekadar cukup, tidak kaya, maka hal itu tidak mengapa, bukan masalah, asalkan dia memiliki sifat yang satu ini. Apa itu? Teruskan membaca!
MATAN HADIS
Imam At-Tirmidzi meriwayatkan dari Fadhalah bin Ubaid Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Sungguh beruntung orang yang diberi hidayah Islam, lalu hidupnya pas-pasan, tetapi dia bisa memiliki sifat qanaah, (Sunan At-Tirmidzi: 2349).
Hadis serupa juga diriwayatkan oleh imam Muslim dari Abdullah bin Amru bin Ash Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Sungguh beruntung orang yang masuk Islam, kemudian dia diberi rezeki yang sekadar cukup, tetapi Allah memberinya sifat qanaah dengan apa yg diberikan Allah kepadanya, (Sahih Muslim: 1054).
PENJELASAN HADIS
Sabda Nabi طوبى atau yg artinya beruntung adalah:
Satu pohon di dalam surga yang darinya keluar kain dan pakaian bagi penghuni surga, (Syarah Riyadhus Shalihin Khatibah: 2/36).
Sabda Nabi وَكَانَ عَيْشُهُ كَفَافًا maksudnya:
Rezekinya hanya sekadar cukup untuk kebutuhannya, tidak dilebihkan juga tidak dikurangi rezekinya, yaitu sekedar cukup untuk hajatnya saja, (yaitu kebutuhan primer, bukan sekunder apalagi tersier), (Idem).
Sabda Nabi (وقنع) yang artinya “seseorang memiliki sifat qanaah,” maka yg pengertian qanaah secara istilah syar’i adalah:
Ridha dengan kondisi yang dianggap tidak mencukupi, tidak mengingat-ingat apa yang sudah hilang, merasa cukup dengan apa yang ada, (Mu’jam Maqalidul Ulum: 205, 217).
Atau arti qanaah yang lebih pendek adalah:
Ridha dengan apa yang Allah berikan, (Masyariqul Anwar: 2/187).
PELAJARAN DARI HADIS
Beberapa pelajaran yang bisa diambil dari hadis ini:
– Anjuran untuk Merasa Cukup dan Qanaah
Imam Muslim memberi judul hadis ini, باب فِي الْكَفَافِ وَالْقَنَاعَةِ, Bab Merasa Cukup dan Qanaah.
– Anjuran untuk Bersikap Sabar dan Qanaah
Imam At-Tirmidzi memberi judul hadis ini, باب مَا جَاءَ فِي الْكَفَافِ وَالصَّبْرِ عَلَيْهِ, Bab Merasa Cukup dan Bersabar di atasnya.
– Keutamaan Lapar, dan Penderitaan Duniawi Lainnya
Imam An-Nawawi memasukkan hadis ini di dalam Riyadhus Shalihin ke dalam judul:
Bab keutamaan rasa lapar, penderitaan hidup, membatasi diri dengan sedikit makan, sedikit minum, sedikit pakaian, dan sedikit fasilitas diri yang lainnya, serta meninggalkan syahwat.
– Tidak Usah Berlebihan dalam Mengejar Ambisi Dunia
Tertulis dalam Ensiklopedia Hadis Durar Saniyah:
Hendaknya manusia tidak usah berlebihan dalam mengejar tambahan (duniawi) padahal dia sudah memiliki kecukupan.
– Makna Rezeki yang Mulia
Apa yang dimaksud rezeki yang baik atau mulia, bukan rezeki yang tercela? Tertulis di dalam Ensiklopedia Hadis Durar Saniyah:
Rezeki yang Mahmud (terpuji atau mulia) adalah rezeki yang dengannya seseorang menjadi kuat dalam melakukan ketaatan.
Rezeki yang memenuhi kebutuhan primer (hajat). Rezeki yang bisa mencegah bahaya dan dari kefakiran.
Juga yg dimaksud rezeki yang baik adalah rezeki yang halal, karena tidak ada keberuntungan pada rezeki yang haram.
– Qanaah adalah Sebab Keberuntungan
Tertulis di dalam Ensiklopedia Hadis Durar Saniyah:
Keutamaan qanaah, dan Qanaah adalah salah satu sebab keberuntungan.
Karangasem, 15 Juli 2023
Irfan Nugroho (Sambil menggembala kambing di belakang rumah)