At-Tariqu Ilat Taubah: 6 Keutamaan Taubat
Pembaca rahimakumullah, berikut adalah terjemahan dari satu bab di dalam kitab At-Tariqu ilat Taubah karya Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd. Tema yang kali ini kami terjemahkan adalah tentang keutamaan taubat atau fadhilah taubat. Teruskan membaca!
Syaikh Muhammad bin Ibrahim Al-Hamd berkata:
Taubat memiliki banyak keutamaan atau fadhilah, juga memiliki rahasia yang menakjubkan, serta faidah yang bermacam-macam, serta keberkahan yang tidak terhingga. Berikut adalah keutamaan taubat:
Taubat adalah Sebab Keuntungan, Kemenangan, dan Kebahagiaan di Dua Negeri
Allah ta’ala berfirman:
Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung, (QS An Nur: 31).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata:
Kondisi hati tidak akan baik, tidak akan beruntung, tidak akan merasakan kelezatan, kebahagiaan, tidak akan bagus, tenang, dan tenteram, kecuali dengan beribadah kepada Rabnya, serta mencintai taubat kepadaNya, (Majmu Fatawa: 10/194).
Dengan Taubat, Berbagai Kesalahan akan Dihapus
Maka apabila seorang hamba bertaubat dengan taubat yang nasuha, Allah akan menghapus seluruh dosa dan kesalahannya. Allah ta’ala berfirman:
Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, (QS At-Tahrim: 8).[1]
Dengan Taubat, Keburukan akan Diganti dengan Kebaikan
Maka apabila taubat seseorang itu baik, Allah akan mengganti keburukan yang dilakukan oleh pelakunya dengan kebaikan. Allah ta’ala berfirman:
kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang, (QS Al-Furqan: 70).
Syaikh berkata:
Sungguh, ayat ini adalah satu dari sekian gambar gembira bagi orang-orang yang bertaubat, dengan catatan bahwa jika taubat mereka itu disertai dengan iman dan diikuti dengan amal saleh.
Ibnu Abbas Radhiyallahu Anhuma berkata:
Tidak pernah saya melihat Nabi ﷺ begitu senang dengan sesuatu, Beliau senang ketika ayat ini turun, dan beliau senang dengan diturunkannya ayat ini:
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata, supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang, (QS Al Fath: 1-2).
Taubat Sebab Kenikmatan yang Baik
Selain itu, taubat juga merupakan sebab turunnya hujan yang berkah, bertambahnya kekuatan, serta bertambahnya harta dan anak.
Allah ta’ala berfirman:
dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan memberi kenikmatan yang baik[2] kepadamu sampai kepada waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya, (QS Hud: 3).
Allah berfirman melalui lisan Nabi Hud alaihissalam:
Dan (dia berkata): “Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan[3] atas kalian, dan Dia akan menambahkan kekuatan[4] kepada kekuatanmu, dan janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa,” (QS Hud: 52).
Allah juga berfirman melalui lisan Nabi Nuh alaihissalam:
maka aku katakan kepada mereka: ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, (QS Nuh: 10).
niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu, (QS Nuh: 11).
dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai, (QS Nuh: 12).
Allah sangat Mencintai Taubat dan Orang-orang yang Bertaubat
Kemudian Syaikh berkata:
Maka peribadatan berupa taubat, adalah satu dari sekian peribadatan yang paling dicintai oleh Allah dan yang paling mulia. Selain itu, Allah memiliki cinta yang khusus bagi orang-orang yang bertaubat.
Allah ta’ala berfirman:
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang bersuci, (QS Al-Baqarah: 222)
Allah Bahagia dengan Taubat Orang-orang yang Bertaubat
Kemudian Syaikh berkata:
Maka Allah azza wa jalla berbahagia dengan taubat seorang hambaNya ketika bertaubat kepadaNya, dan bahagianya Allah ini begitu besar, seperti yang digambarkan oleh Nabi ﷺ:
Allah merasa gembira karena taubatnya seorang hamba melebihi kegembiraan seseorang yang tengah singgah di suatu tempat yang mencekam.
Saat itu dia membawa hewan tunggangannya, yang dia gantungkan padanya makanannya dan minumannya.
Lalu dia taruh kepalanya kemudian tidur. Ketika dia bangun, hewan tunggangannya itu telah kabur.
Hingga ketika cuaca sudah begitu panas, dia pun dalam kondisi yang sangat haus, atau seperti yang dikehendaki Allah, dia berkata:
Aku kembali saja ke tempatku tadi.
Kemudian ia kembali dan tertidur. Ketika ia mengangkat kepalanya, ternyata hewan tunggangannya telah berada di sisinya, (Sahih Bukhari: 6308).
Karangasem, 21 November 2023
Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni ibunya, merahmati beliau, serta menempatkan beliau di jannah tertinggi. Aamiin)
Catatan Kaki
[1] Ibnu Katsir mengatakan bahwa para ulama, tentang taubat nasuha, berkata:
1 – Menghentikan dosa yang dilakukan saat itu juga.
2 – Menyesali dosa yang telah lalu.
3 – Bertekad tidak melakukannya lagi di masa akan datang.
4 – Jika dosa tersebut berkaitan dengan hak sesama manusia, maka ia harus menyelesaikannya atau mengembalikannya,” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 323).
Baca yuk: https://mukminun.com/2017/03/khutbah-jumat-jangan-tunda-taubat.html
[2] Imam At-Tabari ketika menafsirkan “kenikmatan yang baik,” berkata:
Allah lapangkan untuk kalian dunia. Allah rezekikan kepada kalian berbagai perhiasan dunia. Allah makmurkan kehidupan kalian sampai waktu ketika kalian ditakdirkan untuk meninggal dunia.
[3] Imam At-Tabari menafirkan makna “midrara” di ayat ini dengan:
Jika kalian beriman kepada Allah dan bertaubat dari kekafiran kalian, Allah akan menurunkan hujan kepada kalian ketika kalian sedang membutuhkan hujan, sehingga kalian akan selamat dari gersang dan kekeringan.
[4] Bertambahnya kekuatan karena taubat maksudnya adalah seperti yang dikutip oleh Imam At-Tabari:
Jika kalian beriman kepada Allah, Allah akan hidupkan negeri kalian, juga akan Allah rezekikan kepada kalian harta dan anak (kaum Nabi Hud banyak yang tidak memiliki keturunan selama bertahun-tahun), karena yang dimaksud kekuatan adalah itu tadi (harta dan anak).