Sifat-Sifat Yahudi di dalam Quran, Sunah, dan Realita
Pembaca rahimakumullah, berikut adalah terjemahan dari salah satu bab di dalam Al-Mausuatul Adyan Li Durar Saniyah tentang Sifat-sifat Yahudi. Materi ini perlu kami sampaikan agar kita mengenal perilaku Yahudi yang saat ini membom dan membantai warga sipil, anak-anak, dan wanita di Gaza Palestina. Semoga dengan mengenal sifat mereka, kita bisa terhindar darinya. Aamiin.
Pengantar
Pembaca rahimakumullah, Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Said Al-Khudri Radhiyallahu Anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Sungguh kalian akan mengikuti “sunah” orang-orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta.
Bahkan meskipun mereka masuk ke lubang dhab (kadal gurun) yang kecil dan sempit sekali pun, kalian tetap akan mengikuti mereka.
Maka para sahabat bertanya:
Ya Rasulullah! Apakah mereka itu Yahudi dan Nasrani?
Lantas Nabi ﷺ menjawab:
Maka siapa lagi kalau bukan mereka, (Sahih Muslim: 2669).
Hadis ini berisi isyarat bahwa agama Islam melarang pemeluknya untuk mengikuti orang-orang kafir, yakni Yahudi dan Nasrani. Itulah mengapa kali ini kami suguhkan beberapa sifat yahudi di dalam Quran dan Sunah, yang darinya nanti kita bisa mengetahui dan menghindari sifat-sifat tersebut.
Tertulis di dalam Al-Mausuatul Adyan Li Durar Saniyah tentang Sifat-sifat Yahudi:
Kaum Yahudi memiliki sifat-sifat yang buruk, serta akhlak yang tercela lagi hina. Penjelasan tentang hal itu banyak terdapat di dalam Quran dan Sunnah.
Bukti² sejarah dan realita menunjukkan bahwa Yahudi adalah kaum yang buruk dan gemar melakukan kerusakan.
Di antara sifat dan perilaku orang Yahudi adalah sebagai berikut:
Menyembunyikan Kebenaran dan Ilmu
Sifat Yahudi yg pertama adalah menyembunyikan kebenaran dan ilmu. Tertulis di dalam Al-Mausuatul Adyan Li Durar Saniyah:
Bahkan wahyu yg diturunkan Allah ta’ala kepada mereka, mereka tidak sungkan untuk mengingkari dan menyembunyikannya, selama wahyu tersebut tidak bisa dipakai untuk memfasilitasi tujuan dan cita-cita mereka yang rusak.
Hai Ahli Kitab, mengapa kamu mencampur adukkan yang haq dengan yang bathil, dan menyembunyikan kebenaran, padahal kamu mengetahuinya? (QS Ali Imran: 71).
Tambahan Penerjemah:
Kaum Yahudi sangat berharap agar diturunkan Nabi lagi yang bisa membantu mereka atas orang-orang kafir. Tetapi setelah datang Nabi Muhammad, mereka tidak mau mengakui beliau, karena Nabi Muhammad bukan berasal dari kalangan mereka. Allah ta’ala berfirman:
Dan setelah datang kepada mereka seorang Rasul dari sisi Allah yang membenarkan apa (kitab) yang ada pada mereka, sebahagian dari orang-orang yang diberi kitab (Taurat) melemparkan kitab Allah ke belakang (punggung)nya, seolah-olah mereka tidak mengetahui (bahwa itu adalah kitab Allah), (QS Al-Baqarah: 101).
Allah ta’ala juga berfirman:
Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah kami beri Al-Kitab (Taurat dan Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui. Kebenaran itu adalah dari Tuhanmu, sebab itu jangan sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang ragu, (QS Al-Baqarah: 146-147).
Khianat, Ingkar Janji, dan Penipu
Sifat Yahudi yang lainnya adalah khianat, tidak setia, dan penipu. Tertulis di dalam Al-Mausuatul Adyan Li Durar Saniyah:
Dengan kebodohan dan kesombongannya, Yahudi berusaha menipu Allah ta’ala, padahal aslinya mereka sedang menipu diri mereka sendiri dan mereka tidak menyadarinya.
Yahudi berkhianat kepada Musa alaihissalam. Mereka juga berkhianat kepada Allah dan RasulNya di Madinah ketika memutus perjanjian, lalu bersekutu dengan kaum musyrik, berkomplot dalam upaya membunuh Rasulullah ﷺ sampai mereka diusir dari Madinah. (Google Perjanjian Madinah dan Pengkhianatan Yahudi)
Tambahan Penerjemah:
Sejak dahulu, orang-orang Yahudi terbiasa melakukan khianat dan menyelisih perjanjian yang mereka lakukan. Allah Ta’ala berfirman:
“Sesungguhnya binatang (makhluk) yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman. (Yaitu) orang-orang yang kamu telah mengambil perjanjian dari mereka, sesudah itu mereka mengkhianati janjinya pada setiap kalinya, dan mereka tidak takut (akibat-akibatnya).” (QS. Al-Anfal: 55-56)
Sifat khianat Yahudi sudah ada sejak zaman Nabi Musa alaihissalam. Allah ta’ala berfirman:
Hai kaumku, masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu lari kebelakang (karena takut kepada musuh), maka kamu menjadi orang-orang yang merugi.
Mereka berkata: “Hai Musa, sesungguhnya dalam negeri itu ada orang-orang yang gagah perkasa (Amalek atau Amaliq), sesungguhnya kami sekali-kali tidak akan memasukinya sebelum mereka ke luar daripadanya. Jika mereka ke luar daripadanya, pasti kami akan memasukinya”.
Berkatalah dua orang di antara orang-orang yang takut (kepada Allah) yang Allah telah memberi nikmat atas keduanya: “Serbulah mereka dengan melalui pintu gerbang (kota) itu, maka bila kalian memasukinya niscaya kalian akan menang. Dan hanya kepada Allah hendaknya kalian bertawakkal, jika kalian benar-benar orang yang beriman”.
Mereka berkata: “Hai Musa, kami sekali sekali tidak akan memasukinya selama-lamanya, selagi mereka ada didalamnya, karena itu pergilah kamu bersama Tuhanmu, dan berperanglah kamu berdua, sesungguhnya kami hanya duduk menanti disini saja”.
Berkata Musa: “Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri dan saudaraku. Sebab itu pisahkanlah antara kami dengan orang-orang yang fasik itu”.
Allah berfirman: “(Jika demikian), maka sesungguhnya negeri itu diharamkan atas mereka selama empat puluh tahun, (selama itu) mereka akan berputar-putar kebingungan di bumi (padang Tiih) itu. Maka janganlah kamu bersedih hati (memikirkan nasib) orang-orang yang fasik itu,” (QS Al Maidah: 21-26).
Hasad (Dengki)
Di antara sifat orang Yahudi adalah hasad. Hasad adalah tidak suka dengan nikmat yang ada pada orang lain, dan ingin merebut nikmat tersebut dari orang lain.
Mereka hasad kepada manusia atas berbagai hal bahkan mereka tidak suka dengan diturunkannya petunjuk dan Wahyu dari Allah padahal petunjuk dan wahyu itu adalah rahmat bagi seluruh alam (artinya memang mereka tidak suka jika manusia mendapat kebaikan).
Allah ta’ala berfirman tentang sifat Yahudi yang satu ini:
Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka maafkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu, (QS Al Baqarah: 109).
Juga di dalam firmanNya:
Atau apakah mereka dengki kepada manusia atas apa yang Allah berikan kepada para manusia dari karuniaNya? (QS An Nisa: 54).
Tambahan Penerjemah:
Imam Ibnu Majah meriwayatkan dari Aisyah Radhiallahu Anha bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Tidak ada yang didengki kaum Yahudi atas kalian terhadap sesuatu selain bacaan salam dan amiin (Hasad terbesar kaum Yahudi kepada kalian adalah karena ucapan salam dan amin), (Sunan Ibnu Majah: 856).
Di dalam riwayat Ibnu Khuzaimah terdapat tambahan:
Sungguh, Yahudi adalah kaum yang hasad.
Mengapa? Karena di dalam bacaan salam ada upaya saling mendoakan keselamatan bagi sesama kaum muslimin, sedang di dalam bacaan aamiin ketika salat, umat Islam berharap agar diberi jalan yang lurus, bukan jalannya orang-orang yang dimurkai (Yahudi) dan jalannya orang-orang yang tersesat (Nasrani).
Menyebar Fitnah dan Memicu Peperangan
Inilah satu dari sekian sifat orang Yahudi, yaitu merusak dan memprovokasi peperangan. Allah ta’ala berfirman:
Orang-orang Yahudi berkata (memfitnah Allah dengan berkata): “Tangan Allah terbelenggu”,
sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu.
(Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki.
Dan Al Quran yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu sungguh-sungguh akan menambah kedurhakaan dan kekafiran bagi kebanyakan di antara mereka.
Dan Kami telah timbulkan permusuhan dan kebencian di antara mereka sampai hari kiamat.
Setiap mereka menyalakan api peperangan, Allah memadamkannya dan mereka berbuat kerusakan di muka bumi dan Allah tidak menyukai orang-orang yang membuat kerusakan, (QS Al-Maidah: 64).
Tambahan Penerjemah:
Orang Yahudi membuat fitnah tentang Allah, bahwa Allah menciptakan alam semesta dalam 6 hari, lalu beristirahat di hari ke-7 karena kelelahan. (Google Genesis 2:1-3)
Hal ini lalu dibantah oleh Allah di dalam QS Qaf ayat 38:
Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan, (QS Qaf: 38).
Mengubah Kalamullah dan SyariatNya
Pembaca rahimakumullah, di antara sifat Yahudi adalah mereka memiliki kebiasaan mengubah Kalamullah dan syariat Allah. Tertulis di dalam Al-Mausuatul Adyan li Durar Saniyah:
Dusta atas nama Allah, agar sesuai dengan hawa nafsu dan tujuan mereka yang rusak.
Allah ta’ala berfirman tentang sifat yahudi yang satu ini:
Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya, (QS Al-Maidah: 13).
Tertulis di dalam Al-Mausuatul Adyan Durar Saniyah:
Mereka mengada-ada atau menciptakan “firman” dan syariat, serta menipu manusia dengan kata-kata mereka yang palsu, bahwa apa yang mereka ucapkan itu berasal dari Allah.
Allah ta’ala berfirman:
Sesungguhnya diantara mereka ada segolongan yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab, padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: “Ia (yang dibaca itu datang) dari sisi Allah”, padahal ia bukan dari sisi Allah. Mereka berkata dusta terhadap Allah sedang mereka mengetahui, (QS Ali Imran: 78).
Jika hukum syariat tidak sesuai dengan hawa nafsu mereka, mereka akan menipu diri mereka sendiri dengan melanggar kehormatan Allah.
Imam Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Umar bin Khatab Radhiyallahu Anhu bahwa seseorang menjual khamar dan hal itu diketahui oleh Umar. Maka Umar berkata, “Semoga Allah mencabut nyawa si fulan! Tidakkah dia tahu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda:
Semoga Allah mencabut nyawa orang-orang Yahudi! Diharamkan bagi mereka memakan lemak hewani, maka mereka mencairkannya dan menjualnya, (Sahih Bukhari: 2223).
Sedangkan di dalam riwayat Abu Dawud tertulis seperti ini:
Semoga Allah melaknat orang-orang Yahudi! (3x) Sungguh, Allah mengharamkan mereka memakan lemak hewani, lantas mereka akhirnya menjualnya dan memakan uang hasil penjualannya, (Sunan Abu Dawud: 3488).
Meremehkan Orang Lain
Pembaca rahimakumullah, sifat yahudi selanjutnya adalah meremehkan orang lain. Tertulis di dalam Al-Mausuatul Adyan Durar Saniyah tentang hal ini:
Mereka mengklaim bahwa mereka adalah orang-orang pilihan Allah, bahwa mereka adalah wali-wali Allah dan orang-orang yang dicintai Allah, dan bahwa hanya merekalah penghuni surga yang berhak mendapat rida dan rahmat dari Allah.
Itulah mengapa orang Yahudi menganggap bahwa harta, darah, dan kehormatan manusia selain yahudi sebagai halal (boleh mereka ambil sesuka hati); bahkan mereka menganggap manusia selain yahudi sebagai binatang (binatang bertubuh manusia), yang levelnya di bawah yahudi.
Allah ta’ala berfirman:
dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikannya kepadamu kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: “tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui, (QS Ali Imran: 75).
Tentang ucapan orang Yahudu, “Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi,” maknanya adalah:
Tidak ada dosa jika kami (yahudi) mengambil uang mereka, merenggut hak-hak mereka, atau menjadikan mereka mangsa atau target bagi kami.
Tambahan Penerjemah:
Allah juga menyebutkan klaim sepihak dari Yahudi yang mengaku bahwa mereka adalah anak Allah dan orang kesayangan Allah. Artinya menurut Yahudi, orang selain Yahudi levelnya di bawah Yahudi, atau bahkan lebih rendah daripada binatang. Allah berfirman:
Orang Yahudi dan orang Nasrani berkata, “Kami adalah anak-anak Allah dan kekasih-kekasih-Nya,” (QS Al-Maidah: 18).
Pada 9 Oktober 2023, Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, berkata, “We are fighting against human animals,” yang artinya “Kami sedang berperang melawan binatang (dalam bentuk) manusia.”
Mordechai Kedar, pakar budaya Arab Israel di Kementerian Pertahanan Israel, berkata, “I do not equate them to animals, because that is an insult to animals,” (Saya tidak menyamakan mereka (orang Palestina) dengan animal, karena itu adalah penghinaan terhadap binatang).
Narasi seperti ini banyak, dan bersumber dari Ezekiel 20:23, “…dagingnya seperti daging keledai dan cemarnya seperti cemar kuda..”
Hati yang Keras
Pembaca rahimakumullah, sifat yahudi lainnya adalah mereka memiliki hati yang keras.
Ini adalah hukuman dari Allah ta’ala bagi mereka, karena mereka sering mengingkari perintah-perintah Allah, serta terlalu sering membuat huru-hara dengan menentang para RasulNya.
Allah ta’ala berfirman:
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu, (QS Al-Maidah: 13).
Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi, (QS Al-Baqarah: 74).
Rakus, Tamak, dan Ambisius terhadap Dunia
Allah ta’ala berfirman tentang sifat yahudi yang rakus dan tamak terhadap dunia:
Dan sungguh kamu akan mendapati mereka, manusia yang paling loba kepada kehidupan (di dunia), bahkan (lebih loba lagi) dari orang-orang musyrik. Masing-masing mereka ingin agar diberi umur seribu tahun, padahal umur panjang itu sekali-kali tidak akan menjauhkannya daripada siksa. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan, (QS Al-Baqarah: 96).
Tambahan Penerjemah:
Sebelum Resolusi 181 (II) PBB, Yahudi hanya memiliki lahan 6% di Palestina. Setelah keluar Resolusi 181 (II), PBB membagi negara Palestina menjadi dua negara, Israel dan Palestina, di mana Palestina mendapat jatah 44%, sedangkan Yahudi Israel justru mendapat jatah lahan 56%. Hingga 2021, luas tanah Yahudi Israel menjadi 85%.
Benci Kaum Muslimin dan Makar terhadap Mereka
Terakhir, di antara sifat yahudi adalah mereka membenci kaum muslimin dan terus-menerus melakukan tipu daya terhadap orang Islam. Allah ta’ala berfirman:
Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik, (QS Al-Maidah: 82).
Karangasem, 22 November 2023
Irfan Nugroho (Semoga Allah mengampuni dosa dan kesalahan ibunya, serta menempatkan beliau di surga firdaus. Aamiin)